Tiroid ialah kelenjar berbentuk kupu-kupu yang terletak di bagian depan leher. Kelenjar ini berfungsi membuat hormon tiroid, yang memengaruhi cara kerja hampir setiap organ tubuh.

 

Terkadang, tiroid tidak memproduksi hormon dalam jumlah yang sesuai, seperti terlalu banyak atau terlalu sedikit. Produksi hormon tiroid yang terlalu banyak disebut hipertiroidisme dan dapat menyebabkan banyak fungsi tubuh menjadi lebih cepat. Sementara, hormon tiroid yang terlalu sedikit disebut hipotiroidisme dan dapat menyebabkan perlambatan banyak fungsi tubuh.

 

Lalu, bagaimana kehamilan mempengaruhi fungsi tiroid? Selama kehamilan, tingkat hormon tiroid mengalami peningkatan untuk mendukung tumbuh kembang calon bayi. Sementara tiroid bayi sendiri mulai bekerja pada minggu ke 10 hingga 12 kehamilan, tiroid baru matang sepenuhnya pada trimester ketiga. Selama masa itu, bayi bergantung pada pasokan hormon tiroid Mums untuk perkembangan otak. Oleh sebab itu, fungsi tiroid yang baik penting selama kehamilan untuk kesehatan ibu dan bayi.

 

Jika Mums memiliki masalah tiroid selama kehamilan, Mums masih dapat memiliki kehamilan yang sehat dan melindungi kesehatan bayi. Asalkan, Mums melakukan tes fungsi tiroid secara teratur dan minum obat yang diresepkan dokter.

 

Kali ini, kita akan membahas berbagai hal penting seputar gangguan tiroid saat hamil, mulai dari gejala hingga pengobatan.

 

Baca juga: Cegah Risiko Cacat, Pemerintah Wajibkan Skrining Hipotiroid Kongenital pada Bayi

 

Gejala Hipertiroidisme dan Hipotiroidisme Saat Hamil

 

Hipertiroidisme

Ibu hamil dengan hipertiroidisme akan mengalami satu atau beberapa gejala berikut ini:

  • Peningkatan atau ketidakteraturan detak jantung
  • Kelelahan
  • Gugup
  • Mual atau muntah parah
  • Susah tidur
  • Penurunan berat badan atau penambahan berat badan yang tidak biasa selama kehamilan.

 

Hipotiroidisme

Hipotiroidisme dapat menyebabkan satu atau beberapa gejala berikut ini pada kehamilan:

  • Kelelahan ekstrem
  • Kedinginan
  • Hilang ingatan
  • Sakit otot dan kram
  • Kenaikan berat badan yang berlebihan
  • Masalah kulit
  • Rambut rontok
  • Bengkak pada tangan dan kaki
  • Sembelit.

 

Baca juga: Waspada Hipotiroid dan Hipertiroid Selama Kehamilan!
 

Penyebab Gangguan Tiroid selama Kehamilan

Hipertiroidisme

Penyebab paling umum dari hipertiroidisme selama kehamilan adalah penyakit Grave. Penyakit Grave adalah gangguan autoimun yang menyebabkan tubuh membuat antibodi yang disebut thyroid-stimulating immunoglobulin (TSI). Ini menyebabkan tiroid bereaksi berlebihan dan memproduksi terlalu banyak hormon tiroid.

Hipotiroidisme

Penyebab paling umum dari hipotiroidisme adalah tiroiditis Hashimoto. Ini merupakan gangguan autoimun di mana tubuh secara keliru menyerang sel-sel kelenjar tiroid. Meninggalkan tiroid tanpa sel dan enzim yang cukup untuk memproduksi hormon tiroid sesuai kebutuhan tubuh.

 

Bahaya Hipotiroidisme dan Hipertiroidisme selama kehamilan

Hipertiroidisme

Hipertiroidisme yang tidak diobati dapat menyebabkan komplikasi serius bagi Mums dan bayi yang sedang berkembang. Berikut beberapa bahayanya:

  • Mums mengalami gagal jantung kongestif
  • Preeklamsia
  • Keguguran
  • Persalinan prematur
  • Bayi lahir dengan berat badan rendah.

Hipotiroidisme

Sama seperti hipertiroidisme, hipotiroidisme selama kehamilan yang tidak diobati dapat menyebabkan:

  • Bayi lahir prematur
  • Preeklamsia
  • Keguguran
  • Berat badan lahir rendah
  • Anemia selama kehamilan
  • Bayi lahir mati
  • Gagal jantung kongestif pada Mums.

 

Baca juga: Ternyata Ini Hubungan Tiroid dan Stres

 

Diagnosis

Baik hipertiroidisme dan hipotiroidisme pada kehamilan didiagnosis berdasarkan gejala, pemeriksaan fisik, dan tes darah. Tes darah ini dilakukan untuk mengukur kadar hormon perangsang tiroid (TSH) dan hormon tiroid T4. Untuk hipertiroidisme, juga dilakukan pengukuran T3.

 

Pengobatan Gangguan Tiroid selama Kehamilan

Hipertiroidisme

Untuk Mums yang mengalami hipertiroidisme selama kehamilan, biasanya akan beri obat yang menghambat produksi hormon tiroid. Obat ini adalah propylthiouracil, yang biasanya diberikan selama trimester pertama. Jika perlu, methimazole juga dapat diberikan setelah trimester pertama. 

Jika ibu hamil tidak menanggapi obat-obatan ini atau memiliki efek samping, dokter mungkin menyarankan pembedahan untuk mengangkat sebagian tiroid. Selama 3 bulan setelah melahirkan, hipertiroidisme mungkin memburuk  sehingga dokter akan meningkatkan dosis obat.

Hipotiroidisme

Hipotiroidisme diobati dengan hormon sintetis yang disebut levothyroxine. Levothyroxine mirip dengan hormon T4 yang diproduksi oleh tiroid. Dokter akan terus memantau tes fungsi tiroid setiap 4-6 minggu selama kehamilan dan menyesuaikan pemberian dosis levothyroxine.

 

Apakah Fungsi Tiroid Kembali Normal setelah Persalinan?

Kabar baiknya, pada sebagian besar ibu hamil, fungsi tiroid perlahan-lahan kembali normal setelah bayi lahir. Namun, 1 dari 20 wanita mungkin mengalami tiroiditis pascapersalinan atau aktivitas tiroid yang tidak teratur.

 

Semoga, informasi ini membantu menambah wawasan Mums tentang kehamilan. Juga, penting untuk selalu waspada terhadap segala masalah kesehatan selama kehamilan.

 

Baca juga: Hipotiroid Kongenital Sebabkan Retardasi Mental. Kenali Gejalanya pada Bayi Baru Lahir!

 

 

Sumber:

Endocrineweb.com. Thyroid-problems-pregnancy

Whattoexpect.com. Thyroid-disorder

Pregnancybirthbaby.org.au. Thyroid-dysfunction-and-pregnancy