Banyak wanita mendambakan rambut yang indah dan tebal. Untuk mendapatkan rambut yang indah, tentunya rambut perlu dirawat dan dijaga kesehatannya. Ini tentunya untuk menghindari rambut menjadi kering dan rontok. Lalu, bagaimana jika Anda mengalami kerontokan rambut yang membuatnya semakin tipis? Cari tahu seluk beluk penyebab rontok rambut Anda di bawah ini, agar dapat mendapatkan penanganan yang sesuai.

 

Pertumbuhan Rambut

Rambut dibentuk oleh protein yang disebut dengan keratin, yang diproduksi dalam folikel rambut di lapisan terluar kulit. Ketika folikel memproduksi sel rambut baru, sel rambut lama akan terdorong keluar kurang lebih 15 cm per tahun. Nah, sel rambut yang Anda lihat di bagian kepala sebenarnya merupakan sel keratin yang sudah mati. Kepala orang dewasa rata-rata memiliki 100,000 hingga 150,000 helai rambut, dan kehilangan kurang lebih 100 helai per hari. Karena itu, kerontokan rambut hingga 100 helai per hari sebenarnya masih dalam kategori normal.

Anda pun perlu tahu mengenai siklus pertumbuhan rambut yang normal, yaitu:

  1. Anagen  : pertumbuhan rambut aktif yang bertahan antara 2-6 tahun.
  2. Catagen : pertumbuhan rambut transisi yang bertahan antara 2-3 minggu.
  3. Telogen  : fase istirahat rambut yang berlangsung antara 2-3 bulan. Di akhir masa ini, rambut akan rontok dan digantikan oleh rambut baru, dan dimulailah siklus pertumbuhan rambut.

 

Jenis Kerontokan Rambut

Beberapa jenis kerontokan rambut dikelompokkan berdasarkan penyebabnya, yaitu:

1. Involutional alopecia: disebabkan oleh faktor usia, yaitu keadaan alami di mana rambut menipis seiring bertambahnya usia. Dalam keadaan ini, jumlah rambut yang memasuki tahap telogen semakin banyak, dan rambut sisanya menjadi lebih sedikit dan lebih pendek.

2. Androgenic alopecia: disebabkan oleh faktor genetik. Androgenic alopecia dapat diderita oleh wanita maupun pria. Pria dengan kondisi androgenic alopecia akan mengalami kerontokan rambut di usia 20 tahunan, disebut juga dengan male pattern baldness atau kebotakan berpola. Sedangkan wanita, yang disebut female pattern baldness, penipisan rambut tidak akan terlihat hingga usia 40an tahun.

3. Alopecia areata: biasa terjadi secara tiba-tiba dan menyebabkan kebotakan yang membentuk pola lingkaran kecil di daerah kepala. Kondisi ini dapat menyebabkan kebotakan total (alopecia totalis), tetapi 90% penderitanya biasa akan mengalami penumbuhan rambut kembali dalam beberapa tahun. 

4. Alopecia universalis: keadaan di mana seluruh rambut di bagian tubuh rontok, termasuk alis, bulu mata, dan bulu pubis.

5. Trichotillomania: sering terjadi pada anak-anak, yaitu kelainan psikologis di mana seseorang akan menarik rambutnya sendiri dengan sengaja.

6. Telogen effluvium: penipisan rambut sementara yang terjadi ketika adanya perubahan siklus pertumbuhan rambut. Jumlah rambut yang memasuki masa istirahat (telogen) yang banyak menyebabkan kerontokan dan penipisan rambut.

7. Scarring alopecias: kondisi peradangan kulit (selulit, jerawat, dan folikulitis atau infeksi folikel rambut) serta kelainan kulit lainnya (lupus dan lichen planus) seringkali menyebabkan luka yang menghilangkan kemampuan rambut untuk tumbuh kembali, sehingga terjadi kerontokan secara permanen. Scarring alopecias juga bisa disebabkan oleh sisir panas dan mengikat rambut yang terlalu kencang.

 

Segera periksakan kerontokan rambut Anda jika dirasa tidak normal atau mengganggu penampilan.