World Health Organization (WHO) merekomendasikan untuk memperkenalkan makanan cukup nutrisi dan aman saat bayi memasuki usia 6 bulan atau yang kita kenal sebagai MPASI. Pada saat baru memperkenalkan MPASI, makanan yang diberikan pada anak biasanya berupa puree. Setelah anak terbiasa dengan puree, orangtua bisa mulai memperkenalkan finger food atau makanan jari pada anak.

 

Singkatnya, finger food adalah makanan porsi kecil yang dipegang dan dimasukkan ke mulut oleh bayi itu sendiri. Usia yang tepat untuk memperkenalkan finger food sebenarnya bervariasi, tergantung pada kondisi bayi dan pendekatan yang digunakan orangtua, tetapi umumnya 7-9 bulan adalah usia yang tepat.

 

Ada baiknya tidak menunggu terlalu lama untuk memperkenalkan finger food karena bayi yang diperkenalkan dengan makanan padat setelah 9 bulan makan lebih sedikit dibandingkan dengan anak yang diperkenalkan dengan makanan padat antara 6-9 bulan.

 

Namun, ini semua kembali lagi pada kondisi bayi, bayi mungkin perlu diberikan finger food lebih lambat jika memiliki kondisi tertentu, seperti kelahiran prematur atau masalah perkembangan apa pun. Dengan demikian, sangat dianjurkan untuk berkonsultasi dengan dokter anak sebelum mulai mengenalkan makanan pada bayi.

 

Sebelum mulai memberikan finger food, Mums harus memastikan bayi menunjukkan tanda-tanda kesiapan, yang meliputi:

  • Mampu duduk dengan bantuan minimal
  • Memiliki kontrol kepala dan hidung yang baik
  • Cenderung membawa tangan dan mainan ke mulut
  • Menunjukkan ketertarikan pada makanan, seperti dengan meraih atau mencondongkan tubuh ke arah makanan.

 

Baca juga: 6 Buah untuk Meningkatkan Berat Badan Balita secara Sehat!
 

Finger Food untuk Bayi Usia 7-12 Bulan

Berikut adalah beberapa finger food yang bisa diberikan pada bayi usia 7-12 bulan dan tips penyajian yang benar. 

 

Keamanan Finger food

Saat memilih finger food untuk bayi — entah ini dimulai dari usia 6 bulan atau 9 bulan — para ahli setuju bahwa yang terbaik adalah memulai dengan memberikan makanan lunak yang mudah larut. Finger food membantu bayi mengembangkan pola lidah yang lebih baik untuk mengontrol potongan makanan serta mengunyah yang lebih baik.

 

Hindari memberikan finger food berukuran besar, lengket, atau tidak mudah larut, karena menimbulkan potensi tersedak. Beberapa makanan yang perlu dihindari adalah wortel yang keras, kacang-kacangan, anggur, popcorn, dan permen.

 

Baca juga: Makanan Terbaik untuk Bayi Tumbuh Gigi, Bantu Redakan Ketidaknyamanan

 

Finger Food Terbaik untuk Bayi

Pilihan finger food untuk bayi terbaik adalah yang lembut, kecil, dan mudah dilekatkan. Jika bayi sudah tumbuh gigi atau sudah cukup besar, Mums bisa memberikan potongan yang sedikit lebih besar yang dapat digigit sendiri:

 

Telur: Telur memilki tekstur lembut dan mudah ditelan. Saat memberikan telur, perhatikan apakah bayi menunjukkan reaksi alergi karena telur merupakan salah satu pemicu alergi.

  • Untuk anak usia 6–8 bulan: Didihkan air dan rebus telur selama 15 menit. Potong telur menjadi empat bagian atau strip.
  • Anak usia 9–12 bulan: Didihkan air dan rebus telur selama 15 menit. Potong dadu telur.

 

Apel: Apel adalah sumber vitamin C dan dapat membantu meningkatkan penyerapan zat besi dari makanan.

  • Untuk anak 6–8 bulan: Kupas, potong-potong, dan masak apel hingga lunak.
  • Untuk anak usia 9–12 bulan: Berikan apel mentah yang sudah dikupas dalam potongan yang lebih besar.

 

Pisang: Pisang secara alami sudah cukup lunak sehingga bisa diberikan pada bayi yang baru belajar makan. Cara penyajiannya, kupas pisang dan potong memanjang. Mums juga bisa memberikan pisang yang sudah dihancurkan terlebih dahulu.

 

Alpukat: Selain lembut dan mudah ditelan, alpukat juga kaya akan asam lemak omega-3 yang baik untuk perkembangan otak bayi.

