Sering kali seseorang yang mengalami demam, turun berat badan secara tiba-tiba, dan emosi yang berubah-ubah menganggap bahwa hal tersebut adalah gejala yang mungkin disebabkan oleh hormon. Padahal, perubahan tersebut bisa saja merupakan gejala awal seseorang mengalami penyakit serius.

 

Saat kondisi tubuh dalam keadaan baik, maka seseorang merasa bahwa dirinya dalam keadaan normal. Namun jika gejala-gejala penyakit sudah mulai terlihat, barulah orang tersebut menyadari ada penyakit yang dialaminya. Salah satunya penyakit tiroid yang tidak dapat Kamu abaikan. 

 

Menurut Mack Harrell, MD., mantan ketua American Association of Clinical Endocrinologists, tiroid adalah kelenjar endokrin terbesar di tubuh dan menghasilkan 2 jenis hormon, yaitu T3 dan T4, yang dapat mengendalikan metabolisme tubuh dan merespons hormon stres.

Baca juga: Hipertiroid Bukan Penyakit Menular namun Bisa Mengancam Jiwa

 

Kelenjar tiroid dapat mengalami malfungsi jika produksi hormon berlebih (hipertiroidisme) dan produksi hormon lebih rendah (hipotiroidisme). Hal tersebut dapat diketahui jika Kamu mengalami beberapa gejala-gejala seperti berikut:

 

1. Kulit menjadi kasar atau tipis

Menurut dr. Harrell, tiroid dapat membantu meningkatkan elastisitas kulit manusia. Orang dengan hipertiroidisme kulitnya akan menjadi lebih halus dan lebih tipis. Sedangkan penderita hipotiroidisme, akan memperlambat pergantian sel kulit sehingga menjadi lebih kasar. 

 

Selain itu, ada masalah kulit lainnya yang diakibatkan oleh hipertiroidisme, yaitu meliputi kulit yang terasa lembap dan hangat, serta tangan dan wajah kemerahan. Sedangkan penderita hipotiroidisme akan memiliki warna kulit yang lebih pucat, penyembuhan yang cukup lama, dan perubahan warna kulit menjadi oranye yang disebabkan oleh karotenemia (kegagalan tiroid untuk mengubah karoten menjadi vitamin A).

 

2. Kenaikan dan penurunan berat badan yang tidak stabil

Penurunan berat badan bisa terjadi karena hipotiroidisme, hormon tiroid diproduksi berlebihan sehingga menyebabkan penurunan berat badan. Hormon tiroid juga  bersifat mengatur nafsu makan. Nafsu makan yang menurun juga disebabkan oleh metabolisme tubuh yang bekerja lebih lambat, sehingga hilang nafsu makan dan berat badan menurun.

Di lain sisi, hipertiroidisme dapat menyebabkan kenaikan berat badan yang substansial. Jika hipertiroidisme dikaitkan dengan cara kerja metabolisme dalam tubuhmu dan dapat bekerja dengan cepat, maka nafsu makan akan meningkat. Jadi Kamu akan lebih mudah gemuk, karena makan terlalu banyak.

 

3. Sering berkeringat dan suhu tubuh meningkat

Jika Kamu mengalami hipertiroid, metabolisme dalam tubuh akan meningkat dengan cepat dan suhu tubuh akan meningkat. Seseorang dengan hipertiroidisme bisa terbangun bersimbah keringat di malam hari dan detak jantung yang lebih cepat. Namun sebaliknya, hipotiroidisme juga bisa membuat Kamu lebih cepat kedinginan, karena metabolisme tubuh melambat.

Baca juga: Manfaat Keringat bagi Kesehatan Tubuh

 

4. Emosi yang tidak stabil

Penderita hipertiroid dapat mengalami kecemasan, emosi yang tidak stabil, bahkan psikosis. Sedangkan penderita hipotiroidisme dapat dikaitkan dengan perasaan depresi dan ingin menarik diri dari lingkungan sosial. Hipotiroidisme juga bisa mengakibatkan beberapa masalah kognitif, seperti kelupaan atau penurunan kemampuan motorik.

 

5. Meguras tenaga

Hipertiroidisme dan hipotiroidisme akan mengeluarkan energi yang berbeda. Dengan tiroid yang kurang aktif, dapat menurunkan energi untuk melakukan aktivitas dan menjadi lebih sering menghabiskan waktu di tempat tidur. Bahkan aktivitas seks seseorang yang menderita hipotiroidisme juga berkurang, karena lebih memilih untuk tidur. Sedangkan hipertiroidisme dapat mengubah tingkat metabolisme sepanjang hari, sehingga mengakibatkan gangguan energi secara serius, seperti meningkatnya aktivitas denyut jantung secara cepat.

 

6. Buang air besar lebih cepat dan lebih lambat

Gerakan yang terjadi di usus akan lebih cepat karena tiroid bergerak terlalu aktif. Penderita hipertiroidisme akan menjadi lebih sering keluar masuk kamar mandi dalam satu hari daripada biasanya. Sedangkan seseorang dengan hipotiroid, mengalami gerakan usus yang lambat sehingga mengalami sembelit

 

7. Dapat mengubah siklus menstruasi

Siklus wanita adalah indikator yang paling sensitif, terlepas dari hipo maupun hiper, menstruasi dapat berubah dari yang kurang sering menjadi lebih sering, dan volume yang sedikit menjadi banyak. Jika pasien memiliki siklus haid yang normal dengan aliran darah keluar normal dan konsisten, maka tidak ada masalah. Namun jika tadinya siklus haid teratur menjadi berantakan, maka ada yang tidak benar dengan tubuh. Dokter Mack menyarankan untuk langsung berkonsultasi dengan dokter

 

8. Rambut rontok

Kehilangan rambut bisa terjadi karena tiroid yang terlalu aktif atau tidak terlalu aktif. Sementara rambut  yang menipis dikategorikan sebagai hipertiroidisme, yang bisa menyebar dan terjadi secara merata di kulit kepala dan tubuh. Sedangkan hipotiroidisme dapat menyebabkan penderita kehilangan ujung terluar alis.

Baca juga: Kenali Berbagai Jenis Rambut Rontok

 

Jika Kamu mengalami beberapa gejala seperti di atas, cobalah untuk datang ke dokter umum terlebih dahulu dan ceritakan gejala apa yang Kamu rasakan. Jangan sepelekan gejala ini, karena merasa ini hanya gejala dan sakit biasa. (AD/AS)