Walau penggunaan teknologi ultrasonografi (USG) sudah digunakan selama puluhan tahun, namun masih saja ada ibu hamil yang ragu untuk rutin memeriksakan kehamilannya dengan USG. Padahal, teknologi satu ini sangat membantu memantau pertumbuhan janin di dalam rahim, termasuk mengecek kesehatan plasenta yang krusial selama kehamilan, lho. Simak selengkapnya di sini.

 

Apa Itu Plasenta?

Plasenta adalah organ sementara yang berkembang di dalam rahim selama kehamilan. Organ ini memberikan nutrisi dan oksigen kepada bayi untuk berkembang dan tumbuh, menghilangkan kotoran dari darah bayi, serta memberikan perlindungan kekebalan pada bayi yang sedang berkembang.

 

Karena plasenta hanya terbentuk pada masa kehamilan, maka kemungkinan setiap kehamilan memiliki hasil yang berbeda. Ketika ada yang salah dengan plasenta, itu bisa menjadi serius dan bahkan mengancam nyawa ibu dan bayinya.

 

Normalnya, plasenta menempel di bagian atas atau samping rahim dan terhubung ke bayi melalui tali pusat. Terkadang plasenta tidak tumbuh sebagaimana mestinya. Hal ini dapat memengaruhi pertumbuhan dan kesehatan bayi, serta menyebabkan komplikasi saat lahir. Berbagai faktor dapat memengaruhi kesehatan plasenta selama kehamilan. Sebagian di bawah kendali Mums dan sebagian tidak. Sebagai contoh:

 

  • Usia Mums. Beberapa masalah plasenta lebih sering terjadi pada kehamilan di atas 40 tahun.
  • Ketuban pecah dini. Selama kehamilan, bayi dikelilingi dan dilapisi oleh selaput berisi cairan yang disebut kantung ketuban. Jika kantung bocor atau pecah sebelum persalinan dimulai, maka risiko masalah plasenta tertentu meningkat.
  • Tekanan darah tinggi yang mengganggu aliran darah dari dan ke plasenta.
  • Kehamilan kembar.
  • Gangguan pembekuan darah.
  • Pernah menjalani operasi rahim sebelumnya, seperti bedah caesar ataupun operasi untuk menghilangkan fibroid.
  • Pernah mengalami masalah plasenta di kehamilan sebelumnya.
  • Merokok.
  • Pernah mengalami trauma perut, seperti jatuh, kecelakaan mobil atau jenis pukulan lainnya. 

 

Baca juga: Mums, Mau Cepat Hamil? Ini Tips Promil Berhasil!

 

Gangguan Plasenta yang Bisa Terjadi

Seperti yang sudah disebutkan di awal, plasenta berperan penting untuk menjamin kesejahteraan bayi selama di dalam rahim. Tanpa dukungan vital ini, bayi tidak dapat tumbuh dan berkembang. Hal ini dapat menyebabkan berat badan lahir rendah, kelahiran prematur, dan cacat lahir. Di samping itu juga meningkatkan risiko komplikasi bagi ibu hamil. 

 

Itulah kenapa, mendiagnosis masalah ini sejak dini sangat penting demi kesehatan Mums dan si Kecil. Ada 5 gangguan plasenta yang dapat dideteksi dan dipantau melalui pemeriksaan ultrasonografi, yaitu:

 

Plasenta akreta

Ketika plasenta tumbuh terlalu dalam ke dinding rahim, hal ini dapat menyebabkan kehilangan darah dalam jumlah besar selama atau setelah melahirkan, sehingga dapat mengancam keselamatan ibu hamil.

 

Solusio plasenta

Adalah plasenta terlepas dari dinding rahim sebelum melahirkan. Ini dapat menyebabkan perdarahan dan berarti bayi mungkin tidak mendapatkan semua nutrisi yang dibutuhkan. Dalam beberapa kasus, persalinan lebih awal akan dilakukan.

 

Plasenta previa

Adalah ketika plasenta menutupi sebagian atau seluruh leher rahim (serviks) sebagai jalan lahir bayi. Sebagian besar kasus plasenta previa didiagnosis di trimester kedua dan bisa saja berubah posisi dengan bergerak lebih tinggi di dalam rahim, saat rahim makin membesar mengikuti ukuran bayi. Jika plasenta masih menutupi serviks mendekati waktu persalinan, operasi caesar akan diperlukan.

 

Insufisiensi plasenta

Adalah ketika plasenta tidak berfungsi dengan baik selama kehamilan, sehingga bayi kehilangan oksigen dan nutrisi. Tentu saja, ini bisa memengaruhi pertumbuhan bayi.

 

Retensi plasenta

Yaitu ketika plasenta tertahan di dalam rahim, sehingga tidak bisa keluar setelah bayi lahir. Hal ini bisa diakibatkan adanya penyumbatan di serviks atau plasenta masih menempel di rahim. Tak main-main, kondisi ini dapat menyebabkan infeksi parah atau kehilangan darah, dan dapat mengancam jiwa.

 

Baca juga: Solusio Plasenta, Ketika Plasenta Terlepas Dini

 

Bagaimana Mengetahui Ada yang Salah dengan Plasenta?

Ada beberapa tanda yang penting Mums perhatikan selama kehamilan, karena mungkin saja mengindikasikan adanya masalah dengan plasenta. Sementara dalam beberapa kasus, bisa pula kelainan plasenta tidak Mums sadari gejalanya dan diketahui dari pemeriksaan USG oleh dokter.

 

Tanda utama bahwa ada sesuatu yang salah dengan plasenta adalah antara lain:

  • Perdarahan dari vagina, mulai dari cukup ringan hingga sangat berat, tergantung pada tingkat keseriusan gangguan plasenta. Beberapa wanita bahkan bisa mengalami perdarahan tetapi tidak merasakan rasa sakit.
  • Merasakan nyeri, baik di perut atau punggung.
  • Merasakan kontraksi, bahkan jauh sebelum hari perkiraan lahir.
  • Mengalami sakit perut mendadak dan sangat parah tetapi tidak ada perdarahan. 

 

Tak perlu menunggu, jika Mums mengalami salah satu gejala ini, segera dapatkan bantuan medis agar keselamatan Mums dan bayi bisa segera ditindaklanjuti. (IS)

 

Baca juga: 6 Nutrisi untuk Meningkatkan Kualitas Sperma

 

 

Referensi:

Pregnancy Birth Baby. Placenta.

Mayo Clinic. Placenta in Pregnancy.

Healthline. Placental Insufficiency.

 

.