Sendi merupakan salah satu bagian penting dalam tubuh manusia, terutama dalam sistem gerak. Fungsinya yang menjadi penghubung antar tulang membuatnya sangat berperan setiap kali manusia melakukan aktivitas. Lalu bagaimana jika sendi ini justru mengalami gangguan seperti peradangan, sehingga tidak dapat melakukan perannya secara optimal? Nah, berikut Guesehat akan membahasnya secara lengkap!

 

Arthritis, Penyakit Umum yang Sering Menyerang Persendian

Arthritis, atau lebih sering kita sebut dengan radang sendi, merupakan suatu penyakit yang menyebabkan terjadinya inflamasi dalam satu atau beberapa sendi. Pada arthritis, area di sekitar sendi akan mengalami peradangan sehingga timbul rasa nyeri, kaku, dan sulit bergerak.

 

Penyebab Radang Sendi

Ada beberapa faktor yang menyebabkan seseorang menderita radang sendi, antara lain obesitas, jenis kelamin, serta riwayat kesehatan keluarga. Beberapa kasus radang sendi juga biasanya akan semakin meningkat risikonya seiring perkembangan usia. Dan jika Kamu pernah mengalami cedera di suatu sendi, bukan tidak mungkin rasa sakit di sekitar sendi tersebut bisa kambuh sewaktu-waktu.

Baca juga: Ini Bahaya jika Suka Membunyikan Sendi!

 

Jenis-jenis Radang Sendi

Pada dasarnya, ada beberapa jenis radang sendi yang dibedakan berdasarkan bagian sendi yang terserang peradangan. Berikut di antaranya:

  1. Rheumatoid arthritis

    Rheumatoid arthritis terjadi ketika membran sinovial (lapisan pembungkus sendi) mengalami inflamasi dan pembengkakan akibat serangan dari sistem kekebalan tubuh penderitanya. Umumnya, rheumatoid arthritis lebih banyak diderita oleh wanita berusia 40-50 tahun dibandingkan pria. Apabila tidak segera ditangani, kondisi ini bisa mengarah pada kerusakan tulang dan tulang rawan di dalam sendi.

  2. Osteoarthritis

    Osteoarthritis terjadi ketika tulang rawan sendi mengalami keausan, sehingga tulang saling bergesekan satu sama lain. Kondisi ini menimbulkan rasa sakit dan terhambatnya gerakan. Osteoarthritis umumnya diderita oleh golongan usia 50 tahun ke atas.

  3. Penyakit asam urat

    Gangguan ini umumnya menyerang bagian sendi jempol kaki. Penyebabnya adalah penumpukan zat asam urat di dalam tubuh. Selain terasa sakit, bagian sendi yang terkena asam urat juga bisa mengalami pembengkakan.

  4. Fibromyalgia

    Biasanya ditandai dengan gejala rasa sakit pada bagian otot, tendon, dan ligamen.

  5. Cervical spondylosis

    Kondisi ini dapat menyebabkan gejala nyeri dan kaku pada bagian leher.

  6. Reactive arthritis

    Radang sendi jenis ini biasanya akan muncul setelah seseorang mengalami infeksi pada saluran kelamin, usus besar, atau tenggorokan. Selain sendi, orang yang terkena reactive arthritis juga bisa mengalami radang pada bagian uretra dan mata.

  7. Juvenile idiopathic arthritis

    Jenis radang sendi yang satu ini biasanya diderita oleh anak-anak. Penyebab pasti kondisi juvenile idiopathic arthritis belum diketahui, namun biasanya gejala nyeri atau inflamasi akan hilang seiring perkembangan usia anak.

  8. Enteropathic arthritis

    Gejala inflamasi yang timbul pada penyakit ini umumnya dirasakan pada bagian sendi tungkai dan punggung. Enteropathic arthritis merupakan salah satu komplikasi dari penyakit radang usus.

Baca juga: Ini Dia Obat Asam Urat Alami yang Paling Ampuh

 

Diagnosis Radang Sendi

Sebelumnya, telah dijelaskan beberapa jenis radang sendi beserta gejala-gejala yang mungkin ditimbulkan. Nah, jika Geng Sehat mengalami beberapa gejala yang telah disebutkan, segeralah menemui dokter untuk memastikan kodisi Geng Sehat.

 

Dokter biasanya akan melakukan pemeriksaan fisik sederhana terlebih dahulu, misalnya dengan mengamati ada atau tidaknya pembengkakan. Setelah itu, dokter juga akan melihat kemampuan pasien dalam menggerakan sendi.

 

Apabila dari pemeriksaan sederhana tersebut dokter mencurigai adanya kondisi radang sendi, maka dokter akan menyarankan pemeriksaan lebih lanjut di laboratorium, misalnya pemeriksaan darah, cairan sendi, dan urine.

 

Pemeriksaan radang sendi yang akan dilakukan bervariasi, tergantung dari jenis kondisi yang dicurigai diderita oleh pasien. Selain analisis cairan yang dilakukan di laboratorium, diagnosis radang sendi juga dapat dilakukan menggunakan metode pencitraan, contohnya dengan USG, pemindaian CT scan, MRI, serta pemeriksaan X-Ray.

 

Pengobatan Radang Sendi

Selain untuk meringankan gejala, pengobatan radang sendi juga bertujuan meningkatkan fungsi sendi-sendi. Untuk mengurangi rasa sakit, Kamu bisa mengonsumsi obat-obatan antiinflamasi non-steroid (misalnya ibuprofen), analgesik, serta krim atau salep yang memiliki kandungan capsaicin dan menthol, sesuai dengan dosis dan aturan pakai yang telah diresepkan oleh dokter.

 

Selain obat-obatan, terapi fisik juga biasa direkomendasikan oleh dokter dengan tujuan memperkuat otot-otot di sekitar sendi serta meningkatkan kemampuan gerak tubuh. Sedangkan jika gejala radang sendi sudah sangat parah sehingga tidak bisa diatasi dengan obat atau terapi, maka dokter kemungkinan akan merekomendasikan operasi. Beberapa jenis operasi yang bisa dilakukan antara lain penyatuan sendi atau arthodesis, prosedur pemotongan tulang atau osteotomy, serta prosedur penggantian sendi atau yang disebut arthroplasty.

Baca juga: Terkuak! Gejala Flu Tulang dan Penanganannya

 

Sendi merupakan bagian tubuh yang memegang peran penting dalam sistem gerak. Jika terjadi gangguan pada sendi, maka secara otomatis aktivitas pun akan terganggu. Maka dari itu, yuk rajinlah berolahraga serta mengonsumsi makanan sehat supaya kesehatan sendimu tetap terjaga. Enggak mau dong kalau usia Kamu masih muda, tapi sudah sering mengeluh sakit di persendian? (BAG/AS)