Berapa kali dalam sehari Mums atau Dads menjawab “entar” atau “nanti” kepada si Kecil, tetapi akhirnya tidak ditepati? Hati-hati, jika sering melakukan ini, ada dampak besar yang menanti di kemudian hari. Mari simak lebih lanjut di sini!

 

Kenapa Orang Tua Suka Berbohong kepada Anak?

Membuat janji kosong kepada anak adalah alat yang hampir tidak dapat dihindari orang tua. Jelas, ini bukanlah cara yang baik untuk mendisiplinkan anak, dan semua orang tua pastinya memahami hal ini. Tetapi, hal tersebut kadang-kadang terasa perlu dilakukan jika si Kecil meminta sesuatu di waktu yang kurang tepat. 

 

Misalnya, jika ia meminta dibelikan permen yang dilihatnya di toko, padahal Mums tahu permen itu akan membuatnya batuk. Atau, bisa pula terlontar begitu saja dari mulut Mums ketika berada dalam kondisi tertentu. Misal, ketika si Kecil minta dibelikan sepeda baru dan Mums mengiyakan tanpa memiliki komitmen untuk benar-benar membelikannya.

 

Mengapa berjanji padahal tahu tidak akan ditepati? Salah satu alasannya adalah karena orang tua menganggap anak-anak mudah lupa. Tetapi kenyataannya. anak-anak tidak pelupa seperti yang kita kira. Memang, orang tua melanggar janji kepada anak tidak akan meninggalkan trauma secara langsung. Tapi, dari peristiwa yang terjadi berulang tersebut, anak akan belajar secara naluriah untuk tidak mempercayai orang tua sampai ia melihatnya terjadi. Bisa pula ia akan belajar untuk mengingkari janji dan berbohong di kemudian hari. 

 

Ya, anak-anak belajar segalanya dari orang tuanya, termasuk kekurangan Mums dan Dads. Makanya, jika ingin menanamkan rasa hormat, integritas, dan komitmen, tentu harus ditunjukkan terlebih dulu dari orang tuanya. Inilah mengapa Mums dan Dads harus berusaha untuk selalu menepati janji yang dibuat kepada si Kecil.

 

Baca juga: Jangan Selalu Dilarang, Ini 7 Manfaat Hujan-hujanan untuk Anak

 

Dampak Janji Kosong pada Anak, Enggak Main-main!

Walau begitu, hal itu bisa saja terus diulang hingga seakan menjadi kebiasaan. Padahal perlu Mums tahu, ada begitu banyak dampak yang bisa tertinggal di alam bawah sadar anak dan turut berdampak pada psikologisnya. Beberapa dampak tersebut antara lain:

 

 

  • Anak tidak percaya kepada orang tuanya

 

Ketika orang tua menepati janji kepada anak, ia akan tahu bahwa dapat mengandalkan dan memercayai orang tuanya sepenuhnya. Anak-anak belajar dari usia yang sangat muda untuk bergantung pada orang tuanya, dan sebagian dari itu berasal dari perasaan bahwa kebutuhan dan permintaannya terpenuhi. Nah, jika Mums atau Dads secara konsisten mengingkari janji yang telah dibuat, ia pun akan belajar untuk tidak memercayai orang tuanya lagi.

 

Perlu Mums tahu, walau tak bisa mengungkapkannya, anak-anak dapat merasa dikhianati dan terluka ketika janji dilanggar, lho. Dan, ia akan makin terluka ketika melihat Mums atau Dads tampaknya tidak peduli bahwa telah mengingkari janji. Pelan tapi pasti, hal ini dapat menghambat komunikasi orang tua-anak dan mengajarkannya untuk mengandalkan orang lain daripada orang tuanya. 

 

Di sisi lain, menepati janji dan mengakui kesalahan ketika Mums melanggar janji akan menunjukkan kepada anak bahwa Mums peduli dengan harapannya, dan bahwa Mums dapat menjadi sosok yang dapat diandalkan.

 

 

Baca juga: 7 Mainan Edukatif dan Seru untuk Anak Usia 3 Tahun

 

 

 

 

  • Merusak harga dirinya

 

Anak-anak yang sering merasa dibohongi, dapat belajar menerima bahwa dibohongi adalah bagian dari kehidupan. Ia pun bisa berpikir bahwa kehadirannya tidak penting, karena orang tuanya sekalipun tidak dapat berkomitmen untuk melakukan sesuatu untuknya.

 

Dari pikiran itu, akan tertanam pikiran negatif yang mendalam tentang dirinya sendiri berdasarkan cara orang tua memperlakukannya. Akibatnya, si Kecil bisa saja tumbuh menjadi pribadi dengan harga diri yang rendah dan memiliki masalah dalam berhubungan secara emosional dengan teman-temannya.

 

Di sisi lain, seorang anak yang tumbuh dalam lingkungan yang positif dengan sosok orang tua yang mampu memenuhi janji, akan merasa bahwa ia dihormati dan didengar oleh orang lain. Ini memberdayakannya untuk berbicara, karena ia tahu bahwa mungkin mendapatkan hasil yang memuaskan. Ia pun dapat lebih mudah membentuk ikatan dengan orang lain. 



Dari sini kita bisa melihat, bahwa mengingkari janji, terutama untuk sesuatu yang sepele, bisa terasa seperti bukan masalah besar bagi orang tua. Tapi ingat, sekecil apa pun janjinya, itu sangat berarti bagi anak-anak dan ia akan terluka jika tidak ditepati. Maka, yuk berjanji pada diri sendiri mulai sekarang untuk berusahalah melakukan apa yang Mums katakan, dan si Kecil akan belajar melakukan hal yang sama. (IS)

 

 

Baca juga: Mengenal Tahnik, Sunnah Nabi Muhammad pada Bayi Baru Lahir

 

 

Referensi:

Moms. Breaking Promises

Today. Parents Keep Promises to Children