Mendeteksi buta warna terbilang sulit dilakukan, terlebih pada balita dan anak-anak. Namun, penting untuk mengenali tanda buta warna pada balita dan anak-anak sedini mungkin agar penanganannya pun bisa dilakukan lebih awal. Nah, untuk lebih mengenai kondisi buta warna pada balita dan anak-anak, yuk simak penjelasannya berikut ini!

 

Baca juga: Apakah Buta Warna Itu?
 

Jenis Buta Warna

Ada banyak jenis buta warna, tetapi yang paling umum adalah buta warna merah dan hijau. Kondisi ini sering mengakibatkan pengidapnya kesulitan membedakan antara warna merah, hijau, cokelat, oranye, biru, dan ungu.

 

Buta warna merah dan hijau merupakan salah satu jenis buta warna yang bersifat genetik atau diturunkan dalam keluarga. Namun, dalam beberapa kasus, jenis buta warna ini juga sama dengan jenis buta warna lain yang dapat berkembang seiring bertambahnya usia.

 

Selain jenis buta warna merah dan hijau, ada pula jenis buta warna lain, yaitu buta warna biru, di mana pengidapnya kesulitan membedakan warna hitam dan biru. Ada pula jenis buta warna monokrom, yang membuat pengidapnya hanya dapat melihat warna hitam, putih, dan abu-abu saja. Meski begitu, jenis buta warna ini sebenarnya hanya memengaruhi kurang dari 1% pengidap buta warna.

 

Penyebab Buta Warna pada Balita dan Anak-anak

Mata memiliki sel kerucut pada bagian retina yang berfungsi untuk membantu kita melihat perbedaan warna. Ada 3 jenis sel kerucut, di mana setiap jenisnya akan merespons warna yang berbeda, yaitu merah, hijau, dan biru. Namun, pada seseorang yang mengidap buta warna, 1 dari 3 jenis sel kerucut ini tidak berfungsi dengan baik.

 

Buta warna lebih banyak dialami oleh anak laki-laki. Setidaknya sekitar 8% anak laki-laki mengalami kondisi buta warna merah dan hijau. Hal ini disebabkan anak laki-laki biasanya mewarisi genetik buta warna dari pihak keluarga sang Ibu.

 

Baca juga: Kapan Bayi Bisa Melihat Sekitarnya dengan Jelas?
 

Tanda-tanda Buta Warna pada Balita dan Anak-anak

Tanda utama buta warna pada balita dan anak-anak adalah kesulitan membedakan warna atau salah mengidentifikasi warna yang berbeda. Selain itu, ada pula beberapa tanda-tanda buta warna pada balita dan anak-anak yang bisa dikenali, antara lain:

 

1. Menggunakan warna yang salah saat melukis atau menggambar

Tanda awal buta warna yang paling mudah dikenali adalah saat anak mewarnai objek dengan warna yang tidak tepat, misalnya mewarnai langit dengan warna ungu.

 

2. Kesulitan mengidentifikasi pensil atau pulpen berwarna merah atau hijau

Jenis buta warna yang paling umum adalah buta warna merah dan hijau. Jika Mums menemukan si Kecil kesulitan mengidentifikasi pensil warna merah atau hijau, maka ini bisa menjadi tanda awal bahwa anak mungkin mengalami buta warna.

 

3. Sensitif terhadap cahaya, terutama cahaya yang terang

Mata kita terdiri dari sel saraf khusus yang bereaksi terhadap cahaya, termasuk sel kerucut dan sel batang. Sel kerucut bertanggung jawab untuk mengendalikan penglihatan warna. Terdapat 3 jenis sel kerucut dengan 3 pigmen warna berbeda. Pigmen ini bereaksi terhadap panjang gelombang, yaitu pendek, sedang, dan tinggi. Reaksi inilah yang akan membuat kita dapat membedakan warna-warna tertentu.

 

Sementara itu, sel batang hanya memiliki 1 jenis pigmen yang bereaksi dengan cara yang sama. Sel batang ini sebenarnya tidak berhubungan dengan identifikasi warna, tetapi mereka sensitif terhadap cahaya, terutama cahaya terang. Hal inilah yang membuat kita dapat melihat dalam gelap.

 

Pengidap buta warna sering kali lebih sensitif terhadap cahaya. Jadi, jika Mums melihat si Kecil tampak tidak nyaman saat memandang cahaya yang terang, terlebih ia juga kesulitan mengidentifikasi warna tertentu, maka ini bisa menjadi tanda anak mengalami buta warna.

 

4. Kesulitan membaca dan mengerjakan tugas mewarnai

Anak-anak dengan buta warna akan mengalami kesulitan saat membaca atau mewarnai. Untuk memastikan, coba perhatikan ketika mereka memilih warna, seperti merah, hijau, cokelat, biru, dan ungu. Warna-warna ini merupakan jenis warna yang umumnya paling sulit dibedakan oleh pengidap buta warna.

 

Kondisi buta warna sebenarnya tidak dapat disembuhkan. Namun, Mums dapat membantu si Kecil agar lebih terbiasa dengan kondisinya. Komunikasikan juga dengan orang-orang terdekat mengenai kondisi si Kecil.

 

Dalam kebanyakan kasus, buta warna sama sekali tidak akan memengaruhi kualitas kehidupan anak. Mereka akan perlahan-lahan belajar konsep warna melalui kehidupan sehari-hari. Hal terpenting adalah tetap membantu dan mendukung si Kecil ya, Mums. (AS)

 

Baca juga: Perlukah Memisahkan Mainan untuk Bayi Laki-laki dan Bayi Perempuan?

 

 

Referensi

Pilestone. How to spot colorblindness in toddlers and children.

Raising Children. Colour blindness.