Bagi kebanyakan orang, toilet umum mungkin menjijikkan, apalagi kalau kotor dan bau. Bahkan, ada orang yang rela menahan pipis ataupun BAB hanya karena tidak mau menggunakan toilet umum. Pada umumnya, alasan orang tidak mau menggunakan toilet umum adalah karena takut tertular bakteri atau virus yang bisa menimbulkan penyakit. Kekhawatiran ini wajar, namun terkadang juga terlalu berlebihan. 

 

Memang benar, ada cukup banyak bakteri dan virus menempel di toilet umum. Jenisnya ribuan mulai dari bakteri Streptococcus, Stapylococcus, E. coli, Shigella, hingga virus hepatitis A, influenza, dan banyak lagi. Namun bukan berarti Kamu akan langsung sakit kalau menggunakan toilet umum. Kalau sistem imun tubuh Kamu kuat dan selalu mencuci tangan setelah menggunakan toilet,  maka bakteri-bakteri tersebut tidak akan cukup bisa menimbulkan penyakit. 

 

Baca juga: 5 Bahaya Bermain Handphone di Toilet!
 

Beberapa orang takut duduk di toilet umum karena mengganggap itu adalah sarang bakteri menular penyebab penyakit menular seksual, seperti klamidia atau gonorea. Ini sedikit berlebihan, Gengs! Tempat duduk toilet bukanlah tempat tinggal berbagai jenis bakteri yang bisa menularkan penyakit kepada manusia. Kebanyakan organisme penyebab penyakit tersebut tidak akan bertahan hidup lama di permukaan tempat duduk toilet.

 

Selain itu, untuk bisa benar-benar menularkan penyakit, bakteri tersebut harus masuk ke tubuh Kamu melalui uretra atau saluran genital. Kecuali Kamu juga memiliki luka di bokong dan paha. Jika itu yang terjadi, risiko penularan memang ada, namun kemungkinannya sangat kecil.

 

Menurut ahli, sangat jarang bahkan hampir tidak ada orang yang pernah tertular penyakit menular seksual dari tempat duduk toilet, kecuali jika mereka berhubungan seks di sana. Sementara itu, kebanyakan virus juga memiliki masa hidup yang sangat pendek, jadi tidak cukup mengancam kesehatan Kamu. 

 

Ahli juga mengatakan bahwa kalaupun Kamu terpapar virus atau bakteri tertentu, untuk bisa menimbulkan penyakit, jumlahnya harus besar. Kuman di feses bisa tersebar ke udara ketika toilet disiram (flush). Oleh sebab itu, ahli merekomendasikan untuk langsung keluar dari toilet setelah menyiramnya. 

 

 

Baca juga: Yuk, Bantu Indonesia STOP Buang Air Sembarangan!
 

Tak Hanya Toilet

Kamu takut menggunakan toilet umum tapi lupa bahwa bakteri justru lebih banyak ditemukan di wastafel cuci tangan dan pegangan keran. Bayangkan saja kalau ada orang yang keluar dari toilet dan menuju ke wastafel, kemudian menyalakan keran dengan tangan kotor. Inilah mengapa pegangan keran menjadi sumber bakteri. Sementara itu, menurut penelitian yang dilakukan oleh University of Arizona di Tucson, wastafel adalah sumber bakteri terbanyak di toilet umum. Pasalnya, air menyediakan lingkungan yang memungkinkan bakteri atau organisme bertahan hidup lebih lama. 

 

Sistem imun kita sudah dirancang sebagai pertahanan pertama dan utama dalam mencegah penularan penyakit. Tapi Kamu juga harus rajin cuci tangan untuk meningkatkan kebersihan dan mencegah penularan penyakit. Sayangnya, menurut penelitian banyak orang yang tidak membiasakan diri mencuci tangan setelah menggunakan toilet. Pasalnya masih banyak orang yang menganggap cuci tangan sebagai hal yang tidak penting. 

 

Selain itu, permasalahan lainnya adalah, banyak orang yang mencuci tangan dengan tidak benar. Ada yang terlalu cepat, ada pula yang tidak menggunakan sabun. Alhasil, mencuci tangan jadi sia-sia. Ahli merekomendasikan untuk menggosok sabun di seluruh bagian tangan dan di sela-sela jari. 

 

Baca juga: Kapan Waktu yang Tepat untuk Mengajarkan Toilet Training pada Anak
 

Nah, kita bisa mengambil keputusan dari penjelasan di atas. Ketakutan banyak orang dalam menggunakan toilet umum memang terkadang berlebihan. Namun, meskipun Kamu tidak akan terlalu mudah terserang penyakit akibat menggunakan toilet umum, kebersihan tetap harus dijaga. Ikuti tips di atas, dan biasakan budaya mencuci tangan! (UH/AY)