Kanker pankreas adalah salah satu jenis kanker yang paling sulit dideteksi dini dan memiliki tingkat kematian yang tinggi. Salah satu penyebab kanker ini sulit dideteksi dini adalah karena gejala yang samar seperti nyeri perut atas yang sering dikira pennyakit lain. Pada stadium lanjut kanker pankreas biasanya disertai penurunan berat badan dan penyakit kuning saat kanker sudah memasuki stadium lanjut. Salah satu jenis yang paling umum adalah adenokarsinoma pankreas, yang biasanya tumbuh di bagian kepala pankreas.

 

Pengobatan kanker pankreas bervariasi tergantung pada stadium kanker, lokasi tumor, dan kondisi kesehatan pasien secara keseluruhan. Pilihan pengobatan meliputi pembedahan, kemoterapi, radioterapi, terapi target, dan perawatan suportif.  

 

Operasi Whipple atau pancreaticoduodenectomy menjadi harapan besar dalam pengobatan kanker pankreas stadium awal hingga menengah. Prosedur ini memungkinkan pengangkatan jaringan kanker secara menyeluruh, sehingga memberi peluang hidup yang lebih baik bagi pasien.

 

Operasi Whipple dan Pendekatan yang Lebih Nyaman

Bagi sebagian pasien kanker pankreas, operasi Whipple dapat menjadi langkah penting untuk mendapatkan harapan hidup yang lebih baik. Prosedur ini memang cukup kompleks, karena melibatkan pengangkatan beberapa organ yang saling terhubung, seperti kepala pankreas, duodenum, kantong empedu, dan sebagian saluran empedu. Namun, dengan penanganan yang tepat, operasi ini dapat membantu mengendalikan penyakit dan memperbaiki kualitas hidup pasien.

 

Kini, kemajuan teknologi di dunia medis membuka lebih banyak pilihan. Selain metode bedah terbuka, beberapa rumah sakit telah menyediakan pendekatan laparoskopi, yang dikenal lebih minimal invasif. Dengan teknik ini, operasi dilakukan melalui sayatan kecil, menggunakan kamera dan alat khusus, sehingga proses pemulihan umumnya lebih cepat, nyeri lebih ringan, dan risiko perdarahan pun lebih rendah.

 

“Whipple adalah pilihan utama jika kanker pankreas masih berada di area kepala pankreas dan belum menyebar. Di Bethsaida Hospital, kami menyediakan dua metode, yaitu open surgery dan laparoskopi. Bagi pasien yang memenuhi kriteria, pendekatan laparoskopi bisa menjadi pilihan yang jauh lebih nyaman, dengan hasil yang tetap optimal,” jelas dr. Eko Priatno, Sp.B-KBD, Konsultan Bedah Digestif dari Bethsaida Hospital Gading Serpong.

 

Setiap kasus tentu unik, dan keputusan mengenai jenis tindakan akan disesuaikan dengan kondisi masing-masing pasien, melalui evaluasi menyeluruh bersama tim medis. Penanganan kanker pankreas tentu membutuhkan lebih dari sekadar tindakan operasi. Diperlukan kesiapan fasilitas, ketepatan diagnosis, hingga pendampingan pascaoperasi yang menyeluruh.

 

“Penanganan pasien di Bethsaida dilakukan secara menyeluruh, mulai dari evaluasi pra-operasi, tindakan bedah dengan teknologi terkini, hingga pemulihan pasca operasi yang terpantau dengan baik. Didukung oleh dokter-dokter spesialis yang ahli di bidangnya dan fasilitas yang lengkap, kami berkomitmen untuk memberikan pelayanan terbaik bagi setiap pasien,” ungkap dr. Pitono, Direktur Bethsaida Hospital Gading Serpong. Pendekatan ini tidak hanya berfokus pada hasil klinis, tetapi juga pada kenyamanan dan pemulihan jangka panjang pasien.