Meningitis, mungkin Kamu pernah mendengar nama penyakit satu ini akibat diderita oleh salah seorang komedian Indonesia yaitu Olga Syahputra. Sebenarnya, apa sih meningitis itu? Mengapa dapat menyebabkan seseorang meninggal dalam waktu yang terbilang cepat?

 

Sebenarnya, meningitis merupakan nama penyakit yang diambil dari bakteri yang menginfeksinya yaitu Meningitis Streptococcus (MS). Bakteri ini bisa hidup di mana saja, seperti hewan, dan berkembang kemudian menularkan orang lain melalui udara. Namun, ada pula yang terinfeksi akibat mengonsumsi daging hewan yang menderita meningitis. Biasanya akibat proses memasak yang salah dan tidak matang.

Baca juga: Hati-hati, Konsumsi Daging Merah Bisa Bahayakan Ginjal!

 

Status Meningitis di Indonesia

Siapa yang tidak ingat kabar duka dari dunia entertainment Indonesia yaitu kasus kematian Olga Syaputra pada awal 2015 lalu akibat penyakit yang diduga meningitis? Mungkin berita ini membuat gempar hampir seluruh warga Indonesia. Hingga hari meninggalnya, pihak keluarga Olga belum juga melakukan klarifikasi terkait penyakit yang dideritanya.Apakah benar menderita meningitis atau virus lainnya? Namun jika dilihat melalui gejala yang dialaminya, yaitu sakit kepala berat bahkan sampai membuatnya menangis, cukup menjadi bukti jika penyakit yang dideritanya merupakan meningitis. Selain itu, sempat menjadi topik utama di beberapa media massa jika Olga menderita meningitis.

 

 

Sebenarnya, meningitis bukanlah jenis penyakit baru. Hanya saja namanya belum terkenal, seperti malaria atau demam berdarah dengue (DBD). Dilansir dari tirto.id, rata-rata terdapat 1,2 juta kasus meningitis di dunia setiap tahunnya dengan tingkat kematian hingga 135.000 jiwa. Sedangkan di Indonesia khususnya pada 2010, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia mencatat jika terdapat kurang lebih 20.000 kasus meningitis dengan 12.010 pasien laki-laki, 7.371 pasien perempuan, dan 1.025 pasien meninggal dunia. Kabar baiknya, di awal 2017 lalu kasus ini kian menurun hingga tidak ditemukan lagi kasus meningitis khususnya pada daerah Bali. Sungguh mengejutkan! Meskipun hasilnya baik, tetapi dinas kesehatan provinsi Bali tetap melakukan pemantauan dengan minimal membuat laporannya 3 kali dalam sehari.

 

Mengenal Virus Meningitis Streptococcus

Seperti kebanyakan penyakit, meningitis juga disebabkan akibat infeksi patogen (virus atau bakteri). Patogen ini biasa berkembang melalui hewan dan ditularkan oleh manusia dan udara. Apa yang akan terjadi jika manusia terinfeksi Meningitis Streptococcus? Untuk menjawab pertanyaan tersebut sebaiknya ketahui dulu, apa yang dimaksud dengan penyakit meningitis. Meningitis merupakan penyakit serius yang menginfeksi meninges atau selaput pelindung otak dan saraf tulang belakang manusia. Pada beberapa kasus, infeksi tersebut akan menyebabkan peradangan yang dampaknya hingga dapat merusak sistem saraf otak dan tulang belakang.

 

Lalu bagaimana dengan penyebaran virus melalui hewan? Maret 2017 lalu, Pemerintah Kabupaten Buleleng, Bali yang bekerja sama dengan Dinas Kesehatan setempat mengumumkan informasi yang cukup mengejutkan jika terdapat virus meningitis pada hewan khususnya babi. Pasalnya, pulau yang terkenal akibat keindahan alamnya itu memang merupakan konsumen babi yang cukup besar. Dinkes Bali menemukan dugaan jika terdapat 13 kasus meningitis babi yang menjangkit warganya di bulan itu. Nama patogen yang menginfeksi hewan itu pun cukup spesifik yaitu Meningitis Streptococcus Suis (MSS) atau terkenal sebagai meningitis babi. Penularannya cukup sederhana, yaitu saat manusia mengonsumsi daging yang terinfeksi virus meningitis. Terlebih jika daging tersebut tidak dimasak dengan benar. Seiring perkembangan berita tentang penularan meningitis melalui babi, Dinkes Bali kemudian memberikan edukasi seputar cara memasak daging babi yang benar yaitu dengan memasaknya pada suhu 60 derajat celcius selama 60 menit. Cara ini dianggap efektif karena dipercaya dapat membunuh patogen penyebab meningitis.

 

 

Selain itu, perlu diketahui ciri-ciri babi maupun hewan berkaki empat lainnya yang terinfeksi meningitis. Kepala Seksi Survelans dan Imunisasi Dinas Kesehatan Provinsi Bali, dr. Iga Raka Susanti menegaskan jika tidak hanya babi yang dapat menularkan vmeningitis, melainkan hewan berkaki empat lainnya. Masyarakat diminta waspada pada semua hewan berkaki empat khususnya yang menunjukkan ciri-ciri terinfeksi patogen. Intinya, babi yang terinfeksi meningitis akan mengalami gangguan persendian, sehingga jalannya akan terseok-seok dan cenderung terlihat gelisah. Terkait dengan ciri-ciri tersebut, Kepala Bidang Kesehatan Hewan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bali, drh. Nata Kusuma meminta agar warga yang melihat hewan dengan kondisi seperti itu, agar segera menghubungi petugas kesehatan hewan dan jangan menjualnya pada pengepul.

Baca juga: Berbagai Macam Penyakit yang Dapat Ditularkan melalui Hewan Peliharaan