Isoniazid

Digunakan Untuk Apa Isoniazid?

Nama Paten :

Beniazid, Decadoxin, Erabutol Plus, INH 400 Ciba, INH Ciba, Inh-Ciba, Inoxin Forte, Niaxid, Niazitol, Pehadoxin, Pehadoxin Forte, Pulmolin, Pulna, Pyravit, Restibi Z, Restibi ZE, Rifastar, Rifacid, Rimactazid, Rimactazid Paed, Rimcure 3-FDC, Rimcure Paed, Rimstar 4-FDC, Selenemo, Suprazid, Suprazid Forte, TB vit 6, Tibiq 1, Tibiq 2 , Tibiq 3.
(http://pionas.pom.go.id/monografi/isoniazid)

Penggunaan

Isoniazid digunakan untuk mengobati dan mencegah penyakit tuberkulosis (TB). Penggunaan isoniazid biasanya akan dikombinasikan dengan obat TB lain untuk mengobati TB aktif. Tuberkulosis dapat menjadi kebal jika obat ini digunakan sebagai pengobatan tunggal TB.

 

Baca juga: Lakukan Ini Supaya Kuman Penyebab TBC Pergi!

Cara Kerja Obat

Isoniazid merupakan antibiotik yang bekerja dengan cara melawan bakteri dalam tubuh.

Efek Samping

Isoniazid memiliki beberapa efek samping seperti:
1. Efek samping yang umum terjadi: urine berwarna gelap, kehilangan nafsu makan, mual atau muntah, mati rasa, kelelahan atau rasa lemah yang tidak biasa, mata atau kulit berwarna kuning.
2. Efek samping yang jarang terjadi: pandangan mata kabur atau kehilangan penglihatan disertai atau tanpa disertai sakit mata, kejang, tenggorokan serak, nyeri sendi, depresi mental, perubahan mood atau mental, kulit kemerahan, pendarahan dan memar yang tidak biasa.

 

Baca juga: Mitos dan Fakta Seputar TBC

Pemakaian Obat

Penderita tuberkulosis yang menggunakan jenis obat isoniazid harus mengikuti semua petunjuk penggunaan obat sesuai dengan yang tertera pada label obat. Jangan menggunakan obat ini dengan dosis lebih besar atau lebih kecil daripada yang direkomendasikan.
- Gunakan obat ini sesuai jangka waktu pengobatan yang sudah dianjurkan. Gejala TB mungkin membaik sebelum infeksi benar-benar terobati. Melewatkan dosis dapat meningkatkan infeksi lebih lanjut dan resisten terhadap antibiotik isoniazid. Isoniazid tidak dapat mengobati infeksi yang disebabkan oleh virus seperti flu dan pilek.
- Minum isoniazid saat perut kosong, minimal 1 jam sebelum atau 2 jam sesudah makan.
- Konsultasikan dahulu dengan dokter sebelum ibu hamil dan ibu menyusui menggunakan obat ini.
- Simpan isoniazid pada suhu ruangan dan jauhkan dari tempat yang lembap, panas dan terkena cahaya matahari langsung. Pastikan botol tetap tertutup rapat saat tidak digunakan.

Dosis

Isoniazid tersedia dalam bentuk oral yang dapat digunakan dengan anjuran dosis 5 mg/kg sampai 300 mg/hari dalam dosis tunggal atau 15 mg/kg sampai 900 mg/hari 2-3 kali seminggu.

