Apa Saja Gejala dari Stroke?

Setiap bagian tubuh manusia dikendalikan oleh bagian otak yang berbeda-beda. Karenanya gejala stroke bisa berbeda-beda, tergantung pada bagian otak mana yang terserang dan juga tingkat kerusakannya. Namun, kebanyakan dari penderita stroke akan mengalami gejalanya secara tiba-tiba.

 

Maka dari itu, penting untuk mengetahui gejala atau tanda-tanda stroke, agar Kamu dapat segera mengambil tindakan, seperti langsung ke rumah sakit ketika melihat seseorang mengalami gejala stroke seperti di bawah ini:

  • Penderita stroke biasanya akan mengalami kesulitan dalam berbicara, sehingga ketika berbicara mereka akan terdengar tidak jelas atau kacau. Bahkan ada pula penderita yang tidak bisa bicara sama sekali walaupun mereka terlihat sedang terjaga.

  • Bagian mata dan mulut pada salah satu sisi wajah penderita akan terlihat turun.

  • Lengan penderita akan mengalami kelumpuhan saat terserang stroke. Maka dari itu, penderita tidak mampu mengangkat salah satu atau bahkan kedua lengannya.

 

Ketiga tanda di atas merupakan tanda umum yang sering terjadi pada penderita stroke. Jika Kamu menyadari adanya gejala-gejala ini pada orang terdekatmu, segera hubungi rumah sakit untuk mendapat penanganan yang tepat.

 

Di samping itu, masih ada beberapa gejala atau tanda lain dari stroke, meliputi:

  • Kesulitan menelan.

  • Timbul masalah pada keseimbangan dan koordinasi.

  • Adanya masalah komunikasi, seperti sulit bicara dan memahami ucapan orang lain. Dapat terjadi juga ketidakmampuan berbicara secara total.

  • Pusing dan pingsan.

  • Hilang penglihatan secara tiba-tiba atau penglihatan menjadi ganda.

  • Sakit kepala hebat yang timbul secara tiba-tiba, disertai kaku pada leher. Penderita bisa juga mengalami sakit kepala berputar atau vertigo.

  • Mual dan muntah.

  • Kelumpuhan pada salah satu sisi tubuh.

  • Mati rasa pada salah satu sisi tubuh.

  • Penurunan kesadaran.

 

Meski kerap hilang dengan sendirinya, namun bukan berarti gejala-gejala di atas bisa dianggap sepele. Justru gejala-gejala di atas merupakan awal dari kondisi TIA yang dapat menyebabkan terjadinya stroke yang lebih berat.

Baca juga: Gangguan Tidur Jadi Faktor Risiko Stroke

 

Bagaimana Cara Mendiagnosis Penyakit Stroke?

Umumnya, stroke didiagnosis melalui tes fisik, serta melalui foto atau pencitraan otak. Pengambilan foto otak bertujuan untuk menentukan apakah stroke disebabkan oleh arteri yang tersumbat atau pembuluh darah yang pecah, adanya risiko serangan stroke iskemik, bagian otak yang terserang, serta seberapa parah kondisi stroke tersebut.

 

Selain itu, dokter juga akan memeriksa penyebab stroke, detak jantung penderita, takanan darah, serta melakukan tes darah untuk mengetahui tingkat kolesterol dan glukosa penderita.