Hubungan harmonis antara suami dan istri menjadi kunci utama sebuah pernikahan yang langgeng. Tidak mudah mempertahankan pernikahan agar tetap hangat hingga maut memisahkan. Banyak pernikahan yang semakin lama semakin hambar, bahkan diwarnai konflik, karena kedua belah pihak kurang mampu mengelola perbedaan. 

 

Padahal, bisa jadi perbedaan yang meruncing tajam hanya diawali dari pemahaman akan bahasa cinta yang berbeda. Psikolog Ajeng Raviando, M.Psi, menjelaskan, tren perceraian tahun ini semakin meningkat, naik sekitar 15-20%. Alasan utama perceraian adalah ketidakharmonisan dalam hubungan rumah tangga.

 

Apa penyebab rumah tangga tidak harmonis? Ajeng, mengutip buku karangan Gary Chapman berjudul The 5 Love Languages, memaparkan tentang 5 bahasa cinta yang seringkali tidak sama antara pria dan wanita, sehingga menimbulkan perselisihan dan salah sangka. Ujung-ujungnya adalah pasangan yang tidak harmonis. 

 

Menurut Ajeng, masing-masing orang memiliki bahasa cinta yang tidak sama, bahkan antara suami dan istri. Nah, Kamu perlu tahu apa bahasa cinta pasanganmu, agar klop dan masing-masing saling mendapatkan apa yang menjadi keinginannya.

 

Baca juga: Dari Alasan Berikut Ini, Apa Penyebab Pasanganmu Selingkuh?


Kata-kata afirmasi

Salah satu cara untuk mengekspresikan cinta adalah dengan menggunakan kata-kata afirmasi. Salomo, penulis "The Tongue Has the Power of Life and Death" memperingatkan, banyak pasangan yang tidak pernah belajar tentang kekuatan sebuah kata-kata.

 

Sebagian wanita atau pria perlu diyakinkan dengan ungkapan cinta secara verbal. Jika pasanganmu termasuk tipe yang suka diyakinkan dengan kata-kata, Kamu tidak perlu pelit menyatakan cinta. Jika perlu berulang-ulang.

 

Tak hanya ungkapan cinta, sering-seringlah memberikan pujian. Misalnya, "kamu terlihat seksi dengan gaun itu" atau "hanya Kamu yang selalu bisa membuatku tertawa." Kata-kata afirmasi adalah salah satu dari lima jenis bahasa cinta. Kebutuhan manusia terdalam adalah kebutuhan untuk merasa dihargai. Kata-kata afirmasi akan memenuhi kebutuhan itu, untuk sebagian besar orang.



Quality time

Ada juga pasangan yang tidak butuh kata-kata manis. Mereka lebih suka menghabiskan waktu yang berkualitas hanya berdua saja. Tak hanya wanita, pria pun kadang menginginkan menghabiskan waktu berdua bersama istrinya, tanpa kehadiran anak-anak. Namun bagi wanita yang sudah menikah dan memiliki anak, kadang mereka menomorduakan suami karena sibuk mengurus anak-anak yang masih kecil.

Sesekali kencanlah berdua suami saja, sekadar makan malam romantis di luar rumah. Jika tak ada waktu, cukup menghabiskan waktu di rumah dengan duduk di sofa. Jangan lupa matikan televisi dan jauhkan gadget, ya! Kalian bisa saling memandang dan berbicara.

 

Sederhana bukan? Tetapi jika ini adalah bahasa cinta yang  pasanganmu inginkan, mereka sudah merasa sangat dicintai dan Kamu adalah orang yang tepat untuknya. 

 

 

Memberikan hadiah

Ada pria maupun wanita yang meyakini bahwa hadiah adalah ungkapan cinta yang sesungguhnya. Mereka ini percaya inti sebuah rasa cinta adalah semangat memberi. Jadi jika pasanganmu tipe yang seperti ini, jangan pelit memberikannya hadiah kejutan. Tidak perlu mahal, yang penting menunjukkan kalau Kamu memikirkan dia. 

 

Baca juga: Pria Sejati Melakukan 9 Perhatian Kecil ini untuk Pasangannya!
 

Melayani

Jika pasanganmu termasuk jenis yang suka dilayani, maka Kamu harus bisa menyenangkannya. Kamu harus siap memasakkan makanan, menyiapkan meja makan, membuatkan teh tiap pagi, dan pekerjaan rumah tangga lainnya. Memang dibutuhkan pengorbanan dan kerelaan sebagai pasangan karena melayani pasangan membutuhkan perencanaan, waktu, usaha dan energi. Lakukan dengan semangat positif dan meyakininya sebagai ekspresi cinta, ya. Dengan begitu tidak ada salah satu pihak yang merasa dimanfaatkan.

 

Sentuhan fisik

Sentuhan fisik adalah cara termudah mengkomunikasikan cinta. Bahkan bayi yang banyak dipeluk, dibelai dan dicium terbukti memiliki kehidupan emosional yang lebih sehat daripada mereka yang dibiarkan sendiri tanpa kontak fisik untuk jangka waktu lama.

 

Dalam pernikahan, sentuhan fisik merupakan bahasa cinta yang sangat kuat. Meski usia pernikahan sudah tidak muda lagi, cobalah sesekali berpegangan tangan, berciuman, merangkul dan tetap rutin melakukan hubungan seksual. Jika pasanganmu adalah orang yang begitu mendewakan sentuhan fisik sebagai bahasa cinta utama mereka agar merasa dicintai, tak perlu sungkan memenuhi keinginannya. Dengan begitu, kebutuhan emosi mereka terpenuhi dan merasa aman menjalani hubungan pernikahan.

 

Baca juga: Tips Menjaga Pernikahan Saat Menghadapi Masalah Psikologis

 

Jadi ingat ya, tiap orang memiliki bahasa cinta yang berbeda. Tugas Kamulah untuk mencari tahu, mana bahasa cinta pasanganmu dan kemudian berusaha mewujudkannya. Dengan begitu pernikahan akan menemukan irama yang sama dan meminimalisir salah sangka. (AY/WK)