Dunia sedang dihebohkan oleh kabar wabah pneumonia yang menyerang kota Wuhan, Provinsi Hubei, Republik Rakyat Cina. Wabah tersebut diduga disebabkan oleh suatu virus yang termasuk ke dalam keluarga coronavirus.

 

Coronavirus adalah keluarga virus yang sama dengan yang menyebabkan penyakit flu ringan (common cold), severe acute respiratory syndrome (SARS) yang mewabah sekitar tahun 2002-2003, dan penyakit Middle-East Respiratory Syndrome (MERS).

 

Coronavirus yang saat ini mengakibatkan wabah pneumonia di Wuhan belum pernah teridentifikasi sebelumnya di dunia, sehingga masih disebut dengan novel coronavirus 2019 atau 2019-nCOV.

 

Bukan tanpa alasan dunia menjadi khawatir terhadap wabah ini. Dari situation report yang dirilis oleh World Health Organization (WHO) sebagai badan kesehatan dunia, per tanggal 21 Januari 2020, secara global sudah terjadi 314 kasus infeksi 2019-nCOV.

 

Hingga artikel ini diturunkan, sebanyak 5.974 kasus dikabarkan terjadi di Cina; 14 kasus di Thailand; 8 kasus di Hongkong; 5 kasus di Amerika, Taiwan, Australia, dan Makau; 4 kasus di Singapura, Korea Selatan, Perancis, dan Malaysia; 7 kasus di Jepang, 3 kasus di Kanada, 2 kasus di Vietnam, dan 1 kasus di Nepal, Cambodia, dan Jerman.

 

Adapun kasus yang terjadi di Thailand, Jepang, dan Korea Selatan semuanya berasal dari Wuhan. Adapun dari kasus yang terjadi di China, dikabarkan 51 pasien tersebut mengalami kondisi yang cukup berat dan bahkan 12 pasien mengalami kondisi kritis. Korban yang meninggal sendiri sudah mencapai 132 orang di Cina. Sedangkan, belum ada korban jiwa di luar Cina.

 

Indonesia sendiri dikejutkan dengan berita bahwa seorang karyawan swasta yang berasal dari Cina dikabarkan mengalami demam saat tiba di Jakarta. Namun, hal ini dibantah oleh Kepala Staf Kepresidenan, Jenderal TNI Dr. H. Moeldoko. Hingga artikel ini ditulis, virus 2019-nCOV belum masuk ke Indonesia.

 

Wajar saja jika kita khawatir terhadap penyebaran virus 2019-nCOV. Pasalnya, virus jenis baru ini dapat menyebabkan penyakit saluran pernapasan yang cukup berat. Untuk menghindarkan diri dari infeksi virus 2019-nCOV, WHO menganjurkan kita melakukan 6 tindakan pencegahan dasar ini:

 

1. Mencuci tangan secara rutin dengan cairan pencuci tangan berbasis alkohol atau dengan air dan sabun

Meskipun terdengar sederhana, mencuci tangan adalah cara yang ampuh untuk menghindarkan kita dari infeksi penyakit yang sifatnya menular. Cucilah tangan dengan air dan sabun selama 40-60 detik sebelum makan, memasak, setelah dari toilet, atau setelah memegang benda-benda di tempat umum.

 

Jika air dan sabun tidak tersedia, cuci tangan juga dapat dilakukan dengan cairan pencuci tangan berbasis alkohol 70 hingga 80 persen (hand sanitizer/hand rub). Pastikan juga mencuci tangan dilakukan dengan cara yang benar agar seluruh bagian tangan, terutama yang tersembunyi seperti sela-sela jari dan ujung jari, bersih.

 

2. Menutup mulut dan hidung saat bersin atau batuk

Batuk dan bersin pun ada etikanya lho, Gengs. Saat bersin atau batuk, tutupi mulut dan hidung kita dengan tisu atau lap, dapat juga menggunakan punggung lengan atas. Segera buang tisu yang digunakan dan cuci tangan setelah bersin dan batuk.

 

3. Menghindari kontak yang terlalu dekat dengan orang yang sedang demam atau batuk

Lagi-lagi, hal ini sebenarnya tidak spesifik pada infeksi coronavirus saja, tetapi berlaku untuk mencegah penyakit infeksi yang dapat ditularkan lewat droplet.

 

4. Ceritakan riwayat bepergian kepada tenaga kesehatan saat berobat untuk keluhan demam dan batuk

Jika Kamu merasa demam dan batuk setelah bepergian dari tempat-tempat yang sudah positif mengalami kasus infeksi 2019-nCOV, sebaiknya ceritakan riwayat perjalanan Kamu kepada dokter.

 

5. Hindari konsumsi daging dan produk olahan hewani lain yang tidak dimasak

Infeksi coronavirus dikhawatirkan dapat pula disebarkan lewat daging hewan yang tidak dimasak dengan matang. Jadi, ada baiknya Kamu mengonsumsi produk-produk hewani yang sudah dimasak dengan baik, untuk memastikan virus telah mati selama proses memasak makanan.

 

6. Menghindari kontak dengan hewan di daerah terinfeksi

Jika Kamu berencana bepergian ke tempat-tempat yang sudah positif terinfeksi coronavirus, ada baiknya Kamu menghindari pergi ke pasar-pasar di daerah tersebut, terutama kontak langsung tanpa proteksi dengan hewan yang ada di sana. Pasalnya, kasus di Wuhan diduga muncul dari sebuah pasar ikan yang ada di kota tersebut.

 

Gengs, itu dia anjuran dari WHO untuk menghindari infeksi coronavirus. Jika diperhatikan, hal-hal tersebut cukup sederhana dan tidak sulit untuk dilakukan. Sebaiknya, kita tetap tenang dan waspada akan kabar wabah coronavirus, serta melakukan semua tindakan pencegahan yang disebutkan tadi secara konsisten. Kita semua tentu berharap agar wabah ini segera selesai dan tidak terinfeksi. Salam sehat! (AS)

 

Referensi

World Health Organization, 2020. How to protect yourself from getting infected.

World Health Organization, 22 Januari 2020. Situation reports – 2 Novel Coronavirus (2019-nCOV).

Antara News, 23 Januari 2020. Moeldoko sebut virus Corona belum masuk ke Indonesia

The New York Times: Death Toll Climbs, and So Does the Number of Infections