Awal tahun identik dengan musim hujan dan udara dingin. Musim hujan sering mengisi hari-hari pertama tahun ini. Udara memang menjadi sejuk, nyaman untuk menikmatinya dalam sweater on lazy day. Namun ternyata ada efek yang ditimbulkan dari musim hujan ini. Udara yang cenderung dingin menyebabkan orang lebih suka untuk menghabiskan waktu di rumah dan penularan penyakit melalui udara pun lebih mungkin terjadi. Ini merupakan salah satu penyebab mengapa kita menjadi mudah sakit pada musim hujan dan udara dingin. Selain itu, genangan air ada di mana-mana. Yang senang adalah si Nyamuk-nyamuk yang dengan leluasa dapat bertelur dalam berbagai genangan air bersih tersebut. Ya, demam berdarah kembali merajalela. DBD dapat menjangkiti segala usia, laki-laki dan perempuan. Yuk kita mengenal hal penting tentang demam berdarah lebih dalam!

Mengapa disebut demam berdarah?

Disebut demam berdarah karena si Virus akan menyerang trombosit di dalam tubuh. Pada beberapa, DBD orang akan menimbulkan gejala perdarahan seperti mimisan, BAB berdarah, dan menstruasi yang lebih banyak. Biasanya hal ini terjadi pada saat trombosit turun. Bila kadar trombosit benar-benar rendah, Anda harus berhati-hati saat menggosok gigi dan hindari jatuh atau terbentur.

Bagaimana mengenali demam berdarah?

Biasanya demam tinggi mendadak, tidak perlahan-lahan, atau tidak hanya pada malam hari saja. Belakang mata biasanya terasa sakit dan nyeri pada tulang-tulang. Demam dapat berlangsung 2-7 hari, kemudian demam hilang pada 3-5 hari, dan kemudian naik lagi dalam beberapa hari. Saat demam turun merupakan fase kritis yang harus diawasi, karena pada fase ini seseorang dapat kekurangan cairan di dalam tubuhnya.

Bagaimana untuk mengetahui seseorang sudah memasuki fase penyembuhan?

Biasanya demam akan turun, nafsu makan membaik, tidak ada mual maupun muntah. Biasanya akan terjadi kemerahan pada kulit yang agak gatal. Selain itu pada pemeriksaan laboratorium trombosit juga mengalami peningkatan sampai lebih dari 100.000

Baca Juga : Yuk, Kenali 6 Fase Demam Berdarah Agar Cepat Tanggap!

Apakah demam berdarah harus dirawat?

Sebenarnya, asal pasien bisa minum dan asupan makannya baik, pasien dapat dirawat di rumah dengan pengawasan tetap. Perlu diingat, pada perjalanan penyakit demam berdarah terdapat fase kritis yang terjadi saat seseorang tidak demam, namun terjadi kekurangan cairan sampai tekanan darah yang turun. Jika seperti ini, pasien harus dirawat inap dan dipantau tekanan darahnya.

Apakah ada obat tertentu untuk demam berdarah?

Demam berdarah disebabkan oleh virus, sehingga tidak membutuhkan antibiotik tertentu. Terapinya adalah obat-obatan anti demam, anti mual, dan cairan infus. Ada beberapa bahan alami yang dipercaya mampu meningkatkan trombosit. Namun asupan nutrisi yang baik tentu dapat menunjang kesembuhan lebih baik. Transfusi trombosit dapat diberikan jika kadar trombist seseorang kurang dari 10.000.

Vaksin untuk demam berdarah?

Ya! WHO baru saja mengesahkan adanya vaksin untuk demam berdarah yang dapat menurunkan angka kejadian demam berarah sampai dengan 50%. Vaksin telah diteliti pada anak berusia 5-16 tahun dan memberikan outcome yang baik. Namun dikatakan bahwa vaksin ini cukup mahal dan belum jelas apakah dapat ditanggung oleh asuransi kesehatan atau tidak.

Cara mencegah? Lakukan 3M plus!

 

Tentu hal ini bukan merupakan hal yang asing bagi kita. Menutup tempat yang mungkin menjadi genangan air tempat si nyamuk berkembang biak. Menguras bak mandi secara rutin. Mengubur barang-barang bekas. Plus nya dapat dibantu dengan menggunakan kelambu saat tidur dan penggunaan lotion anti nyamuk untuk menghindari gigitan nyamuk. Demam berdarah merupakan salah satu penyakit yang sering terjadi di Indonesia, khususnya pada penghujung tahun seperti saat ini. Semoga tujuh hal di atas dapat membantu ya!