Geng sehat, apabila Kamu adalah tipe orang yang tidur lebih dari sembilan jam atau lebih di malam hari atau membutuhkan waktu tidur siang yang lama, besar kemungkinannya Kamu terkena stroke. Ya, salah satu bahaya tidur terlalu lama adalah stroke, seperti diungkapkan dalam penelitian terbaru di China.

 

Dalam dunia medis, tidur terlalu lama disebut sebagai hipersomnia. Menurut penelitian, orang dengan hipersomnia memiliki peningkatkan risiko stroke hingga 85 persen. Begitu juga dengan orang yang tidur siang selama 90 menit setiap harinya, berpeluang terkena stroke 25 persen lebih tinggi dibandingkan mereka yang tidak pernah tidur siang atau hanya tidur siang selama 30 menit.

 

“Semua orang, terutama orang dewasa berusia lebih tua, harus lebih memperhatikan lagi durasi tidurnya, baik di malam dan siang hari. Tidak itu saja, mereka juga harus memperhatikan kualitas tidur. Memiliki durasi tidur yang tepat dan mempertahankan kualitas tidur yang baik dapat mencegah stroke,” kata Dr. Xiaomin Zhang, profesor di Departemen Kesehatan Kerja dan Lingkungan di Huazhong University of Science and Technology, Wuhan, China.

 

Baca juga: Kurang Tidur Bisa Picu 5 Penyakit Ini

 

Bahaya Tidur Telalu Lama

Walau begitu, temuan ini tidak membuktikan bahwa tidur siang lama bisa menyebabkan stroke. Namun, ada keterkaitan antara dua hal tersebut. “Bagaimanapun, penelitian lain mengungkapkan bahwa hipersomnia dan kualitas tidur yang buruk terkait dengan kolesterol tinggi serta obesitas, di mana keduanya merupakan faktor risiko penyakit jantung dan stroke,” jelas Xiaomin.

 

Untuk penelitian tersebut, Xiaomin dan tim mengumpulkan data dari 32.000 orang di China yang rata-rata berusia 62 tahun. Dalam waktu enam tahun, lebih dari 1.500 peserta mengalami stroke. Tentu saja, para peneliti memperhitungkan beragam faktor yang bisa meningkatkan stroke, seperti tekanan darah tinggi, diabetes dan kebiasaan merokok.

 

Meski begitu, para peneliti menemukan bahwa mereka yang tidur sembilan jam atau lebih di malam hari, berpeluang 23 persen mengalami stroke dibandingkan orang yang tidur tujuh jam atau kurang setiap malam.

 

Begitu juga dengan orang-orang yang tidur siang cukup lama, berisiko terkena stroke. Selain itu, kualitas tidur yang buruk juga dikaitkan dengan peningkatan stroke sebesar 29 persen, dibandingkan mereka yang kualitas tidurnya baik.

 
Baca juga: Penderita Hipertensi dan Diabetes, Jangan Tidur Kurang dari 6 Jam!

 

Gejala Hipersomnia

Hipersomnia merupakan sinyal bahwa seseorang memiliki kualitas tidur yang buruk, mungkin saja terkait dengan masalah kesehatan mental seperti depresi. Kualitas tidur buruk merupakan tanda gangguan tidur klinis, termasuk sleep apnea obstruktif atau narkolepsi.

 

Selain itu, tidur terlalu lama dikaitkan dengan risiko kesehatan lain, misal penyakit jantung, masalah metabolisme seperti diabetes dan obesitas, serta masalah kognitif termasuk kesulitan dengan memori. Secara keseluruhan, orang yang tidur terlalu lama memiliki risiko kematian lebih tinggi.

 

Hipersomnia memiliki beberapa gejala utama, di antaranya tidur selama 9 jam atau lebih setiap hari, susah bangun tidur di pagi hari, kesulitan bangkit dari tempat tidur dan memulai hari, serta sulit berkonsentrasi.

 

Lantas, berapa jam seharusnya kita tidur? Well, kebutuhan tidur tergantung pada usia dan juga individu. Kebutuhan tidur juga dipengaruhi oleh kehamilan, penuaan, kurang tidur, dan kualitas tidur.

 

Idealnya, orang dewasa  membutuhkan sekitar 7 hingga 8 jam setiap malam. Beberapa orang membutuhkan tidur 9 jam setiap malam. Namun, jika Geng sehat tidur lebih dari 9 jam setiap malam dan masih merasa lelah, itu indikasi jika Kamu terlalu banyak tidur atau hipersomnia.

 

Baca juga: Badan Tetap Capek Meski Tidur Cukup? Ini 10 Alasannya

 

 

Referensi:

WebMD. Sleeping Too Much Might Raise Stroke Risk

The Sleep Doctor. Yes, You CAN Sleep Too Much-Here's Why Oversleeping Is A Problem

Healthline. Oversleeping: What Should You Know About Oversleeping, Plus 5 Tips for Better Sleep