Istri Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Ani Yudhoyono saat ini masih menjalani perawatan intensif di National University Hospital, Singapura. Seperti yang kita ketahui, Ani baru saja didiagnosis kanker darah. Mantan ibu negara tersebut sudah dirawat di NUH sejak 2 Februari 2019.

 

Dikutip dari portal Detik.com, informasi terbaru dari putra sulungnya, Agus Harimurti Yudhoyono. Ibu Ani divonis terkena kanker darah jenis agresif. Ia sudah mulai menjalani pengobatan khusus oleh tim dokter dari NUH. Dan saat ini, tambah Agus yang lebih dikenal dengan AHY, kondisi ibunya relatif stabil. Wanita usia 66 tahun ini hanya masih mengalami beberapa efek samping obat kanker yang diberikan dokter.

 

Kanker darah yang paling kerap ditemui adalah jenis leukemia. Ada 4 jenis leukemia pada orang dewasa. Namun, dari segi waktu datangnya penyakit, leukemia pada orang dewasa dibagi menjadi dua, yaitu akut dan kronis. Kemungkinan besar, leukemia yang menyerang ibu Ani tersebut termasuk yang jenis akut, artinya terjadi mendadak. 

 

Pasalnya, sesuai keterangan AHY, leukemia yang diderita Ani bersifat agresif, yang merupakan ciri leukemia akut. Nah, supaya Geng Sehat tahu lebih dalam perbedaan leukemia akut dan kronis, serta keempat jenis penyakit tersebut, berikut penjelasan lengkapnya!

 

Baca juga: Bu Ani Kena Kanker Darah, Kenali Tipe dan Gejalanya!

 

Sekilas Tentang Leukemia Akut dan Kronis

Semua jenis kanker darah berbahaya. Salah satu jenis kanker darah yang kerap ditemui adalah leukemia.  Seperti yang kita ketahui, ada beberapa jenis sel darah, yaitu sel darah marah, sel darah putih, dan keping darah. Leukemia menyerang sel darah putih. Sel darah putih memiliki peran penting dalam sistem imun, yaitu melindungi tubuh dari infeksi bakteri dan virus.

 

Pada leukemia, sel darah putih tidak berfungsi normal seperti yang seharusnya. Penyakit ini menyebabkan produksi sel darah putih tumbuh tak terkontrol, sehingga menganggu sel darah lain, misalnya sel darah merah. Leukemia pada orang dewasa umumnya dideteksi di usia di atas 55 tahun. 

 

Baca juga: Leukemia Merenggut Nyawa Dian Pramana Poetra 

 

Pada leukemia akut, sel-sel kanker membelah diri dengan lebih cepat, sementara pada leukemia kronis, penyakitnya berkembang secara lambat. Leukemia akut dan kronis ini dibedakan lagi berdasarkan jenis sel yang diserang. Inilah 4 tipe leukemia:

 

1. Leukemia Limfositik Akut (LLA)

Jenis leukemia ini menyerang limfosit B atau T, keduanya adalah sel darah putih yang belum matang. Limfosit merupakan dasar dari jaringan limfoid, yang akan berkembang sebagai tulang punggung sistem imun. Seperti jenis kanker darah pada umumnya, LLA diawali dari pabrik sel darah yaitu di sumsum tulang, dan dan menyebar ke kelenjar getah bening, hati, serta limfa. LLA lebih sering ditemukan pada anak-anak daripada orang dewasa. Tingkat harapan hidup penderita LLA selama  5 tahun adalah 68.2 persen.

 

2. Leukemia Mielositik Akut (LMA)

LMA merupakan jenis leukemia akut yang paling sering dijumpau pada orang dewasa. Leukemia jenis LMA memiliki perkembangan yang sangat cepat. Penyakit ini menyerang komponen darah apapun. 

 

Sel induk di dalam sumsum tulang akan membentuk sel limfoid (yang akan menjadi sel darah putih) atau sel myeloid (yang akan menjadi sel darah merah, sel darah putih, atau keping darah). Pada LMA, sel induk myeloid tumbuh menjadi sel darah putih yang tidak normal atau myeloblast yang tidak normal. Namun, penyakit ini juga bisa menyebabkan pertumbuhan sel darah merah tidak normal dan keping darah tidak normal.

 

Ketika membelah diri, jumlah sel-sel yang tidak normal mulai mengalahkan jumlah sel yang normal di sumsum tulang dan darah. Sel-sel kanker juga bisa menyerang ke bagian tubuh lainnya. Tingkat harapan hidup penderita LMA sampai 5 tahun adalah 26.9 persen.

 

3. Leukemia Limfositik Kronis (LLK)

Menurut data, LLK meliputi sepertiga dari semua kasus leukemia. Jenis leukemia ini umumnya menyerang orang dewasa dan sangat jarang ditemukan pada anak-anak. LLK bisa berkembang lambat ataupun sangat cepat. Gejalanya juga umumnya baru bisa dirasakan penderita ketika stadium penyakit sudah lanjut. 

 

LLK menyerang limfosit B, dan ketika sel-sel abnormalnya membelah diri, jumlahnya mulai mengalahkan sel-sel normal. Adapun tingkat harapan hidup penderita LLK selama 5 tahun adalah 83.2 persen.

 

4. Leukemia Mielositik Kronis (LMK)

Leukemia jenis LMK merupakan yang paling langka ketimbang tiga lainnya. Berdasarkan data, LMK hanya meliputi 10 persen dari seluruh kasus leukemia. Orang dewasa memiliki risiko yang lebih tinggi terkena LMK ketimbang anak-anak. 

 

LMK terjadi ketika perubahan genetik mengubah sel myeloid menjadi sel-sel kanker. Sel-sel tersebut nantinya berkembang secara lambat dan lama kelamaan melampaui jumlah sel-sel sehat di dalam sumsum tulang dan darah.

 

 

Prognosis Leukemia

Prognosis adalah perjalanan penyakit. Perjalanan penyakit ini bisa baik atau buruk, dipengaruhi oleh banyak faktor, seperti usia, kondisi kesehatan umum pasien, jenis leukemia, dan sebagainya. Respon penderita leukemia terhadap pengobatan sangat memengaruhi prognosisnya. Umumnya, orang sehat berusia di bawah 50 tahun memiliki prognosis yang lebih tinggi. Selain itu, jumlah sel darah putih yang lebih rendah saat diagnosis juga meningkatkan prognosis menjadi lebih baik.

 

Sebaliknya, jika sejak awal pasien sudah memiliki gangguan kesehatan lain seperti diabetes, penyakit jantung, kegemukan dan lain-lain, umumnya prognosis tidak bagus. 

 

Baca juga: Kondisi Terkini Putri Denada Setelah Jalani Kemoterapi

 

Apapun jenis leukemia, semua jenis kanker memiliki persamaan, yaitu semakin cepat didiagnosis, semakin bagus respon pengobatan. Peluang kesembuhan pun lebih terbuka. Oleh sebab itu, segera periksakan ke dokter kalau Geng Sehat memiliki gejala leukemia. (UH/AY)

 

kenali limfoma

 

Sumber:

Hillman Cancer Center. Leukemia.

Healthline. Leukemia.