 

Baca juga: Bila Ibu Hamil Terjangkit TBC

Interaksi

Hati-hati mengonsumsi isoniazid bersamaan dengan jenis obat-obatan berikut karena dapat menimbulkan interaksi dalam tubuh.
1. Isoniazid menghambat metabolisme hepatik dari obat antiepilepsi (contoh: carbamazepine, ethosuximide, primidone, phenytoin), benzodiazepin (contoh: diazepam, triazolam), chlorzoxazone, theophylline, disulfiram, yang mana memicu risiko keracunan.
2. Isoniazid meningkatkan metabolisme dari enflurane, yang kemudian menghasilkan senyawa fluorida dengan kadar yang berpotensi merusak ginjal.
3. Isoniazid meningkatkan kadar dan meningkatkan efek atau risiko keracunan dari obat clofazimine, cycloserine dan warfarin.
4. Penyerapan isoniazid akan menurun jika digunakan bersamaan dengan obat antasida yang mengandung aluminium.
5. Isoniazid dapat meningkatkan risiko neuropati perifer jika digunakan bersamaan dengan obat zalcitabine dan stavudine.

 

Sumber:

pionas.pom.go.id isoniazid

drugs.com isoniazid

mims.com isoniazid

Rekomendasi Artikel

Tren Remaja Pakai Vape Meningkat, Ini Bahayanya!

Tren Remaja Pakai Vape Meningkat, Ini Bahayanya!

Di balik meningkatnya tren remaja pakai vape, ada sejumlah bahaya yang mengancam nyawa. Beriku ini bahaya penggunaan vape yang wajib diketahui oleh para orang tua.

Amanda Sagarmatha

01 April 2024

Cara Mengatur Napas Menjelang Persalinan, Pelajari Dari Sekarang!

Cara Mengatur Napas Menjelang Persalinan, Pelajari Dari Sekarang!

Melahirkan identik dengan rasa sakit yang luar biasa sehingga perlu dilakukan persiapan. salah satunya pernapasan. Berikut cara mengatur napas menjelang persalinan.

Eka Amira

05 January 2024

Area Kulit Bekas Vaksin BCG Muncul Bisul? Begini Cara Mengatasinya!

Area Kulit Bekas Vaksin BCG Muncul Bisul? Begini Cara Mengatasinya!

Setelah vaksin BCG, bayi biasanya akan mengalami bisul yang kerap membekas. Kenapa ya area kulit bekas vaksin BCG muncul bisul dan bagaimana perawatannya?

Amanda Sagarmatha

05 October 2022

Cara Atasi Efek Samping Ringan dari Obat Anti TBC

Cara Atasi Efek Samping Ringan dari Obat Anti TBC

Tahukah kamu, pasien TBC yang meminum Obat Anti TBC (OAT) dapat mengalami beberapa efek samping? Berikut ini cara mengatasi efek samping obat TBC yang ringan!

Dinda Nabilahzahra

19 May 2022

Inilah Peran Generasi Muda Dalam Upaya Mengakhiri TBC

Inilah Peran Generasi Muda Dalam Upaya Mengakhiri TBC

TBC masih menjadi salah satu penyakit menular paling mematikan di dunia. Ketahui bagaimana peran generasi milenial dalam atasi TBC.

Batuk Berdarah Bikin Panik, Kenali Dulu 6 Penyebabnya

Batuk Berdarah Bikin Panik, Kenali Dulu 6 Penyebabnya

Mengalami batuk berdarah sering kali memicu kekhawatiran. Segeralah mencari pertolongan medis untuk mengetahui penyebab batuk berdarah dan pengobatannya.

Eka Amira

13 March 2022

Ketahui Penyebab dan Cara Perawatan Anak saat Batuk

Ketahui Penyebab dan Cara Perawatan Anak saat Batuk

Jika anak sudah mengalami batuk-batuk, tentu aktivitas akan terganggu. Bahkan, tidur juga menjadi tidak nyenyak. Ketahui penyebab dan penanganan batuk pada anak!

Perbedaan Influenza A dan B, Serta Jenis-jenis Virus Influenza Lainnya

Perbedaan Influenza A dan B, Serta Jenis-jenis Virus Influenza Lainnya

Berikut penjelasan lengkap tentang perbedaan influenza A dan B, beserta jenis-jenis virus inluenza lainnya.

Uliya Helmi Ali

28 August 2021

Direktori

    Pusat Kesehatan

      Selengkapnya
      Proses...