Kemampuan bicara dan bahasa dimulai dari bisikan dan ocehan seorang bayi. Seiring berjalannya waktu, ocehan yang sebelumnya tidak memiliki arti ini berkembang menjadi kata pertama yang dapat dipahami. 

 

Saat menginjak usia 2 tahun, pada umumnya anak dapat mengucapkan 50 kata dan berbicara dalam kalimat dua dan tiga kata. Lalu, di usia 3 tahun, kosakata meningkat menjadi sekitar 1.000 kata, dan mereka mampu berbicara dalam kalimat tiga dan empat kata. Jika si kecil belum mencapai tonggak ini, mereka mungkin mengalami keterlambatan bicara atau speech delay.

 

Speech delay bisa disebabkan oleh berbagai hal. Terkadang, ini hanyalah keterlambatan perkembangan yang wajar dan bukan sesuatu yang perlu dikhawatirkan. Namun, di sisi lain, speech delay juga bisa menjadi tanda adanya gangguan pendengaran, neurologis, atau perkembangan pada balita. Dengan mengidentifikasi penyebab speech delay, Mums bisa mencari pengobatan yang sesuai. 

 

Baca juga: Si Kecil Belum Bisa Bicara di Usia 2 Tahun? Mums Perlu Lakukan Ini

Penyebab Speech Delay pada Anak

Berikut ini akan dibahas apa saja penyebab paling umum speech delay pada anak.

 

1. Kurangnya stimulasi

Manusia harus belajar berbicara terlebih dahluu untuk bisa masuk ke dalam percakapan. Namun, akan sulit untuk menangkap pembicaraan jika sebelumnya kita tidak pernah diajak berbicara.

 

Pengabaian atau kurangnya stimulasi verbal dapat membuat anak mengalami speech delay. Karenanya, Mums perlu sering mengajak anak berbicara untuk memberikan stimulasi agar anak mau belajar berbicara.

 

2. Gangguan fisik

Langit-langit mulut sumbing merupakan salah satu gangguan mulut yang menghambat kemampuan berbicara. Masalah lain yang dapat mempengaruhi kemampuan bicara adalah memiliki frenulum yang sangat pendek.

 

Jika anak mengalami kondisi ini, dokter anak sudah dapat memprediksi bahwa di masa depan anak akan mengalami speech delay. Karenanya, penting bagi Mums untuk mengikuti saran dokter anak.

 

Baca juga: 5 Jenis Permainan untuk Melatih Kemampuan Bicara Bayi

 

3. Masalah motorik dan mulut

Masalah komunikasi di area otak yang bertanggung jawab untuk produksi bicara juga bisa menyebabkan anak mengalami speech delay. Ini dapat disebabkan oleh masalah, seperti apraksia bicara masa kanak-kanak.

 

Dalam hal ini, si kecil mungkin mengalami masalah dalam mengontrol otot dan bagian tubuh yang diperlukan untuk berbicara. Bibir, lidah, atau rahang, mungkin tidak melakukan apa yang seharusnya untuk menghasilkan kata-kata tertentu.

 

4. Masalah pendengaran

Masalah pendengaran juga umumnya menjadi penyebab speech delay. Ini juga menjadi alasan mengapa pendengaran anak harus diuji oleh audiolog setiap kali ada masalah bicara.

 

Seorang anak yang memiliki gangguan pendengaran mungkin mengalami kesulitan memahami ucapan orang lain dan mendengar vokalisasi mereka sendiri. Ini kemudian membuat anak kesulitan memahami dan menguasai kata-kata. Ini juga membuat anak tidak mampu meniru kata-kata dan menggunakan bahasa dengan lancar dan benar.

 

Baca juga: Kenali Gangguan Bicara dan Bahasa di Setiap Tahapan Usia

 

5. Infeksi telinga

Umum bagi anak-anak mengalami lebih dari satu infeksi telinga, khususnya di bawah usia 3 tahun. Namun, bukan berarti seorang anak yang mengalami infeksi telinga secara otomatis berisiko mengalami masalah pendengaran dan keterlambatan bicara.

 

Infeksi telinga umum yang segera dirawat hingga sembuh tidak akan meningkatkan risiko masalah bicara pada anak. Di sisi lain, infeksi kronis dapat memengaruhi kemampuan bicara.

 

Jenis infeksi yang kronis ditandai dengan peradangan dan infeksi di telinga tengah anak. Infeksi mungkin tidak akan sembuh hanya dengan perawatan biasa dan mungkin terus kembali. Jika anak termasuk dalam kategori ini, dokter anak mungkin akan merujuk Mums untuk menemui spesialis Telinga, Hidung, dan Tenggorokan (THT) untuk mendapatkan perawatan yang lebih baik.

 

6. Tinggal di lingkungan yang berbicara dengan dua bahasa

Lingkungan rumah bilingual atau berbicara dengan dua bahasa dapat menyebabkan penundaan sementara dalam berbicara dan memahami bahasa. Akan tetapi, masalah bicara sebenarnya cukup umum untuk anak bilingual di usia tertentu. Umumnya, anak akan menjadi mahir memahami kedua bahasa tersebut sebelum usia lima tahun.

 

7. Autisme

Autisme adalah gangguan perkembangan berbasis neurologis yang biasanya terjadi sebelum anak mencapai usia 36 bulan. Autisme ditandai dengan perkembangan bahasa yang tertunda dan menyimpang. Selanjutnya, ini menyebabkan kegagalan mengembangkan kemampuan untuk berhubungan dengan orang lain dan perilaku kompulsif, termasuk aktivitas motorik berulang yang stereotipik. 

 

Speech delay tidak selalu menandakan ada sesuatu yang perlu dikhawatirkan pada balita. Namun, terkadang ini juga bisa menjadi tanda gangguan kesehatan atau perkembangan. Jika Mums khawatir dengan speech delay pada anak, tidak ada salahnya menemui dokter anak dan mengungkapkan semua kekhawatiran Mums. Nantinya, dokter akan akan melakukan sejumlah evaluasi dan memberi saran pada Mums sesuai dengan temuan dokter.

 

Baca juga: Benarkah Kebiasaan Mengepakkan Tangan Merupakan Tanda Autisme?

 

 

Referensi

Healthline.com. Speech-delay-3-year-old

Verywellfamily.com. Causes-of-toddler-speech-delays

 

Aafp.org. Speech delay