Mimisan merupakan kondisi umum yang bisa menyerang siapa saja. Meski penyebabnya terkadang tidak jelas, pada kebanyakan kasus mimisan bukanlah kondisi yang serius dan bisa ditangani sendiri.

 

Pada umumnya, mimisan sering terjadi pada anak kecil dan orang tua usia 50 tahun ke atas. Penyebab paling umum dari mimisan adalah trauma di hidung akibat cedera, kelainan bentuk di dalam hidung, dan peradangan di dalam hidung. Kalau Kamu tiba-tiba mengalami mimisan, jangan langsung panik. Berikut penjelasan tentang penyebab-penyebab mimisan, serta tips untuk mengatasinya!

Baca juga: Mengapa Tubuh Berkeringat dan Hidung Berlendir Saat Makan Pedas?

 

Penyebab Mimisan

1. Kondisi Kesehatan Tertentu

Penyakit hati dan ginjal, kecanduan alkohol, serta beberapa kondisi kesehatan lainnya bisa mengurangi kemampuan darah untuk menggumpal. Maka dari itu, hal-hal tersebut bisa menyebabkan mimisan. Penyakit jantung, seperti tekanan darah tinggi dan gagal jantung kongestif, juga bisa menyebabkan mimisan, terutama krisis hipertensi atau kondisi terjadi kenaikan tekanan darah secara tiba-tiba dan cepat. Krisis hipertensi juga menyebabkan gejala lain, seperti sakit kepala, napas pendek, dan gangguan kecemasan.

 

Penyakit lain yang bisa menyebabkan mimisan adalah demam, alergi, sinusitis akut dan kronis, hemofilia, radang selaput hidung, hemoragik herediter telangiectasia, idiopathic thrombocytopenic purpura (ITP), leukemia, polip hidung, dan tumor hidung. Sementara itu, kondisi lain yang bisa menyebabkan mimisan adalah iritasi hidung akibat terlalu sering membuang ingus, konsumsi aspirin, iritasi kimia seperti amonia, kehamilan trimester kedua, dan operasi hidung.

 

2. Udara Kering

Kekeringan akibat udara panas di dalam maupun di luar ruangan bisa menyebabkan kekeringan di membran dalam hidung. Kekeringan tersebut menyebabkan keretakan pada permukaan membran yang kemudian berdarah dan infeksi. Kalau tempat Kamu tinggal sedang terkena musim panas yang ekstrem, gunakan humidifier saat tidur. Nasal spray atau alat semprot hidung juga bisa membantu melembapkan lubang hidung.

 

3. Konsumsi Obat Pengencer Darah

Obat-obatan antikoagulan atau pengencer darah, aspirin, NSAIDS, obat nonsteroid, dan obat antiinflamasi yang biasa digunakan untuk menghilangkan rasa sakit bisa menyebabkan mimisan. Karena pembekuan darah adalah hal yang penting dalam mencegah atau menghentikan mimisan, maka obat apapun yang mengubah kemampuan darah untuk membeku bisa menyebabkan perdarahan pada hidung dan sulit untuk dihentikan.

 

Contoh obat antikoagulan adalah warfarin, clopidogrel bisulfate, aspirin, dan naproxen. Banyak orang yang memiliki kondisi detak jantung tidak teratur atau biasa disebut fibrilasi atrial mengonsumsi obat-obat antikoagulan untuk mencegah penggumpalan darah. Orang-orang yang punya riwayat serangan jantung juga kemungkinan besar direkomendasikan oleh dokter untuk mengonsumsi aspirin setiap hari agar penyakitnya tidak kambuh. Penggumpalan darah bisa menyebabkan stroke dan serangan jantung, jika darah tersebut masuk ke otak atau jantung lewat pembuluh darah.

 

4. Terlalu Sering Menyentuh dan Menggaruk Hidung 

Cedera atau luka pada pembuluh darah di dalam lubang hidung akibat terlalu sering disentuh dan digaruk bisa menyebabkan mimisan. Hal ini umumnya sering terjadi pada anak-anak. Orang dewasa yang sering menyentuh dan menggaruk hidung juga bisa mengalami mimisan.

Baca juga: Perbedaan Flu dan Common Cold

 

Cara Mengatasi Mimisan 

Mimisan yang disebabkan oleh kondisi-kondisi ringan bisa diatasi sendiri tanpa harus pergi ke dokter. Ikuti tips-tips mengatasinya di bawah ini! 

  • Duduklah dengan badan sedikit condong atau membungkuk ke depan. Lalu, tekan cuping hidung selama 10 menit. Sementara itu, Kamu bisa bernapas menggunakan mulut. Pasalnya, bernapas dengan hidung bisa menyebabkan darah masuk ke dalam rongga mulut.
  • Kamu bisa menutup cuping hidung menggunakan tangan atau alat seperti penjepit hidung.
  • Kalau pendarahannya masih belum berhenti juga, semprotkan nasal decongestant spray atau obat semprot dekongestan untuk menyempitkan pembuluh darah di dalam hidung. Setelah itu, tekan atau tutup kembali cuping hidung untuk menghentikan pendarahannya.

Jika sudah tidak berdarah, untuk mencegah kembali terjadinya mimisan, oleskan obat salep untuk melembapkan bagian dalam hidung. Hal ini hanya bisa dilakukan jika perdarahannya sudah berhenti.

 

Kapan Mimisan Harus Diperiksa ke Dokter?

Walaupun mimisan pada umumnya bisa disembuhkan di rumah, ada beberapa kondisi yang membutuhkan bantuan medis. Mimisan bukanlah kondisi yang bisa membahayakan nyawa seseorang, namun kalau mimisan diakibatkan oleh beberapa kondisi, misalnya mengonsumsi obat-obatan pengencer darah, maka kondisinya dapat mengkhawatirkan dan membutuhkan bantuan dokter. Kalau Kamu mengalami kondisi ini, biasanya dokter akan menyesuaikan dosis obat pengencer darah yang dikonsumsi.

 

Mengalami mimisan lebih dari 1 kali dalam seminggu juga merupakan pertanda bahwa Kamu berkonsultasi kepada dokter. Pasalnya, terlalu sering mimisan bisa mengindikasi penyakit tersembunyi yang serius. Selain itu, Kamu juga perlu memeriksakan ke dokter kalau mimisan berlangsung lebih dari 15 menit atau tidak bisa dihentikan.

 Baca juga: Hindari Kebiasaan yang Dapat Menambah Berat Badan

 

Pada dasarnya, mimisan bukanlah kondisi yang serius. Tapi kalau mimisan yang Kamu alami tidak kunjung berhenti serta disertai gejala-gejala lain, seperti pusing berlebihan dan sebagainya, lebih baik langsung periksakan ke dokter.