Kalau suhu di kamar tidur Kamu cukup tinggi atau Kamu mengenakan pakaian yang terlalu tebal, maka berkeringat saat tidur adalah hal yang normal. Namun, ada pula masa-masa di mana tubuh berkeringat parah dan tidak normal di malam hari, bahkan sampai membasahi pakaian serta tempat tidur Kamu. Hal ini dikenal dengan sebutan keringat malam.

 

Ada banyak penyebab keringat malam bisa terjadi. Meski penyebab pastinya dapat diketahui melalui pemeriksaan atau berbagai tes medis, pada dasarnya ada beberapa penyakit yang menyebabkan masalah ini. Berikut penjelasannya:

Baca juga: Manfaat Keringat bagi Kesehatan Tubuh

 

1. Menopause

Salah satu gejala menopause yang paling umum adalah merasa panas di malam hari, sehingga menyebabkan keringat berlebih. Menopause adalah penyebab keringat malam yang paling sering dialami oleh wanita.

 

2. Hiperhidrosis Idiopatik

Hiperhidrosis idopatik adalah kondisi ketika tubuh memproduksi keringat terlalu banyak tanpa penyebab medis yang bisa diidentifikasi. Kebanyakan orang yang memiliki hiperhidrosis idiopatik pada umumnya tidak memiliki penyakit atau kondisi kesehatan tertentu.

 

3. Infeksi 

Tuberkulosis adalah infeksi yang paling sering dikaitkan dengan keringat malam. Keringat malam merupakan salah satu gejala yang paling umum dari penyakit yang berakibat fatal dan sangat mudah menular ini.

 

Keringat malam pada penderita tuberkulosis biasanya disertai dengan demam. Beberapa gejala lainnya bisa lebih parah, seperti batuk darah, nyeri dada, kesulitan bernapas, dan demam tinggi. Tuberkulosis juga bisa merusak ginjal, tulang belakang, dan otak.

 

Selain tuberkulosis, infeksi bakteri, seperti endokarditis (inflamasi katup jantung), inflamasi osteomielitis (inflamasi pada tulang), dan abses juga bisa menyebabkan keringat malam. Keringat malam juga merupakan gejala infeksi HIV/AIDS.

 

4. Kanker

Keringat malam adalah gejala awal dari beberapa jenis kanker. Masalah kanker yang paling sering dikaitkan dengan keringat malam adalah limfoma. Namun, orang yang terkena kanker juga sering mengalami gejala lain, seperti penurunan berat badan dan demam.

 

Selain penyebab kanker, keringat malam juga bisa disebabkan oleh pengobatan kanker. Beberapa jenis pengobatan kanker bisa menyebabkan rasa panas dan keringat malam ialah terapi hormon, kemoterapi, radiasi, dan obat-obatan untuk mencegah atau mengendalikan kanker.

Baca juga: Ini Dia Penyebab Tubuh Mengeluarkan Keringat

 

5. Obat-Obat Tertentu

Mengonsumsi obat-obat tertentu bisa menyebabkan keringat malam. Obat-obatan antidepresan merupakan jenis obat yang paling sering menyebabkan keringat malam. Sekitar 8% dari 22% orang yang mengonsumsi obat-obatan antidepresan mengalami keringat malam. Beberapa obat-obatan psikiatri lain juga seringa menyebabkan keringat malam. Selain itu, obat demam seperti aspirin dan acetaminophen juga terkadang bisa menyebabkan keringat malam.

 

6. Hipoglikemia

Hipoglikemia atau kondisi ketika gula darah rendah bisa menyebabkan keringat malam. Orang yang mengonsumsi insulin atau obat-obatan diabetes oral lainnya bisa mengalami hipoglikemia di malam hari dan disertai dengan keringat.

 

Hipoglikemia bisa mengganggu fungsi saraf. Kondisi ini biasa disebut autonomic neuropathy. Saraf yang rusak tersebut mengirim sinyal yang salah ke kelenjar keringat, sehingga membuat Kamu berkeringat di malam hari.

 

Obat untuk menurunkan gula darah juga bisa menimbulkan hipoglikemia di malam hari, sehingga mengalami keringat malam. Kalau Kamu mengalami hal ini, konsultasikan dengan dokter cara untuk mengurangi keringatnya.

 

7. Penyakit Hormon

Berkeringat di malam hari juga bisa disebabkan oleh penyakit hormon. Beberapa penyakit hormon di antaranya adalah pheochromocytoma, sindrom karsinoid, dan hipertiroidisme.

 

8. Kondisi Neurologis

Meski jarang, beberapa kondisi neurologis bisa menyebabkan keringat malam. Di antaranya adalah autonomic dysreflexia, posttraumatic syringomyelia, stroke, dan autonomic neuropathy. Seperti hipoglikemia, kondisi-kondisi tersebut juga bisa menyebabkan kerusakan saraf. Ini akan mengakibatkan saraf mengirim sinyal pada kelenjar keringat agar bekerja lebih keras dan memproduksi keringat nokturnal.

Baca juga: Cepat Atasi Biang Keringat

 

Kalau Kamu merasa sering berkeringat di malam hari, lebih baik periksakan ke dokter. Cobalah hitung seberapa sering Kamu bangun tidur di pagi hari dalam keadaan banjir keringat. Selain itu, perhatikan juga jika Kamu merasakan gejala-gejala tertentu. Ketika memeriksakan diri, gejala-gejala tersebut akan membantu dokter dalam mendiagnosis masalah kesehatan yang Kamu alami.