Leukemia adalah kanker darah, yang membuat sel sumsum tulang belakang membelah dengan cepat, sehingga menghambat tubuh memproduksi sel darah merah. Leukemia bisa berkembang dengan cepat, melemahkan, dan sangat mematikan.

 

Meski begitu, tingkat mematikan leukemia tergantung dari jenisnya, apakah sudah kronis atau akut. Seseorang yanga terkena leukemia kronis, sel kanker dalam darah dan sumsum tulang belakangnya tidak cepat membelah. Biasanya, leukemia kronis ditemukan pada seseorang yang sedang melakukan kemoterapi.

 

Namun lain halnya dengan leukemia akut, sel kanker dan sumsum tulang bersifat agresif dan aktif membelah. Itulah mengapa pengenalan tentang gejala leukemia sangat penting, agar bisa dideteksi secara dini dan mendapatkan pengobatan sesegera mungkin. Berikut gejala leukemia yang harus diwaspadai.

Baca juga: Hindari Kebiasaan dan Penyebab Tulang Bungkuk Ini!

 

Pucat

Ketika seseorang terkena leukemia akut, maka sel kanker di sumsum tulang akan membelah lebih cepat. Itulah sebabnya tubuh tidak memiliki kesempatan untuk membentuk sel darah merah. Karena sel darah merah lebih rendah di dalam tubuh, maka kulit biasanya akan kehilangan warna dan menjadi pucat. Biasanya dokter akan menyarankan orang dengan gejala ini untuk segera melakukan tes darah, sehingga dapat diketahui seberapa banyak sel darah merah di dalam tubuh.

 

Kelelahan

Gejala kelelahan menjadi salah satu tanda mengidap leukemia. Walaupun belum ada penelitian tentang hubungan antara kanker dan kelelahan, kemungkinan kanker bisa mengubah tingkat hormon yang memproduksi suatu zat, sehingga akan berdampak pada energi tubuh.

 

Nyeri pada Bagian Tubuh Tertentu

Seseorang yang terkena leukemia biasanya sering merasa nyeri pada persendian atau bagian tulang belakang. Akibat dari rasa nyeri tersebut, biasanya juga timbul demam tinggi. Selain itu, nyeri juga dirasakan pada bagian perut, karena organ hati atau limpa mengalami pembengkakan.

Baca juga: Ini Fakta Seputar Nyeri Tulang Belakang!

 

Mudah Memar

Sel kanker yang membelah dengan cepat mampu merusak pembuluh darah, sehingga mendorong trombosit untuk keluar. Namun jika darah tidak membeku, maka memar akan muncul. Memar akan muncul di mana saja, misalnya punggung. Segera periksakan ke dokter untuk mengatasi perdarahan internal, agar tidak terjadi komplikasi bahkan kematian.

 

Perdarahan

Kurangnya trombosit bukan hanya menimbulkan memar, tetapi juga menyebabkan darah menggumpal. Alhasil, ini bisa menimbulkan perdarahan. Beberapa orang mungkin akan mengalami perdarahan secara tiba-tiba dari hidung (mimisan) dan gusi. Selain itu, jika terluka pun darah yang keluar akan sulit dihentikan. Darah yang keluar dari pengidap leukemia berwarna merah muda.

Baca juga: Wanita Perokok Berisiko Tinggi Alami Pendarahan Otak

 

Palpitasi Jantung

Leukemia bisa menyebabkan palpitasi jantung, yakni kondisi detak jantung tidak seperti biasanya, seperti terlalu lambat, detakannya tidak berirama, atau jumlah detakan lebih dari normal. Karena leukemia, jantung akan bekerja lebih keras untuk menambahkan sel darah merah yang kurang. Kondisi ini membuat dada akan terasa nyeri. Segera pergi ke rumah sakit apabila mengalami tanda-tanda ini.

 

Rentan Terserang Penyakit Lain

Karena sel sumsum tulang belakang menghambat pembentukan sel darah putih, maka tubuh akan sulit melawan infeksi. Akibatnya, pengidap jadi rentan terserang penyakit, misalnya flu atau demam, dan bisa berlangsung selama dua minggu. Demam pada penderita leukemia biasanya mencapai suhu lebih dari 38°C.

 

Berkeringat di Malam Hari

Kondisi berkeringat di malam hari ini sangat umum dialami oleh mereka yang terkena leukemia. Menurut beberapa ahli, berkeringat di malam hari merupakan tanda zat dikeluarkan oleh darah untuk melawan kanker. 

Baca juga: Berkeringat Terus di Malam Hari? Ini 8 Penyebabnya!

 

Karena sekarang Kamu sudah mengetahui gejala-gejalanya, Kamu jadi lebih mudah mengenalinya lebih cepat kan, Gengs? Jika Kamu atau orang-orang di sekitarmu mengalami gejala-gejala di atas, segera periksakan diri untuk mendapatkan pengobatan yang sesuai. (AP/AS)