Tren Remaja Pakai Vape Meningkat, Ini Bahayanya!
Di balik meningkatnya tren remaja pakai vape, ada sejumlah bahaya yang mengancam nyawa. Beriku ini bahaya penggunaan vape yang wajib diketahui oleh para orang tua.
Nama Paten :
Beniazid, Decadoxin, Erabutol Plus, INH 400 Ciba, INH Ciba, Inh-Ciba, Inoxin Forte, Niaxid, Niazitol, Pehadoxin, Pehadoxin Forte, Pulmolin, Pulna, Pyravit, Restibi Z, Restibi ZE, Rifastar, Rifacid, Rimactazid, Rimactazid Paed, Rimcure 3-FDC, Rimcure Paed, Rimstar 4-FDC, Selenemo, Suprazid, Suprazid Forte, TB vit 6, Tibiq 1, Tibiq 2 , Tibiq 3.
(http://pionas.pom.go.id/monografi/isoniazid)
Isoniazid digunakan untuk mengobati dan mencegah penyakit tuberkulosis (TB). Penggunaan isoniazid biasanya akan dikombinasikan dengan obat TB lain untuk mengobati TB aktif. Tuberkulosis dapat menjadi kebal jika obat ini digunakan sebagai pengobatan tunggal TB.
Isoniazid merupakan antibiotik yang bekerja dengan cara melawan bakteri dalam tubuh.
Isoniazid memiliki beberapa efek samping seperti:
1. Efek samping yang umum terjadi: urine berwarna gelap, kehilangan nafsu makan, mual atau muntah, mati rasa, kelelahan atau rasa lemah yang tidak biasa, mata atau kulit berwarna kuning.
2. Efek samping yang jarang terjadi: pandangan mata kabur atau kehilangan penglihatan disertai atau tanpa disertai sakit mata, kejang, tenggorokan serak, nyeri sendi, depresi mental, perubahan mood atau mental, kulit kemerahan, pendarahan dan memar yang tidak biasa.
Penderita tuberkulosis yang menggunakan jenis obat isoniazid harus mengikuti semua petunjuk penggunaan obat sesuai dengan yang tertera pada label obat. Jangan menggunakan obat ini dengan dosis lebih besar atau lebih kecil daripada yang direkomendasikan.
- Gunakan obat ini sesuai jangka waktu pengobatan yang sudah dianjurkan. Gejala TB mungkin membaik sebelum infeksi benar-benar terobati. Melewatkan dosis dapat meningkatkan infeksi lebih lanjut dan resisten terhadap antibiotik isoniazid. Isoniazid tidak dapat mengobati infeksi yang disebabkan oleh virus seperti flu dan pilek.
- Minum isoniazid saat perut kosong, minimal 1 jam sebelum atau 2 jam sesudah makan.
- Konsultasikan dahulu dengan dokter sebelum ibu hamil dan ibu menyusui menggunakan obat ini.
- Simpan isoniazid pada suhu ruangan dan jauhkan dari tempat yang lembap, panas dan terkena cahaya matahari langsung. Pastikan botol tetap tertutup rapat saat tidak digunakan.
Isoniazid tersedia dalam bentuk oral yang dapat digunakan dengan anjuran dosis 5 mg/kg sampai 300 mg/hari dalam dosis tunggal atau 15 mg/kg sampai 900 mg/hari 2-3 kali seminggu.
Hati-hati mengonsumsi isoniazid bersamaan dengan jenis obat-obatan berikut karena dapat menimbulkan interaksi dalam tubuh.
1. Isoniazid menghambat metabolisme hepatik dari obat antiepilepsi (contoh: carbamazepine, ethosuximide, primidone, phenytoin), benzodiazepin (contoh: diazepam, triazolam), chlorzoxazone, theophylline, disulfiram, yang mana memicu risiko keracunan.
2. Isoniazid meningkatkan metabolisme dari enflurane, yang kemudian menghasilkan senyawa fluorida dengan kadar yang berpotensi merusak ginjal.
3. Isoniazid meningkatkan kadar dan meningkatkan efek atau risiko keracunan dari obat clofazimine, cycloserine dan warfarin.
4. Penyerapan isoniazid akan menurun jika digunakan bersamaan dengan obat antasida yang mengandung aluminium.
5. Isoniazid dapat meningkatkan risiko neuropati perifer jika digunakan bersamaan dengan obat zalcitabine dan stavudine.
Sumber:
pionas.pom.go.id isoniazid
drugs.com isoniazid
mims.com isoniazid
Direktori