Mums itu beruntung banget lho, bisa menjalani kehamilan di saat teknologi medis sudah berkembang pesat seperti sekarang. Jadi, pemeriksaan kehamilan dapat dilakukan dengan lebih menyeluruh dan detail melalui metode ultrasonografi (USG). Ingin tahu apa saja manfaat USG di tiap trimester kehamilan? Yuk, simak hingga tuntas.

 

Seberapa Sering Perlu USG?

Pemeriksaan kehamilan (antenatal care) bertujuan untuk meningkatkan kesehatan fisik dan mental Mums selama masa kehamilan. Selain itu, bermanfaat untuk mempersiapkan proses persalinan, nifas, hingga pemberian ASI secara eksklusif dengan lebih baik.

 

Pemeriksaan kehamilan juga meliputi pemeriksaan USG, yang sangat diperlukan untuk memantau kondisi Mums serta si Kecil. Berdasarkan rekomendasi WHO, selama kurang lebih 40 minggu kehamilan Mums disarankan USG minimal 4 kali, yaitu 1 kali di trimester pertama untuk menentukan Hari Perkiraan Lahir, 1 kali di trimester kedua untuk mengetahui jenis jelamin janin, dan 2 kali pada trimester ketiga demi mengetahui posisi, berat badan janin, dan pertumbuhannya.

 

Walau begitu, setiap kehamilan berbeda dan Mums mungkin memerlukan pemeriksaan USG lebih sering berdasarkan berbagai pertimbangan, seperti usia Mums, berat badan, dan riwayat medis.

 

Perawatan antenatal yang baik akan menghasilkan persalinan yang aman dan lancar bagi Mums dan si Kecil. Karenanya, akan jauh lebih baik jika Mums melakukan kunjungan ke dokter atau bidan sebanyak 15 kali selama kehamilan, yaitu:

  • Setiap 4 minggu sekali sampai usia kehamilan 28 minggu (7 kali kunjungan).
  • Setiap 2 minggu sekali sampai usia kehamilan 36 minggu (4 kali kunjungan).
  • Setiap minggu sampai usia kehamilan 40 minggu (4 kali kunjungan).

 

Baca juga:  Yuk, Coba 5 Pilihan Makanan dan Minuman Ini untuk Atasi Mual

 

Apa Saja Manfaat USG?

Sering mendengar istilahnya, tetapi mungkin banyak Mums belum mendalami benar apa itu USG. Ultrasonografi (USG), disebut juga sonogram, adalah pemeriksaan prenatal yang sudah lebih dari 30 tahun digunakan dalam setiap pemeriksaan kehamilan.

 

USG menggunakan gelombang suara frekuensi tinggi yang tidak terdengar oleh telinga manusia, yang disalurkan melalui perut melalui alat yang disebut transduser, untuk melihat bagian dalam perut. Gema lalu direkam dan diubah menjadi gambar video atau foto janin di dalam rahim.

 

USG juga dapat digunakan untuk menampilkan detail janin yang lain, seperti kantong ketuban, plasenta, dan ovarium. Kelainan anatomis mayor atau cacat lahir pun dapat terlihat pada USG. 

 

USG memberikan banyak manfaat untuk pemeriksaan kehamilan berdasarkan trimester kehamilan, seperti:

 

1. Trimester pertama (minggu 1-12)

Ultrasonografi di awal kehamilan umumnya akan dilakukan secara transgvaginal, sehingga dokter mendapatkan gambaran janin secara lebih jelas. Cara kerja USG transvaginal dimulai dengan dokter memasukkan probe transduser tipis seperti tongkat ke dalam vagina.

 

Kemudian, transduser mentransmisikan gelombang suara berfrekuensi tinggi melalui rahim. Gelombang suara memantul dari janin dan mengirim sinyal kembali ke mesin, lalu mengubah pantulan ini menjadi gambar hitam putih bayi.

 

Manfaat USG di trimester ini antara lain:

  • Mengonfirmasi kehamilan.
  • Memeriksa detak jantung janin.
  • Menentukan usia kehamilan bayi dan Hari Perkiraan Lahir (HPL).
  • Memeriksa apakah kehamilan tunggal atau ganda.
  • Memeriksa plasenta, rahim, ovarium, dan leher rahim.
  • Mendiagnosis kehamilan ektopik (saat janin tidak menempel pada rahim) atau keguguran.
  • Mencari adanya pertumbuhan abnormal pada janin.
  • Memeriksa apakah ada tanda terjadinya kehamilan kosong (ektopik).

