Geng Sehat, umumya dalam satu kali makan kita mengonsumsi beberapa jenis atau kelompok makanan. Orang sering bertanya apakah ada makanan yang jika dikonsumsi pada waktu yang bersamaan bisa memberikan nilai nutrisi yang lebih baik? Atau sebaliknya, malah merugikan jika memadupadankan makanan yang tidak tepat?

 

Konsep mengkombinasikan makanan atau yang biasa disebut sinergi makanan,  atau padanan makanan, adalah memperhitungkan bagaimana beberapa makanan menawarkan manfaat nutrisi lebih besar ketika dikonsumsi bersamaan daripada jika dikonsumsi secara terpisah. Jadi konsepnya bukan" satu ditambah satu sama dengan dua", tetapi "satu ditambah satu sama dengan tiga".

 

Berikut lima contoh kombinasi makanan yang dapat memberikan nilai tambah nutrisi, yang merupakan tips dari Senior Director, Worldwide Nutrition Education and Training, Herbalife, Susan Bowerman:

 

1. Sayuran yang berwarna dengan sedikit lemak

Banyak buah dan sayuran mengandung senyawa yang disebut karotenoid. Ini adalah pigmen alami yang memberikan warna pada buah dan sayur seperti tomat, wortel atau bayam.

 

Karotenoid berfungsi sebagai antioksidan dalam tubuh, itulah sebabnya mengapa buah dan sayuran menjadi bagian penting dari pola makan sehat. Senyawa penting ini larut dalam lemak, yang berarti ketika makan sayuran dengan sedikit lemak, tubuh dapat menyerap lebih banyak karotenoid. Jadi, menambahkan sedikit lemak sehat dari alpukat atau minyak zaitun ke salad akan membantu menyerap karotenoid yang terdapat dalam selada romaine, wortel, dan tomat.

 

2. Vitamin C dengan sayuran dan biji-bijian yang mengandung zat besi

Zat besi dibedakan menjadi zat besi "heme" yang terdapat dalam makanan hewani seperti  ikan, daging, dan unggas. Heme lebih mudah diserap oleh tubuh daripada zat besi "non-heme" yang terdapat dalam makanan nabati. Nah, agar zat besi non-heme ini dapat diserap lebih baik, triknya adalah menambahkan vitamin C.

 

Ketika kamu makanan sumber zat besi non-heme, misalnya kacang-kacangan, kombinasikan dengan  makanan yang kaya vitamin C, misalnya tomat. Dengan begitu, tubuh kamu akan menyerap zat besi lebih baik.

 

Kandungan vitamin C dalam satu buah jeruk atau satu buah tomat sudah cukup membuat perbedaan, dapat menyerap zat besi hingga tiga kali lipat. Jadi, memsukkan tomat dalam kari akan membantu menyerap zat besi dari kacang. Stroberi akan membantu menyerap zat besi dalam sereal. Zat besi dalam bayam akan lebih baik diserap jika menambahkan sepotong jeruk ke dalam salad bayam.

 

Lemon dan teh hijau

Fitonutrien yang ada pada teh hijau disebut katekin. Zat ini terbentuk secara alami dan kaya antioksidan, bermanfaat untuk membantu melindungi sel dan jaringan tubuh dari kerusakan oksidatif. Tambahkan lemon ke teh hijau, maka vitamin C dari lemon akan membantu tubuh menyerap katekin lebih banyak. Jika kamu tidak suka lemon, bisa diganti dengan buah yang kaya Vitamin C seperti pepaya, atau jeruk yang dipotong-potong dan dimakan sambil minum teh hijau.

 

Ikan dan sayuran hijau

Kalau kamu suka minum susu kemasan, kebanyakan sudah difortifikasi dengan Vitamin D. Alasannya, vitamin D membantu tubuh menyerap kalsium dalam susu. Tetapi ada cara lain yang bagus untuk mencocokkan kedua nutrisi ini selain susu, yaitu ikan dan sayuran.

 

Ikan berlemak seperti salmon dan ikan makarel kaya vitamin D, dan sayuran hijau seperti daun lobak, daun sawi, dan kale kaya akan kalsium. Menggabungkan keduanya akan membantu tubuh menyerap kalsium yang ada pada sayuran, dengan lebih efisien.

 

Campuran makanan nabati

Makanan nabati – termasuk buah, sayuran, dan kacang-kacangan – adalah sumber antioksidan terbaik. Manfaat antioksidan ini akan dapat ditingkatkan ketika kamu mengonsumsinya bersamaan, misalnya dalam bentuk salad, daripada mengonsumsinya sendiri-sendiri. Kombinasi jeruk, apel, anggur, dan blueberry telah terbukti memiliki kapasitas antioksidan yang lebih tinggi daripada jumlah yang setara dari setiap buah yang dimakan secara individual. Inilah mengapa ada istilah diet pelangi, makanan yang berwarna-warni lebih baik daripada s