Bulan September, tepatnya setiap tanggal 15, diperingati sebagai Hari Peduli Limfoma Sedunia atau World Lymphoma Awareness Day (WLAD). Hari Peduli Limfoma Sedunia pertama kali diperingati pada tahun 2004, tetapi di Indonesia sendiri baru mulai diperingati sejak tahun 2005.

 

Tujuan peringatan WLAD adalah untuk meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap limfoma, yang merupakan salah satu jenis kanker darah. Dengan mengetahui gejala penyakit sejak dini, diharapkan limfoma dapat ditangani lebih awal.

 

Dikutip dari data GLOBOCAN, sekitar 1 juta orang di dunia menderita limfoma dan sekitar 1.000 orang didiagnosis limfoma setiap harinya. Angka kematiannya pun cukup tinggi akibat lambatnya dideteksi, sehingga penanganannya sudah pada stadium lanjut. Lebih parah lagi karena pasien masih ada yang memilih pengobatan melalui jalur alternatif, herbal, atau dukun!

Baca juga: Mengenal Limfoma dan Penyebab Kanker pada Anak

 

Nah, agar Kamu paham gejala limfoma serta bagaimana mencegah dan mengobatinya, ikuti penjelasan tentang limfoma berikut, dikutip dari pusdatin.kemkes.go.id dan berbagai sumber lain!

 

Limfoma adalah Kanker di Kelenjar Limfatik

Limfoma merupakan istilah umum untuk berbagai tipe kanker darah yang muncul dalam sistem limfatik. Sistem limfatik sendiri merupakan jaringan pembuluh dengan katup dan kelenjar di tempat-tempat tertentu, misalnya di ketiak, leher, belakang telinga, pangkal paha, atau di rongga perut.

 

Kelenjar ini mengedarkan cairan getah bening melalui kontraksi otot ke seluruh tubuh. Salah satu fungsi penting kelenjar getah bening adalah menyaring benda asing dari getah bening, termasuk virus dan bakteri yang berpotensi menyebabkan penyakit. Selain itu, berfungsi mengangkut lemak yang diserap dari usus halus ke hati.

 

Orang awam sering menyebut kelenjar getah bening ini sebagai darah putih, karena memang berisi sel-sel darah putih, seperti sel limfosit B dan T. Dalam keadaan normal, sel-sel limfosit B atau T memiliki siklus hidup yang wajar. Namun pada kasus limfoma, sel B atau T membelah lebih cepat dan hidup lebih lama dari biasanya. Jumlahnya pun menjadi tidak terkendali.

Baca juga: Inilah Perbedaan Antara Kista dan Tumor

 

Gejala Limfoma yang Harus Diwaspadai

Gejala umum yang dirasakan pasien atau dilihat pertama kali oleh dokter adalah adanya pembengkakan pada gelenjar getah bening, biasanya pada leher, ketiak, atau lipat paha. Selain itu, penderita umumnya mengalami kenaikan suhu tubuh, demam berulang, disertai keringat berlebihan di malam hari.

 

Setelah itu, gejala lebih nyata yang menunjukkan adanya keganasan pada kelenjar getah bening adalah penurunan berat badan, kehilangan nafsu makan, kelelahan kronis, dan lain-lain. Jika Kamu atau keluarga Kamu ada yang mengalami gejala pembekakan di leher, ketiak, atau tempat-tempat di mana kelenjar getah bening berada, waspada dan jangan menunda-nunda waktu untuk memeriksakan diri ke dokter.

 

Ada Banyak Jenis Limfoma

Pemeriksaan limfoma dilakukan dengan mengambil sampel cairan kelenjar getah bening. Umumnya dengan biopsi, tes darah, dan serangkaian tes yang lain. Jika dipastikan benjolan itu adalah limfoma, dokter akan menentukan jenisnya. Ada beberapa jenis limfoma, tetapi yang paling sering ditemui adalah Limfoma Hodgin (10%) dan Limfoma Non-Hodgin (90%).

 

Pengobatan akan disesuaikan dengan tipe limfoma. Namun seperti kanker lainnya, umumnya pengobatan limfoma meliputi kemoterapi dan radiasi. Dengan pengobatan medis yang tepat dan sedini mungkin, banyak pasien limfoma yang mampu mengontrol penyakit mereka dan memiliki kualitas hidup yang baik.

Baca juga: Muncul Benjolan Sebesar Jeruk di Leher Kanan

Kanker dan faktor genetik - Guesehat

 

Bisa Disembuhkan Asalkan Dideteksi Dini 

Limfoma ini banyak menyerang orang yang berusia muda, antara 15-30 tahun, atau di atas usia 55 tahun. Khusus untuk Limfoma Non-Hodgin, kasusnya banyak dijumpai pada orang berusia di atas 60 tahun. Penyebab pastinya tidak diketahui, tetapi diduga ada faktor genetik yang berperan. Selain itu, orang yang pernah terpapar virus Epstein-Barr, orang dengan kekebalan tubuh rendah, atau sering terpapar bahan kimia beracun juga berisiko tinggi untuk terkena limfoma.

 

Limfoma ini merupakan salah satu jenis kanker terbanyak pada anak. Jika dideteksi dini dan segera diobati, kemungkinan sembuh sangat tinggi. Data rawat inap dari Rumah Sakit Kanker Dharmais tahun 2010 menunjukkan, sebagian besar pasien (98%) berhasil disembuhkan dari penyakit limfoma. Namun tahun-tahun setelahnya, tingkat kesembuhan pasien limfoma menurun drastis, hanya 69%. Salah satu penyebabnya adalah pasien datang ke rumah sakit terlambat, ketika stadium kanker sudah lanjut.

 

Nah, mulai sekarang jangan anggap sepele benjolan atau pembekakan di leher, bawah telinga, ketiak, atau pangkal paha. Apalagi jika disertai gejala demam berulang-ulang. Segera cek ke dokter sebelum terlambat ya, Gengs! (AY/AS)