Geng Sehat sudah lihat belum video yang viral beberapa hari belakangan ini, di mana seorang pria membanting dan merusak motornya sendiri karena tidak terima ditilang oleh polisi? Dikutip dari Kompas.com, pria berinisial AS tersebut ditilang oleh polisi di Jalan Letnan Soetopo, Serpong, Tangerang Selatan, pada Kamis (7/2/2019) pukul 06.36 karena melakukan 4 pelanggaran lalu lintas sekaligus. Pelanggaran yang dilakukan tersebut antara lain melawan arus, tidak menggunakan helm, tidak dapat menunjukkan surat izin mengemudi (SIM) dan surat tanda nomor kendaraan.

 

Melalui video yang beredar, setelah ditegur dan dikenakan sanksi oleh polisi yang bertugas, AS terlihat begitu marah hingga mengamuk sambil membanting dan mempreteli motor yang dikendarainya. Polisi yang berada di lokasi berusaha untuk menenangkan, tetapi AS justru semakin menjadi-jadi.

 

Setelah emosi AS sedikit mereda, polisi menginstruksikan dirinya untuk mengambil surat-surat motor yang dikendarainya. Namun menurut pengakuan polisi, AS tak kunjung datang ketika itu. Berdasarkan beberapa video yang tersebar selanjutnya dan telah dipastikan pula oleh polisi, AS justru membakar dokumen kendaraan yang digunakannya tersebut.

 

Wah, jika melihat reaksi dari AS mungkin enggak sedikit ya dari kita yang menganggapnya terlalu berlebihan. Hmm, apakah hal tersebut memang berlebihan untuk dilakukan oleh seseorang yang sedang emosi? Atau justru sebenarnya wajar saja? Yuk, kita cari tahu!

 

Baca juga: Deretan Selebriti Hollywood Ini Mengalami Bipolar Disorder!

 

 

Secara psikologis, AS mungkin alami gangguan emosional

Menanggapi video tersebut, psikolog Dian Ibung mengungkapkan bahwa reaksi AS tersebut bisa terjadi akibat dirinya mengalami gangguan dalam mengontrol emosinya. "AS mengalami kesulitan dalam menangani impuls yang muncul karena tekanan atau kondisi stres, dalam hal ini ditilang," ujar Dian. 

 

Selain sulit mengontrol emosinya, lanjut Dian, kemampuan AS dalam memaknai norma sosial dalam lingkungan sosial juga tampak terganggu. Hampir serupa dengan pendapat Dian, dilansir dari Kompas, pakar psikolog forensik, Reza Indragiri Amriel, mengatakan bahwa penilangan terhadap AS sebenarnya bukanlah satu-satunya yang membuat dirinya mengamuk.

 

"Tilang boleh jadi sebatas pemicu. Faktor yang lebih mendasar bisa saja berupa kecenderungan IED (intermittent explosive disorder) yang memang sudah ada pada pengemudi tersebut," kata Reza. IED sendiri merupakan kondisi gangguan psikologis kronis yang membuat pengidapnya bisa melakukan tindakan impulsif, agresif, bahkan kekerasan saat sedang emosi. Pengidap IED bisa saja meluapkan kemarahannya dengan cara berteriak, melempar, atau menghancurkan barang-barang.

 

Baca juga: Gangguan Kecemasan Dapat Berdampak ke Masalah Fisik Juga!

 

Tidak bisa dalam waktu singkat, mengontrol emosi memerlukan proses dan latihan

Dalam hal menyikapi masalah dan emosi, setiap orang tentu memiliki caranya masing-masing. Beberapa orang mungkin ada yang memilih untuk berdiam dan menenangkan diri. Sedangkan sebagian lainnya justru meluapkan emosi dengan cara seperti yang dilakukan oleh AS.

 

Untuk kasus AS sendiri, Reza menilai bahwa sebaiknya surat izin mengemudi dari pengendara dengan kondisi seperti AS perlu dibekukan dulu untuk sementara waktu selama ia mengikuti konseling dalam mengatur emosi. "SIM bisa diaktifkan kembali hanya setelah ia menjalani konseling pengendalian amarah. Sanksi seperti ini perlu diterapkan sebagai pelengkap sanksi atau tilang," ujar Reza.

 

Dian juga mengatakan bahwa untuk mengontrol emosi tidak bisa dilakukan dalam sekejap, terlebih untuk kondisi yang dialami AS. Kontrol emosi merupakan hasil belajar dalam kurun waktu yang panjang, menyangkut pengenalan reaksi emosi yang baik, kesadaran akan adanya rangsangan emosi, serta pembelajaran termasuk latihan-latihan dan trial error pada praktiknya. "Dari hasil pembelajaran yang cukup panjang ini, diharapkan agar seseorang memiliki kecerdasan emosi yang baik atau kurang lebih memenuhi tuntutan sosial serta kematangan emosi sesuai usianya," tambah Dian.

 

Semoga dengan kejadian AS ini, Geng Sehat bisa lebih sadar akan banyak hal, ya. Mulai dari menaati peraturan serta cara yang baik untuk mengotrol emosi. Bagaimanapun juga, melampiaskan emosi dengan cara yang meledak-ledak bukanlah hal yang bisa menyelesaikan masalah, Gengs. Nah, kalau Kamu masih bingung caranya untuk mengontrol emosi, yuk coba tanyakan langsung kepada ahlinya, yaitu psikolog Dian Ibung di Forum GueSehat! (BAG/AS)

 

Baca juga: Inilah Langkah yang Bisa Dicoba untuk Selalu Berpikir Positif

 

Kebiasaan yang Merusak Mental -GueSehat.com

 

Sumber:

"Psikolog: SIM Pemotor yang Merusak Motornya Sendiri Saat Ditilang Sebaiknya Dibekukan" - Kompas.com

"4 Fakta soal Pengendara Marah dan Banting Motor Saat Ditilang di BSD" - Kompas.com

"Intermittent explosive disorder" - Mayo Clinic