Jantung berdebar, bisa dialami siapa sama, termasuk Kamu Geng Sehat! Pengertian jantung berdebar sangat luas, bisa dikaitkan dengan gejala psikologis maupun gangguan fisik. Bertemu gebetan, jantung sudah pasti berdebar-debat tak menentu. Tetapi kita bicara tentang jantung berdebar kali ini yang berhubungan dengan gangguan penyakit. Kira-kira jantung berdebar gejala penyakit apa ya?

 

Baca juga: Berapa Detak Jantung Normal Per Menit?

 

Penyebab Jantung Berdebar

Dalam dunia kedokteran, jantung yang berdebar sepanjang hari, bukan pertanda bagus. Jantung orang dewasa sehat rata-rata berdenyut sekitar 90 kali per menit. Ketika jantung berdenyut lebih cepat, melebihi 100 kali per menit, disebut takikardia. 

 

Takikardia yang bisa menyebabkan jantung berdebar, mungkin disebabkan oleh salah satu dari beberapa faktor berikut ini:

  • Olahraga

  • Takut

  • Demam

  • Anemia

  • Kelenjar tiroid yang terlalu aktif.

 

Kebalikan dari takikardia adalah bradikardia, yaitu ketika denyut jantung terlalu lambat, kurang dari dari 40 per menit. Prof. Dr. dr. Yoga Yuniadi, SpJP (K), Dokter Spesialis Kardiovaskular dari RS MMC, Jakarta, menjelaskan, “Normalnya, jantung berdenyut sebanyak 50-90 kali per menit. Saat denyut jantung berdenyut cepat dia akan berdetak hingga 200 kali per menit. Sementara itu, denyut jantung melambat ketika denyut irama jantung terhitung 40 kali per menit,” jelasnya.

 

Takikardia dan bradikardia menunjukkan gejala gangguan irama jantung atau aritmia. Penyebab aritmia adalah ritme detak jantung yang tidak normal karena ada masalah pada sistem konduksi listrik jantung.

 

Jangan kaget ya Geng Sehat, agar dapat memompa darah ke seluruh tubuh, otot jantung memiliki sistem kelistrikan yang sangat sistematis dan berirama. Jantung ibaratnya gardu listrik sehingga tidak boleh ada gangguan saat melakukan tugasnya. Jantung berdebar adalah salah satu indikasi gangguan listrik jantung, yang menyebabkan irama jantung kacau. Nah gangguan ini bisa fatal.

 

Baca juga: Deteksi Gangguan Irama Jantung dengan MENARI

 

Gejala Aritmia

Gejala aritmia tidak hanya jantung berdebar, namun sangat bervariasi, tergantung pada tingkat keparahan kondisinya. Irama jantung abnormal (aritmia) ini juga bisa datang dan pergi (berselang-seling) atau gejalanya muncul tiba-tiba. 

 

Gejala umum dari aritmia adalah:

- Sensasi memiliki jantung berdebar atau disebut palpitasi. Tetapi ingat ya, sensasi jantung berdebar ini juga sering terjadi pada orang yang tidak mengalami aritmia. Inilah sebabnya mengapa penting untuk mengunjungi dokter untuk diagnosis yang benar terkait jantung berdebar ini.

- Denyut nadi cepat, lambat, atau tidak normal.

- Pusing atau pingsan.

- Sesak napas.

-Nyeri dada yang kadang berkembang.

 

Beberapa aritmia bisa lebih serius ketika detak jantung yang sangat cepat atau sangat lambat sehingga dapat menyebabkan terlalu sedikit darah yang mengalir melalui jantung. Dalam beberapa kasus ini dapat menyebabkan gagal jantung, atau penderitanya kolaps.

 

Apakah gejala ini bisa dialami anak kecil? Ternyata bisa. Namun pada anak, gejalanya mungkin sulit dikenali. Untuk mendeteksi aritmia pada anak kecil, satu-satunya petunjuk mungkin adalah perubahan perilaku atau masalah dengan makan.

 

Baca juga: Gejala Serangan Jantung Ringan Mirip Masuk Angin!

 

Penyebab Jantung Berdebar bukan karena Masalah di Jantung

Selain memang masalah pada listrik jantung, jantung berdebar juga bisa disebabkan kondisi lain yang tidak ada kaitannya dengan kelainan pada jantung.

 

Obat-obatan tertentu dan kelebihan hormon tiroid (hipertiroidisme) juga dapat memicu aritmia. Bahkan dalam beberapa kasus penyebabnya tidak jelas. Sebagai contoh, beberapa orang mengalami gejala jantung berdebar secara tiba-tiba, namun jantungnya baik-baik saja. 

 

Pengobatan Aritmia

Setiap jenis gangguan irama jantung memiliki pilihan pengobatan yang berbeda. Pengobatan juga didasarkan pada kondisi pasien, apakah ia memiliki penyakit jantung koroner, atau tekanan darah tinggi.

 

Menurut dr Yoga, cara untuk menangani aritmia paling modern saat ini adalah dengan operasi kecil di jantung. Ada beberapa pilihan operasi kecil, namun tujuannya adalah mengoreksi listrik jantung dan mengurangi kemungkinan terjadinya penggumpalan darah di ruang-ruang jantung.

 

Gangguan irama jantung ini bisa memicu aliran darah di jantung tidak lancar sehingga terbentuk gumpalan darah. Jika gumpalan darah ini masuk ke sirkulasi, bisa menyumbat pembuluh darah dan menyebabkan stroke atau serangan jantung.

 

Itulah alasan mengapa gejala aritmis sekecil apapun, seperti jantung berdebar tidak normal, tidak bisa diabaikan begitu saja. Segera periksa ke dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut.

 

Baca juga: Awas, Gejala Pertama Fibrilasi Atrium adalah Stroke!

 

 

Sumber:

Seminar tentang Kesehatan Jantung di RS MMC, Jakarta, 23 Januari 2020.

Patient.info. Abnormal heart rhythms arrhytmias.