Kabar duka datang dari dunia hiburan dunia. Aktris dan penyanyi muda asal Korea Selatan, Sulli, ditemukan meninggal dunia di apartemennya pada Senin, 14 Oktober 2019, pukul 3:20 PM waktu Korea Selatan.

 

Menurut laporan polisi, mantan anggota girlband f(x) ini meninggal dunia akibat bunuh diri. Orang pertama yang menemukan jasad Sulli adalah manajernya sendiri. Ia bermaksud menyelidiki keadaan Sulli karena aktris muda tersebut tidak bisa dihubungi sejak tadi malam.

 

Berita ini begitu mengejutkan karena usia Sulli yang masih sangat muda, yaitu 25 tahun. Menurut pemberitaan, Sulli memang memiliki riwayat masalah gangguan mental, yaitu depresi. 

 

Sulli hanyalah satu dari sekian banyak orang berusia muda yang menjadi korban depresi dan bunuh diri. Saat ini, kasus bunuh diri pada usia muda memang semakin meningkat. Lalu, apa penyebab dari meningkatnya pikiran bunuh diri pada usia muda tersebut? Berikut penjelasannya!

 

Baca juga: Penyebab Pikiran Bunuh Diri Penderita Depresi

 

Penyebab Kasus Bunuh Diri pada Usia Muda

Pikiran bunuh diri adalah salah satu penyebab utama kematian di dunia, khususnya pada orang berusia muda. Menurut World Health Organization (WHO), sekitar 800.000 orang di dunia meninggal dunia akibat bunuh diri setiap tahunnya. National Institue of Mental Health mencatat, kasus bunuh diri paling banyak terdapat pada orang berusia muda, yaitu usia 18-25 tahun.

 

Lebih dari 90 persen kasus bunuh diri disebabkan oleh gangguan kesehatan mental atau kecanduan. Untuk orang berusia muda, keduanya seringkali terjadi secara bersamaan. Depresi dan kecanduan adalah kombinasi penyakit mental yang sangat berbahaya.

 

Kebanyakan orang berusia muda yang mengalami depresi berat beralih kepada konsumsi narkoba dan alkohol berlebihan. Selain itu, kebanyakan dari mereka cenderung melakukan perilaku yang berisiko untuk mengatasi dan menghentikan ketidaknyamanan psikologis, mental, dan emosional tersebut.

 

Konsumsi obat-obatan terlarang  dan alkohol memberikan penderita depresi keringanan secara sementara akan masalah mental yang mereka alami. Namun, hal tersebut juga bisa meningkatkan risiko pikiran bunuh diri.

 

Pasalnya, kecanduan alkohol dan obat terlarang bisa merusak hubungan sosial penderita. Jika hal itu terjadi, maka penderita akan semakin merasa terisolasi, sehingga meningkatkan risiko bunuh diri.

 

Selain kecanduan, penyebab pikiran bunuh diri pada orang berusia muda lainnya adalah semakin majunya teknologi, sehingga juga meningkatkan pemakaian smartphone dan media sosial.

 

Menurut ahli, orang berusia mudah beradaptasi lebih cepat terhadap teknologi. Peningkatan penggunaan teknologi ini juga meningkatkan risiko negatif pada kesehatan mental. Pasalnya, di era sosial media ini, kebanyakan orang berusia muda cenderung lebih jarang berkomunikasi langsung, kurang tidur, dan lebih terisolasi.

 

Selain itu, di era sosial media ini, komentar-komentar negatif juga semakin meningkat dan bebas diutarakan. Hal-hal seperti ini yang meningkatkan risiko pikiran bunuh diri pada usia muda.

 

Baca juga: Satu Orang Bunuh Diri Setiap 40 Detik, Begini Cara Mencegahnya!

 

Penyebab Umum Pikiran Bunuh Diri

Pikiran bunuh diri umumnya tidak hanya disebabkan oleh satu faktor. Banyak faktor yang menyebabkan seseorang merasa putus asa dan akhirnya mengalami depresi. Berikut beberapa faktor umum yang menyebabkan pikiran bunuh diri pada orang berusia muda:

  • Riwayat gangguan mental, seperti depresi.
  • Kecanduan obat terlarang dan alkohol.
  • Pernah menjadi korban kekerasan.
  • Tekanan kehidupan.

 

Umumnya, depresi menjadi penyebab utama pikiran bunuh diri. Hampir semua orang yang mengalami depresi pernah memiliki pikiran bunuh diri.

 

Pertanda Pikiran Bunuh Diri pada Usia Muda

Pertanda pikiran bunuh diri pada usia muda cenderung berebda-beda pada setiap orang. Namun, ada beberapa diantaranya yang umum. Kalau Kamu memiliki orang terdekat yang memiliki pertanda pikiran bunuh diri di bawah ini, sebaiknya segera berikan pertolongan dan periksakan ke dokter:

  • Pernah mengeluarkan kata-kata ingin mati atau membunuh diri sendiri
  • Mencari cara untuk bunuh diri, khususnya di internet
  • Mengeluarkan kata-kata putus asa
  • Mengatakan bahwa ia merasa terperangkap dan mengalami rasa sakit yang amat sangat
  • Terisolasi dari teman dan keluarga
  • Mengalami peningkatan konsumsi alkohol dan obat terlarang
  • Kehilangan motivasi untuk melakukan aktivitas yang disukai
  • Mengalami penurunan performa kerja atau belajar
  • Perubahan mood yang ekstrem

 

Jika gejala-gejala di atas ada pada orang terdekat, segera periksakan ke dokter. (UH)

 

Baca juga: Vanessa Angel Sempat Ingin Bunuh Diri

 

 

Sumber

Behavioral Healthcare. Suicide in Young Adults: Depression, Addiction Are Primary Contributors. Desember 2017.

Time. Depression and Suicide Rates Are Rising Sharply in Young Americans, New Report Says. This May Be One Reason Why.  Maret 2019.

World Health Organization. Suicide data.