“Eh, jangan makan yang berminyak nanti kolesterol, lho!” “Eh, jangan makan kuning telur.. kolesterolnya tinggi.” Terus harus makan apa dong?

 

Mungkin Kamu juga sering mencemaskan hal itu. Padahal, hampir setiap hari makanan yang Kami konsumsi diolah dengan cara digoreng. Namun, sebenarnya apa sih hubungan antara kolesterol dengan kesehatan tubuh?

 

Kolesterol merupakan lemak yang terdapat di seluruh sel dalam tubuh manusia. Kolesterol yang terdapat di dalam peredaran darah disebut lipoprotein. Lipoprotein terdiri dari 3 jenis, yaitu LDL (Low Density Lipoprotein), HDL (High Density Lipoprotein), dan VLDL (Very Low Density Lipoprotein). Istilah yang sering digunakan pada HDL adalah kolesterol baik dan LDL merupakan kolesterol jahat karena merupakan sumber utama penyakit. Peningkatan kadar kolesterol jahat berhubungan dengan peningkatan risiko penyumbatan arteri koroner atau arterosklerosis  dan peningkatan HDL berfungsi sebaliknya yaitu menurunkan risiko arterosklerosis.

 

Menentukan Kadar Kolesterol

Cara mengukur kadar kolesterol dapat dilakukan setelah 9 sampai 12 jam puasa tanpa mengonsumsi makanan, minuman, dan obat-obatan. Kolesterol yang terukur, antara lain LDL, HDL, dan trigliserida atau lemak dalam darah. Jika Kamu memiliki kadar kolesterol total 200 mg/dL atau lebih dan HDL kurang dari 40 mg/dL, maka Kamu memerlukan tes profil lipoprotein untuk menentukan kadar LDL dan trigliserida.

 

Orang yang tidak memiliki penyakit jantung koroner atau diabetes dan tidak memiliki faktor risiko tersebut disarankan untuk memiliki kadar LDL kurang dari 160 mg/dL. Orang yang memiliki faktor risiko jantung koroner dan diabetes disarankan untuk memiliki kadar LDL dibawah 130 mg/dL dan untuk orang yang menderita penyakit jantung koroner dan diabetes sebaiknya memiliki kadar LDL kurang dari 100 mg/dL.

 

Jika kadar kolesterol dalam darah tinggi melebihi 240 mg/dL menunjukkan terlalu banyak kolesterol dalam darahmu. Banyak orang yang tidak mengetahui kadar kolesterol darah tinggi karena pada kondisi ini biasanya tidak memiliki gejala atau tanda-tanda. Hal ini akan berbahaya karena akan berisiko besar terhadap penyakit jantung koroner.

 

Penyakit jantung koroner merupakan kondisi di mana plak yang terdiri dari lemak, kalsium, dan zat lain menumpuk dalam koroner arteri jantung. Orang yang memiliki penyakit jantung koroner dapat terkena serangan jantung, stroke, arteri karotis, arteri perifer, nyeri pada dada, hipertensi, dan lain-lain. Jika Kamu berusia di atas 20 tahun, sebaiknya memeriksakan dan mengontrol kadar kolesterol secara rutin, ya. Ketika Kamu menurunkan kolesterol dalam tubuh, maka penumpukan plak di arteri dapat melambat, berkurang, bahkan berhenti. Hal ini juga dapat mengurangi risiko plak pecah dan menyebabkan bekuan darah yang berbahaya yang menimbulkan stroke dan penyakit lainnya yang dapat membahayakan nyawa. Yuk, lebih perhatikan lagi kesehatan tubuhmu!