Wabah pneumonia akibat coronavirus semakin memakan banyak korban di Wuhan, China. Penyebaran infeksi juga sudah mulai meluas ke berbagai negara seperti Singapura, Thailand, Korea Selatan, dan lainnya.

 

Hingga saat ini, jumlah korban meninggal sudah melebih 100. Sementara itu, jumlah orang yang terinfeksi sudah melebihi 4000. Hal ini membuat semua orang di dunia merasa khawatir akan wabah misterius ini.

 

Karena kekhawatiran tersebut, banyak informasi salah satau hoaks tentang coronavirus yang beredar di dunia maya. Nah, artikel ini akan membantu meluruskan terkait hoaks tentang coronavirus, supaya Geng Sehat tahu informasi yang benar.

 

Baca juga: 6 Anjuran WHO untuk Melindungi Diri dari Infeksi Coronavirus

 

Hoaks Tentang Coronavirus

Karena peningkatan penularan coronavirus yang semakin meningkat, Kamu berhak tahu informasi terbaru tentang virus tersebut serta wabah pneumonia yang disebabkanya. Namun, Kamu juga perlu lebih menyaring informasi yang benar dan salah. Berikut beberapa hoaks tentang coronavirus yang banyak tersebar di dunia maya:

 

1. Makanan dari Asia mengandung coronavirus

Menurut pemberitaan, banyak informasi salah atau hoaks tentang coronavirus yang berkaitan dengan makanan Asia dan disebarkan di jejaring media sosial terkenal seperti Facebook dan Instagram.

 

Beberapa dari hoaks itu mengklaim bahwa virusnya ditemukan di Yakult, daging sapi, teh, mie instan, dan bahkan jeruk mandarin dan nasi dari Asia. Ada pula hoaks yang mengatakan bahwa sebagian besar populasi China sudah terkontaminasi coronavirus.

 

Nah, perlu diluruskan bahwa informasi-informasi tersebut merupakan hoaks tentang coronavirus.

 

2. Coronavirus berasal dari sup kelelawar

Banyak informasi yang beredar di dunia maya bahwa coronavirus disebabkan oleh konsumsi makanan hewani dari pasar tradisional di Wuhan, salah satunya sup kelelawar dan sejenis tikus. 

 

Informasi yang disebarkan di dunia maya juga menyisipkan beberapa video dan foto dua jenis makanan tersebut sebagai buktinya. Meskipun fotonya nyata, namun tidak ada hubungan antara coronavirus dan makanan-makanan tersebut.

 

Menurut penelitian oleh Pasteur of Shanghai, memang ditemukan bahwa strain dari penyakit pneumonia akibat coronavirus di Wuhan memang memiliki latar belakang dari kelelawar. Namun, tidak ditemukan hubungan langsung antara kelelawar dengan manusia.

 

Hoaks tentan coronavirus ini semaking meningkat dengan tersebarnya video seorang influencer dari China yang bernama Wang Mengyun sedang makan kelelawar. Namun, influencer tersebut telah mengonfirmasi bahwa video tersebut berasal dari 2016 dan ketika ia sedang berada di Palau, bukan China.

 

Baca juga: Selain Masker, Inilah Alat Perlindungan untuk Mencegah Tertular Coronavirus

 

3. Air rebusan bawang putih bisa menyembuhkan coronavirus

Di Indonesia tengah beredar pesan berantai di aplikasi chatting Whatsapp yang mengatakan bahwa coronavirus bisa disembuhkan dengan konsumsi air rebusan bawang putih. 

 

Namun, tentu saja ini berita bohong alias hoaks tentang coronavirus. Bawang putih memang memiliki khasiat kesehatan yang baik. Namun, tidak ada penelitian ilmiah yang membuktikan bahwa bawang putih bisa menyembuhkan infeksi coronavirus.

 

4. Sudah ribuan korban meninggal akibat coronavirus

Seperti yang sudah diinformasikan oleh berbagai situs berita resmi dan terpercaya di dunia, jumlah korban meninggal dunia akibat infeksi coronavirus di Wuhan sekitar 120-an dari lebih dari 4.000 orang yang terkena infeksi.

 

Beberapa informasi salah atau hoaks tentang coronavirus yang beredar di dunia maya mengklaim bahwa wabah pneumonia akibat virus tersebut sudah memakan korban meninggal dunia sebanyak ratusan ribu dan jutaan sudah terkena infeksinya. Ada pula hoaks yang disebarkan bahwa virus ini menyebabkan gagal ginjal. Padahal, sejauh ini coronavirus hanya menyebabkan pneumonia.

 

5. Penyebaran coronavirus adalah bagian dari konspirasi

Di setiap kejadian besar di dunia, umumnya akan diikuti berita tentang teori konspirasi. Tidak terkecuali dengan pemberitaan tentang coronavirus ini. Banyak teori konspirasi berbau politik yang disebarkan di dunia maya.  Banyak pula teori konspirasi yang dibuat oleh pendukung anti-vaksin bahwa virus dan wabah penyakit pneumonia ini sengaja dipatenkan supaya orang semakin ketergantungan dengan vaksin.

 

Nah jangan langsung percaya dengan serbuan berita hoaks di tengah ancaman wabah global coronavirus ya! Pastikan Kamu hanya membaca berita dari sumber yang terpercaya, dan cek kebenarannya setiap mendapatkan tautan berita melalui grup-grup pesan instan atau sosial media. Terapkan prinsip saring sebelum sharing!

 

Baca juga: Antisipasi Wabah Corona Virus dengan Tingkatkan Imunitas Tubuh!

 

Sumber:

Independent. Pieces of disinformation about the coronavirus that are being shared online. Januari 2020.
Rolling Stone. Coronavirus Is Spreading — And So Are the Hoaxes and Conspiracy Theories Around It. Januari 2020.