 

2. Pada trimester kedua (12 hingga 24 minggu) USG dilakukan untuk:

  • Memantau pertumbuhan dan posisi janin (sungsang, melintang atau transversal, cephalic, atau optimal).
  • Menentukan jenis kelamin bayi.
  • Mengonfirmasi kehamilan ganda.
  • Memeriksa karakteristik sindrom Down (biasanya dilakukan antara 13 dan 14 minggu usia kehamilan).
  • Memeriksa kelainan bawaan atau cacat lahir.
  • Memeriksa kelainan struktural atau masalah aliran darah pada janin.
  • Memantau kadar cairan ketuban.
  • Menentukan apakah janin mendapatkan cukup oksigen.
  • Mendiagnosis masalah pada ovarium atau rahim, seperti tumor kehamilan.
  • Mengukur panjang serviks.
  • Memeriksa kondisi ketuban. Jika dicurigai ada masalah, dokter akan merekomendasikan untuk melakukan  pengambilan dan pemeriksaan sampel air ketuban (amniosentesis).
  • Mengonfirmasi kematian janin di dalam kandungan (intrauterine fetal death).

 

Baca juga: Salah Enggak Sih Kalau Orang Tua Punya Anak Kesayangan?

 

 

3. Pada trimester ketiga (24 hingga 40 minggu atau lahir), USG digunakan untuk: 

  • Menyelidiki komplikasi, seperti hipertensi gestasional dan diabetes gestasional, yang didukung oleh pemeriksaan laboratorium.
  • Memantau posisi janin sebelum melahirkan dan mengonfirmasi presentasi bayi, sehingga dokter dapat mendiskusikan pilihan metode melahirkan.
  • Menilai ukuran, maturitas, dan posisi plasenta. Hal ini penting untuk memastikan plasenta dan pembuluh darah tidak akan menutupi leher rahim (serviks), yang menjadi jalan lahir, atau biasa disebut plasenta previa.
  • Jika Mums pernah operasi caesar sebelumnya, keutuhan bekas luka rahim akan dinilai dan diamati. Ini merupakan informasi penting untuk mempersiapkan rencana persalinan.
  • Selama USG, dokter akan mengukur jumlah cairan ketuban, apakah terlalu sedikit atau terlalu banyak. Cairan ketuban memungkinkan janin untuk bergerak, bernapas, serta mematangkan organ paru-paru dan ususnya.
  • Mengukur ukuran tengkorak, diameter perut, dan volume tulang paha untuk menilai pertumbuhan janin serta memperkirakan perkiraan berat lahir anak. Di usia kehamilan 34-36 minggu, berat badan janin rata-rata bertambah 250-500 gram setiap minggu atau maksimal 1 kilogram dalam satu bulan.
  • Menilai pertumbuhan janin, terutama jika berat badan ibu hamil tidak bertambah pada tahap kehamilan ini dan pertambahan besar perut tidak sesuai dengan usia kehamilan.
  • Untuk menilai kondisi kesejahteraan janin, dokter juga akan melakukan USG doppler untuk memeriksa indeks aliran darah arteri tali pusat janin, arteri otak, dan pembuluh darah. USG ini juga akan dilakukan jika Mums tidak merasakan pergerakan janin dengan jelas dan mengkhawatirkan kondisi kesejahteraan si Kecil.
  • Mulai dari minggu ke-36, USG digunakan untuk menilai kemungkinan terjadinya preeklamsia lanjut, dengan mempertimbangkan nilai tekanan darah, hormon plasentabu, serta indikator aliran darah. Ini adalah informasi yang sangat penting agar bisa mendeteksi dini jika terjadi pre-eklampsia sebelum memperburuk kondisi kesejahteraan bayi. Jika kondisi kehamilan kurang baik, maka dokter akan merencanakan induksi persalinan atau menjadwalkan caesar.
  • Jika induksi persalinan prematur direncanakan (misalnya terjadi diabetes gestasional, pertumbuhan janin terhambat, atau preeklamsia berat), pemeriksaan USG diperlukan untuk menentukan waktu terminasi kehamilan yang tepat berdasarkan dari penilaian kematangan paru-paru janin.

 

Banyak banget kan Mums, informasi yang bisa didapatkan dokter dari pemeriksaan USG? Inilah mengapa USG tak bisa disepelekan begitu saja dan penting untuk dilakukan sesuai rekomendasi dokter. Semoga kehamilan Mums selalu sehat hingga waktu persalinan, ya. (AS)

 

Baca juga: Bolehkah Ibu Hamil Makan Nangka?

 

Referensi

Parents. Pregnancy Ultrasounds

Kids Health. Second Trimester

What to Expect. Pregnancy Scan

Loote. Ultrasound