Geng Sehat masih ingat dengan seorang ibu bernama Alani Joie Muiretta yang meninggal dunia akibat flu? Peristiwa tersebut memang sangat mungkin terjadi, meskipun flu masih sering dianggap sepele. Faktanya, salah satu pemberian vaksin yang paling sering dianjurkan oleh dokter, adalah  vaksin influenza.

 

Dilansir dari bussinessinsider.com, Pusat Pengendalian dan  Pencegahan Penyakit di Amerika Serikat, menganjurkan setiap orang yang berusia di atas 6 bulan, harus mendapatkan suntikan vaksin setahun sekali menjelang musim flu. Instruksi ini serupa dengan anjuran Satuan Tugas Imunisasi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI). Penularan influenza sangat mudah menjalar melalui bersin, batuk, dan kontak fisik. Inilah sebab utama mengapa hanya dengan mendapat suntikan vaksin, Kamu bisa mencegah penyebaran virus flu sepanjang tahun secara optimal. Yuk, kenali lebih lanjut mengenai pentingnya pemberian vaksinasi influenza, supaya Kamu bisa lebih mengantisipasi lebih penyakit yang rentan hadir di keseharian ini.

Baca juga: Apa itu Vaksin Influenza?

 

5 Alasan Pentingnya Pemberian Vaksin Influenza

1. Wilayah bumi bagian selatan berpotensi mengalami musim flu terparah. William Schaffner, direktur medis Yayasan Nirlaba Nasional untuk Penyakit Menular menjelaskan di sebagian negara, musim flu akan dimulai lebih awal tahun ini. Australia merupakan salah satu negara yang akan mengalami penyebaran virus influenza – khususnya serangan virus H3N2- paling intens pada 2018. Penyebabnya tak lain karena musim panas di negeri kanguru baru dimulai, saat bumi bagian utara telah memasuki musim dingin. Jadi, tidak ada salahnya kita semua memberi perlindungan diri lebih awal, sebelum invasi virus tersebut “menghampiri" Indonesia.

2. Kamu juga harus mempertimbangan kesehatan semua orang. Mungkin, bagi Geng Sehat yang masih muda  dan produktif, sistem kekebalan tubuh dapat terjaga stabil. Dibutuhkan waktu lebih dari beberapa hari bagi anak muda untuk akhirnya limbung akibat influenza. Namun, tidak demikian bagi manula yang berusia 65 tahun atau lebih. Apalagi, bila mereka mengidap penyakit kronis seperti jantung dan diabetes. Sistem kekebalan tubuh mereka pasti terganggu. Bayangkan, perlindungan kesehatan seperti apa yang bisa Kamu berikan untuk semua orang tua dan rekan kerja, dengan inisiatif sesederhana mendapatkan suntikan vaksin influenza.

3. Suntikan vaksin membuatmu kebal dari flu. Masih mengutip penjelasan William Schaffner, vaksin influenza terbuat dari virus tidak aktif yang telah dilemahkan dan tidak menular. Kamu mungkin hanya akan merasakan beberapa efek samping setelah pemberian vaksin. Diantaranya rasa sakit, bengkak, lebam kemerahan di bagian tubuh yang diberikan suntikan, demam ringan, sakit kepala, atau nyeri otot.

4. Meskipun belum sempurna, mendapat suntikan vaksin tetap lebih baik daripada terkena influenza. Metode pemberian vaksin influenza saat ini memang masih mengharuskan setiap individu untuk divaksinasi setiap tahun. Artinya, Kamu harus rajin mengingat jadwal pemberian vaksin. Kendati kurang praktis, namun hingga para ilmuwan berhasil menemukan metode yang lebih efisien, mendapat suntikan vaksinasi setiap tahun tetap lebih baik daripada tidak memiliki perlindungan sama sekali.

5. Tidak hanya mudah didapatkan, biaya pemberian vaksin influenza juga sangat terjangkau. Ada banyak cara untuk mendapatkan vaksinasi secara gratis. Pemberian vaksin influenza tidak hanya difasilitasi oleh perusahaan asuransi kesehatan, namun juga dipermudah oleh Program Imunisasi Nasional yang diselenggarakan oleh pemerintah. Imunisasi influenza juga sangat jarang menimbulkan efek samping. Kalaupun ada, biasanya tidak parah. Contohnya seperti lesu, meriang, sakit tenggorokan, pegal, atau sakit kepala ringan. Efek samping tersebut biasanya mulai terlihat pada 6 – 12 jam setelah vaksin dan hanya berlangsung selama 1-2 hari saja.

 

Dosis dan Metode Pemberian Vaksin Influenza

Dilansir dari mediaimunisasi.com, vaksin influenza sebaiknya diberikan setiap setahun sekali. Disarankan demikian, sebab virus influenza cenderung menjadi kebal terhadap vaksin yang diberikan pada tahun sebelumnya. Khusus untuk anak-anak di bawah umur sembilan tahun, IDAI merekomendasikan dua dosis suntikan vaksin flu jika mereka baru pertama kali divaksinasi influenza. Penting untuk diingat, bagi anak yang baru pertama kali menerima vaksin flu, dosis kedua diberikan 1 bulan setelah menerima dosis pertama.  Hal ini dikarenakan anak-anak tidak dapat mengembangkan kekebalan tubuh yang cukup saat pertama kali mendapatkan vaksin.

Bagi anak-anak yang takut disuntik, vaksin influenza juga dapat diberikan dalam bentuk semprot hidung (nasal spray). Diberikan melalui hidung, vaksin semprot hidung (FluMist) ini mengandung dosis kecil virus flu hidup yang telah dilemahkan. Vaksin tidak menyebabkan flu tetapi mendorong respon kekebalan dalam hidung dan saluran napas bagian atas kemudian di seluruh tubuh.

Baca juga: 5 Imunisasi Wajib untuk Anak

 

Siapa Saja yang Harus Mendapat Vaksin Influenza?

Umumnya, semua pria dan wanita yang telah berusia di atas 6 bulan, sebaiknya mendapatkan vaksinasi untuk mengurangi risiko influenza. Namun, ada beberapa kondisi kesehatan yang sangat dianjurkan oleh Pusat pengendalian dan Pencegahan Penyakit untuk mendapatkan vaksinasi influenza. Diantaranya:

  • Ibu hamil.
  • Orang berusia 50 tahun atau lebih.
  • Pria atau wanita yang mengidap penyakit kronis.
  • Perawat anak atau pekerja pelayanan kesehatan yang merawat pasien komplikasi flu.

 

Siapakah yang Sebaiknya Tidak Mendapatkan Vaksin Flu?

  • Orang yang memiliki reaksi alergi terhadap vaksin di masa lalu.
  • Penderita alergi terhadap telur
  • Orang dengan sindrom GuillainBarre, yaitu suatu penyakit autoimunitas yang menyerang saraf di luar otak dan urat saraf tulang belakang.
  • Orang yang sedang sakit demam. Pemberian vaksinasi akan lebih aman dan efektif bila diberikan setelah pasien pulih dari demam.

Jika memungkinkan, dapatkan vaksin influenza di rumah sakit dan pusat pelayanan kesehatan terdekat sebelum musim pancaroba tiba. Dengan demikian, tubuh Kamu memiliki waktu untuk mengembangkan antiibodi terhadap virus sebelum musim flu mencapai puncaknya. (TA/OCH)

Baca juga: Cegah Influenza dengan Pemberian Vaksin Pada Anak