  • Untuk anak 6–8 bulan: Potong alpukat matang menjadi irisan selebar jari orang dewasa agar mudah digenggam.
  • Untuk anak 9–12 bulan: Potong alpukat matang menjadi kubus atau potongan kecil.

 

Pasta: Rebus past sedikit terlalu lama agar lembut. Sebaiknya, pasta diberikan pada bayi yang cukup besar, yaitu setelah berusia 8 bulan. Pada permulaan, berikan pasta kecil seperti orzo atau kerang mini, atau potong fusilli atau penne dan sajikan polos. Setelah bayi mengenal lebih banyak makanan, Mums bisa menambahkan sedikit mentega, minyak zaitun, atau saus tomat rendah natrium.

 

Tahu: Pilih tahu yang padat tapi masih cukup lunak, dibandingkan dengan tahu yang lembut karena kemungkinan besar akan hancur di tangan bayi dan membuatnya kesal.

  • Untuk anak6–8 bulan: Peras kelebihan air. Potong dalam ukuran yang bisa digenggam bayi.
  • Untuk anak 9–12 bulan: Peras kelebihan air. Potong menjadi kubus seukuran gigitan yang bisa diambil bayi.

 

Brokoli: Kukus selama 8-10 menit atau dipanggang.

 

Wortel: Wortel cukup aman untuk bayi asalkan dimasak hingga lunak dan ukurannya pas agar bayi tidak tersedak:

  • Untuk anak 6–8 bulan: Kupas dan potong wortel kira-kira seukuran jari orang dewasa. Kukus atau rebus wortel hingga empuk.
  • Untuk anak 9–12 bulan: Kupas dan potong wortel. Kukus atau rebus hingga empuk.

 

Keju: Jika bayi tidak menunjukkan tanda-tanda alergi susu, ia bisa diberi potongan keju lunak sejak usia 6 bulan. Pilih keju pasteurisasi yang lembut tapi tidak terlalu lengket atau bau, seperti Monterey Jack atau cheddar.

 

Daging dan ikan: Setelah bayi dapat memakan makanan lunak dengan baik, ia bisa diperkenalkan dengan daging dan ikan. Pilihlah ikan rendah merkuri, seperti flounder, cod, atau salmon dan pastikan untuk menghilangkan semua tulang kecil pada ikan.

  • Untuk anak 6–8 bulan: Berikan ayam, kalkun, daging sapi, atau ikan yang dimasak sepenuhnya, lembut, dan diparut halus.
  • Untuk anak 9–12 bulan: Berikan daging suwir atau daging giling yang dimasak sepenuhnya atau potongan kecil ikan.

 

Ubi jalar: Umbi ini mengandung serat yang diperlukan untuk pencernaan yang sehat.

  • Untuk anak 6–8 bulan: Rebus ubi jalar utuh hingga matang. Kupas dan potong-potong selebar jari orang dewasa.
  • Untuk anak 9–12 bulan: Rebus ubi jalar utuh hingga matang.  Kupas dan potong kecil-kecil agar bayi bisa mengambilnya.

 

Baca juga: Ingin Perkenalkan Sippy Cup pada Balita? Begini Tipsnya!
 

Makanan yang Perlu Dihindari

Ada beberapa makanan yang perlu dihindari karena bisa menyebabkan tersedak. Berikut beberapa makanan yang tidak boleh diberikan pada bayi:

  • Makanan lengket: marshmallow, permen, selai kacang kental dalam jumlah besar.
  • Makanan berbentuk bulat atau koin: anggur, tomat ceri, dan permen.
  • Makanan mentah: brokoli, batang kembang kol, wortel, dan apel.
  • Makanan yang sulit dikunyah: popcorn, roti keras, dan kacang utuh.

 

Akhir kata, usia dan tahap perkembangan bayi akan menentukan kapan dan bagaimana Mums perlu memberikan finger food. Umumnya, pilihlah makanan yang dimasak dengan baik daripada mentah. Sangat dianjurkan untuk berdiskusi dengan dokter anak sebelum mulai memberikan makanan padat, termasuk finger food. Juga, selalu awasi bayi saat ia sedang menikmati finger food.

 

Baca juga: Kulit Bayi jadi Kuning karena Makan Terlalu Banyak Wortel, Berbahayakah?
 

 

Sumber:

Thebump.com. Finger food for baby.

Babyfoode.com. The ultimate guide of finger foods for baby.

Healthline.com. Best and worst baby led weaning food.