Apakah Kamu penggemar sushi? Jika diperhatikan, banyak sushi disajikan dengan ikan mentah. Sebagian orang menyukainya, sedangkan yang lain enggan mengonsumsinya dan lebih memilih yang disajikan dengan ikan yang sudah matang.

 

Terlepas dari semua itu, pernah tidak Kamu berpikir mengapa seafood mentah layak dikonsumsi, sementara jarang atau mungkin hampir tidak pernah menemukan restoran yang menjual daging mentah, baik itu sapi, kambing, ayam, dan lain-lain?

 

Ternyata ini ada alasannya! Satu hal yang perlu Geng Sehat ketahui, parasit dan bakteri yang berada pada daging mentah berbeda dengan yang terkandung dalam ikan mentah. Dokter Robert Tauxe, deputy director of the Division of Foofborne, Waterborne, and Environmental Disease within the Centers for Disease Control and Prevention (CDC), menjelaskan bahwa mulai dari salmonella, parasitic E. coli, cacing, hingga hepatitis E kemungkinan bersemayam di daging mentah.  

Baca juga: Hati-Hati, Terlalu Banyak Konsumsi Daging Merah Bisa Bahayakan Ginjal
 

Semua itu jauh lebih berbahaya bagi manusia jika dibandingkan dengan mikroorganisme yang tinggal di dalam daging ikan mentah. “Kemungkinan ini disebabkan oleh tubuh kita yang lebih mirip dengan hewan di darat daripada dengan yang di laut,” ungkap dr. Robert, seperti dikutip melalui Times.

 

Bagaimana cara hewan dipotong dan dikemas juga memengaruhi kesehatan seseorang. Menurut dr. Eugene Muller, mikrobiologis di Framingham State University, Massachusetts, parasit dan bakteri cenderung muncul di usus hewan, bukan di otot. “Jika tukang daging tanpa sengaja mengenai bagian usus saat memotong hewan, maka mikroorganisme jahat akan keluar dan mengontaminasi seluruh daging yang tengah dipotong,” tegasnya.  

 

Senada dengan pernyataan dr. Eugene, dr. Lee-Ann Jaykus, professor of food science di North Carolina State University, menganggap kalau kemasan daging menjadi sarang favorit bagi bakteri atau parasit berkembang biak.

 

Ini dikarenakan dalam satu kemasan, daging di dalamnya berasal dari campuran daging lusinan hewan. Dokter Jaykus menambahkan, “Jika salah satu hewan terkontaminasi, maka ini dapat berdampak pada daging kemasan lainnya.” Karenanya, dr. Jaykus menyarankan, sebaiknya tidak mengonsumsi hamburger dengan daging yang masih mentah atau berwarna kemerahan.

Baca juga: Hati-hati! Daging Merah Pemicu Kanker Payudara
 

Baik dr. Eugene dan dr. Jaykus mengatakan, daging potongan yang berasal dari satu hewan lebih memiliki sedikit risiko terhadap kesehatan. “Apapun yang berbahaya, dapat hidup di permukaan daging, bukan di bagian dalam otot,” ungkapnya. Masalah ini kemungkinan juga terjadi pada daging ayam, domba, dan lain-lain. Namun, dr. Eugene menjelaskan bahwa daging ayam mengandung lebih banyak mikroorganisme jahat.

 

Sementara itu, ikan memiliki persoalannya sendiri. Jenis makanan yang satu ini, cenderung tidak digiling dan dicampur selama proses pengolahannya. Apabila disajikan dalam kondisi mentah, ikan ditangkap di dalam air yang sangat dingin dan dibekukan terlebih dahulu sebelum dikonsumsi.

 

“Proses ini dapat membunuh cacing dan berbagai parasit,” ungkap dr. Robert. Sayangnya, proses pembekuan ini tidak akan membunuh parasitic E. coli ataupun mikroorganisme  berbahaya jika diterapkan pada daging mentah.

Baca juga: Ternyata, Boleh Makan Makanan yang Sudah Expired!
 

Jadi walaupun tetap berisiko bagi kesehatan tubuh, mikroorganisme yang terdapat pada ikan, oyster, atau seafood yang mentah masih tidak seberbahaya dengan yang terdapat pada daging mentah. Mereka dapat mati selama proses pengolahan. Sekarang Kamu sudah mengerti kan mengapa hampir tidak ada restoran yang menjual daging mentah? (AS)