Selalu ada tingkah-tingkah tak terduga dari si Kecil, mulai dari yang tampak sederhana dan teratur, hingga yang terbilang cukup berlebihan. Dalam beberapa kondisi, kebiasaan mengepakkan tangan mungkin dapat diindikasikan dengan perasaan senang dan bersemangat. Namun, dalam beberapa kasus lain, kebiasaan ini justru menandakan bahwa adanya tanda awal gangguan spektrum asutisme (ASD), gangguan gerakan, atau kondisi kesehatan lain.

 

Untuk mengetahui lebih lanjut apakah hal ini benar, yuk Mums simak penjelasannya berikut ini!

 

Gerakan Seperti Apa yang Dimaksud dengan Mengepakkan Tangan?

Pada bayi yang lebih kecil, kebiasaan mengepakkan tangan merupakan cara mereka dalam mengenali setiap anggota badannya. Tidak hanya itu, sistem saraf mereka juga masih berkembang pada masa ini. Hal inilah yang membuat gerakan bayi baru lahir biasanya akan tampak tersentak-sentak dan agak tidak terduga. Dalam beberapa minggu pertama kehidupannya, Mums mungkin akan melihat bayi menggerakkan lengannya, ketika ia terkejut. Namun, refleks ini umumnya akan memudar seiring waktu.

 

Sementara itu, pada bayi yang lebih besar, mereka cenderung memiliki lebih banyak variasi gerak. Oleh karenanya, Mums mungkin akan melihat bayi menggerakkan kedua lengannya ke atas dan bawah pada saat bersamaan atau mengepakkan tangan, tepatnya pada bagian pergelangan tangan.

 

Gerakan berulang ini disebut juga dengan stereotip motorik kompleks yang seringkali dikaitkan dengan tanda-tanda ASD, masalah sensorik, atau diagnosis lain.

 

Baca juga: Jangan Lakukan Hal Ini saat Hamil untuk Hindari Autisme!
 

Mengapa Bayi Mengepakkan Tangannya?

Ada banyak kemungkinan penyebab bayi mengepakkan tangan atau lengannya. Berikut di antaranya.

 

1. Refleks awal

Bayi baru lahir memiliki refleks tertentu yang tidak disengaja. Refleks kaget atau refleks moro muncul pada sebagian besar bayi baru lahir hingga berusia sekitar 3 bulan.

 

Jika bayi dikejutkan oleh suara keras atau gerakan yang mengagetkan, Mums mungkin akan melihat bahwa kedua lengannya akan sedikit naik kemudian turun kembali. Gerakan ini biasanya terjadi secara tersentak-sentak sehingga tampak seperti mengepak.

 

2. Sakit perut

Kolik adalah suatu kondisi di mana bayi menangis selama lebih dari 3 jam per hari dalam 3 hari atau lebih per minggu. Ini juga bisa berlangsung selama 3 minggu atau bahkan lebih. Seorang bayi dengan kolik biasanya akan memukul atau mengepakkan lengan atau kakinya saat menangis.

 

Selain mengepakkan tangannya, ada beberapa tanda lain yang biasanya menyertai bayi ketika sedang kolik, seperti:

- Tangan mengepal

- Punggung melengkung

- Kaki ditarik ke arah perut

- Tampak kesal atau rewel saat dipegang

Kolik biasanya terjadi ketika bayi baru lahir berusia antara 2-3 minggu dan dapat berlanjut hingga ia berusia 3-4 bulan.

 

Baca juga: Lakukan Deteksi Dini Autisme pada Anak
 

3. Terlalu gembira

Bayi juga mungkin mengepakkan tangan atau lengannya karena mereka merasa sangat bahagia atau bersemangat. Keterbatasan dalam menyampaikan secara verbal membuat bayi mengekspresikan kegembiraannya dengan cara ini.

 

Mengepakkan tangan ini adalah gerakan stimulasi diri (stimming) yang memberi otak input sensorik untuk menenangkan. Maka, selain kegembiraan dan semangat, gerakan ini juga mungkin dapat muncul ketika bayi mengalami emosi lain yang instens, seperti kesedihan dan kemarahan.

 

4. Autisme

Dalam beberapa kasus, mengepakkan tangan dan lengan juga dikaitkan dengan kondisi ASD. Menurut analisis yang dilakukan pada 2017, gerakan stimming seperti mengepakkan tangan dan lengan yang masih berlanjut melewati masa bayi dapat dikaitkan dengan ASD.

 

Selain gerakan mengepakkan tangan, ASD juga biasanya disertai dengan tanda-tanda lain, seperti:

- Masalah komunikasi (kurangnya kontak mata, tidak menanggapi ketika dipanggil, atau masalah dengan percakapan)

- Kesulitan tidur

- Perilaku berulang lainnya

- Gangguan motorik

 

5. Gangguan motorik

Anak-anak yang memiliki gangguan motorik biasanya akan lebih sulit untuk melakukan gerakan lain. Tanda-tanda lain adanya gangguan motorik, antara lain:

- Tremor, atau gemetar yang berirama dari anggota badan

- Mioklonus, atau gerakan otot yang menyentak semiritmik

- Distonia, atau gerakan memutar

 

6. Komplikasi kesehatan lain

Masalah kesehatan lain juga dapat menyebabkan bayi memiliki kebiasaan mengepakkan tangan dan lengannya. Misalnya, pada seorang anak dengan sindrom Angelman. Sindrom ini merupakan kondisi genetik yang memengaruhi sistem saraf sehingga anak mengalami masalah dengan keseimbangan dan keterampilan motorik lainnya. Sindrom Angelman juga dapat memicu gerakan menyentak pada lengan dan kekakuan pada kaki.

 

Kebiasaan mengepakkan tangan dan lengan seringkali memang diindetikkan dengan kondisi autisme. Namun, ternyata kebiasaan ini juga bisa disebabkan oleh beberapa faktor lainnya. Jadi, penting untuk memperhatikan tanda atau gejala lain yang mungkin ditunjukkan si Kecil. (BAG)

 

Baca juga: Mengenal Asperger dan Perbedaannya dengan Autisme
 

 

Referensi

Healthline. What Does It Mean If Baby Is Flapping Their Arms?.