Harapan semua ibu hamil sebenarnya tak muluk-muluk. Hanya ingin agar kehamilan berjalan lancar dan persalinan dimudahkan. Apalagi katanya bayi bisa nyangkut di jalan lahir saat proses persalinan spontan. Beneran enggak, sih? Berikut penjelasannya untuk Mums.

 

Yuk, Kenalan dengan CPD

Saat hamil, wajar jika Mums merasa sedikit gugup menjelang melahirkan, terutama jika ini adalah bayi pertama. Di samping itu, ada rasa takut yang membuat Mums merasa khawatir. Kekhawatiran umum adalah bayi akan terlalu besar, sehingga tersangkut di jalan lahir. Tapi, apa mungkin itu bisa benar-benar terjadi?

 

Jawabannya ya, hal itu bisa saja terjadi dan dikenal dengan nama cephalopelvic disproportion (CPD) atau disproporsi kepala panggul (DKP). CPD adalah suatu kondisi kepala atau tubuh bayi terlalu besar untuk masuk melalui panggul. Hal ini bisa terjadi ketika bayi terlalu besar, panggul terlalu kecil, posisi bayi salah, atau hubungan antara bayi dan panggul tidak tepat meskipun bayi tidak terlalu besar dan panggul tidak terlalu kecil.

 

Diagnosis CPD akan ditegakkan oleh dokter ketika persalinan tidak berjalan sebagaimana mestinya dan terapi medis seperti penggunaan oksitosin tidak berhasil. Dokter umumnya akan mencurigai CPD jika:

  • Persalinan berlangsung lama dari yang diharapkan.
  • Kontraksi rahim tidak cukup kuat untuk membuat persalinan tetap berjalan.
  • Penipisan dan pelebaran serviks terjadi secara perlahan atau tidak sama sekali.
  • Kepala bayi tidak masuk panggul.
  • Bayi tidak bergerak turun ke panggul.

 

CPD jarang dapat didiagnosis sebelum persalinan dimulai, bahkan jika bayi dianggap besar atau panggul diketahui kecil. Pasalnya pada proses persalinan nanti, cetakan kepala bayi dan sendi panggul menyebar, sehingga umumnya dapat menyediakan lebih banyak ruang bagi bayi untuk melewati panggul.

 

Bagaimana dengan pemeriksaan ultrasonografi (USG)? USG memang digunakan untuk memperkirakan ukuran janin, tetapi tidak sepenuhnya dapat diandalkan untuk menentukan berat janin. Pemeriksaan fisik yang mengukur ukuran panggul seringkali dapat menjadi metode yang paling akurat untuk mendiagnosis CPD. Ketika diagnosis CPD yang akurat telah dibuat, jenis persalinan yang paling aman untuk ibu dan bayi adalah sesar.

 

Baca juga: Kenapa ya, Jadi Sulit BAB Pasca Melahirkan?

 

Penyebab Bayi “Macet” di Jalan Lahir

Meskipun CPD tergolong tidak umum terjadi, beberapa situasi dan kondisi dapat menempatkan Mums pada risiko yang lebih tinggi untuk mengalaminya. Beberapa faktor risiko yang memperbesar peluang terjadinya CPD antara lain:

1. Untuk bayi

  • Ukuran. Ketika bayi jauh lebih besar dari rata-rata, begitu juga kepalanya. Risiko CPD naik ketika bayi lebih dari 4000 gram, dan bahkan lebih tinggi lagi ketika bayi lebih dari 4500 gram
  • Posisi. Jika bayi sungsang atau melintang, maka akan memengaruhi persalinan dan persalinan.
  • Presentasi. Persalinan lebih mudah ketika bagian terkecil dari kepala (oksiput anterior) memimpin. Namun, ketika sebagian besar kepala bayi seperti dahi atau wajah keluar lebih dulu, akan lebih sulit untuk melewati panggul.
  • Kesehatan. Kondisi kesehatan tertentu pada bayi, seperti hidrosefalus, dapat menyebabkan kepala bayi lebih besar dari rata-rata.
  • Jenis kelamin. Anak laki-laki cenderung lebih besar daripada anak perempuan, sehingga risiko CPD dengan anak laki-laki sedikit lebih tinggi.

 

 

 

 

2. Untuk ibu

  • Riwayat operasi panggul atau cedera.
  • Panggul yang sempit atau memiliki variasi genetik dalam bentuk.
  • Kehamilan pertama.
  • Menderita diabetes dan diabetes gestasional.
  • Cairan ketuban berlebih (Polihidramnion).
  • Kegemukan.
  • Malnutrisi.
  • Memiliki riwayat perawatan kesuburan.
  • Postmaturitas (masih hamil setelah HPL).
  • Pernah menjalani persalinan caesar di kehamilan sebelumnya.
  • Perawakan pendek.
  • Kehamilan remaja di mana tulang panggul belum sepenuhnya tumbuh.

 

Baca juga: Atonia Uteri, Komplikasi Persalinan yang Perlu Diwaspadai

 

Apa Saja Komplikasi CPD?

Karena CPD jarang terjadi, maka komplikasinya pun lebih jarang. Namun, ketika bayi terlalu besar untuk melewati panggul atau persalinan berlangsung sangat lama dan terhambat, dapat menyebabkan masalah persalinan dan cedera saat melahirkan. Beberapa komplikasi yang bisa terjadi adalah:

  • Ketuban pecah dini.
  • Distosia (persalinan macet).
  • Cetakan kepala yang ekstrem pada bayi.
  • Tali pusat bayi turun melewati janin, menutupi jalan lahir, atau bahkan keluar lebih dulu daripada janin (Prolaps tali pusat).
  • Janin kekurangan oksigen (fetal distress).
  • Kerusakan pada perineum.
  • Cedera pada kepala bayi.
  • Rahim robek (Ruptur uteri).
  • Persalinan caesar.

 

Namun, jangan patah semangat dulu, ya. Sebagian besar ibu hamil dengan CPD memiliki hasil kehamilan yang sukses kok setelah persalinan sesar, dan tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa CPD memengaruhi bayi setelah kelahirannya. Selain itu, tak perlu khawatir hal ini akan memengaruhi persalinan Mums berikutnya. Studi menunjukkan bahwa 65 persen wanita yang menerima diagnosis disproporsi cephalopelvic pada kehamilan sebelumnya, dapat melahirkan secara normal pada kehamilan berikutnya. 

 

Bisakah Dicegah?

Karena CPD biasanya tidak terdiagnosis sampai ada masalah selama persalinan, maka terhitung sulit untuk mencegahnya. Jika dokter mencurigai bahwa CPD bisa menjadi masalah berdasarkan faktor risiko yang Mums miliki, maka dokter akan mendiskusikan rencana persalinan sejak dini. Dokter umumnya akan mengevaluasi potensi terjadinya CPD dengan beberapa langkah berikut:

  • Menanyakan riwayat kesehatan, termasuk riwayat keluarga, dan setiap operasi atau cedera yang pernah Mums alami.
  • Memeriksa panggul untuk mengukur ukuran dan bentuknya secara umum.
  • Menggunakan hasil USG dan pemeriksaan fisik untuk memperkirakan ukuran bayi.
  • Memantau posisi bayi di dalam kandungan.
  • Jika Mums pernah mengalami CPD pada persalinan sebelumnya, dokter akan bersiap lebih awal membuat rencana persalinan untuk mencegah komplikasi selama persalinan berikutnya. (IS)

 

Baca juga: Aurel Hermansyah Jalani Proses Caesar, Benarkah Berisiko Tidak Bisa Punya Banyak Anak?

 

Referensi:

VeryWell.Cephalopelvic Disproportion

American Pregnancy. Cephalopelvic Disproportion