Seks anal atau hubungan anal adalah aktivitas seksual dimana penetrasi dilakukan di anus. Pada umumnya, penetrasi dalam seks dilakukan di vagina. Namun, dalam seks anal, penis masuk ke lubang anus.

 

Geng Sehat dan pasangan bisa melakukan seks anal, karena anus juga memiliki banyak saraf sensitif, sama seperti vagina. Lubang anus juga bisa menjadi zona seksual wanita, sehingga memberi respon yang baik terhadap stimulasi seksual. Untuk pria, penetrasi di lubang anus bisa memberikan kepuasan sendiri, karena cenderung lebih sempit dan kencang ketimbang lubang vagina.

 

Namun, seks anal memiliki risiko kesehatan yang lebih banyak dan lebih tinggi ketimbang seks vagina. Meskipun banyak pasangan yang menikmati seks anal, aktivitas seksual ini cukup berisiko. Jadi, kalau Geng Sehat dan pasangan mau melakukan seks anal, harus mengikuti peraturan dan cara aman tertentu. Berikut penjelasannya!

 

Baca juga: Kenapa Selalu Kebelet Pipis Saat Berhubungan Seks?

 

 

Apakah Seks Anal Aman?

Ada beberapa risiko kesehatan dari seks anal. Bahkan, menurut beberapa ahli, seks anal merupakan aktivitas seksual yang paling berisiko, karena sejumlah alasan berikut:

 

Anus tidak memiliki pelumas alami seperti vagina

Karena tidak menghasilkan pelumas, penetrasi bisa merobek jaringan di dalam anus, dan menyebabkan bakteri serta virus masuk ke aliran darah. Hal ini bisa menyebabkan penularan infeksi penyakit menular seksual, seperti HIV/AIDS.

 

Menurut penelitian, penetrasi pada anus meningkatkan risko HIV/AIDS 30 kali lipat lebih tinggi ketimbang penetrasi di vagina. Paparan terhadap virus HPV juga bisa menyebabkan kutil kelamin dan kanker anus. Jika pasangan Kamu menginginkan seks anal, Kamu harus menggunakan pelumas luar untuk mencegah luka, meskipun risiko luka tetap ada. 

 

Jaringan di dalam anus tidak terlindungi seperti kulit di luar anus.

Jaringan kulit luar anus memiliki lapisan sel mati yang berfungsi sebagai pelindung terhadap infeksi. Namun, jaringan di dalam anus tidak memiliki pelindung alami seperti itu. Oleh sebab itu, jaringan di dalam anus lebih rentan mengalami uka dan menyebarkan infeksi.

 

Anus memiliki fungsi tersendiri, yaitu tempat penahan feses.

Anus dikelilingi oleh otot yang berbentuk lingkaran. Otot tersebut biasanya disebut anal sphincter, dan berfungsi mengencang atau merapat setelah buang air besar. Ketika ototnya dalam keadaan kencang, penetrasi di anus bisa terasa sakit dan sulit untuk dilakukan. Selain itu, terlalu sering melakukan seks anal bisa menyebabkan kelemahan pada anal sphincter, sehingga menyebabkan Kamu jadi sulit menahan buang air besar.

 

Anus penuh bakteri.

Meskipun Kamu dan pasangan tidak memiliki infeksi atau penyakit menular seksual, bakteri di anus bisa menularkan infeksi kepada pasangan yang melakukan penetrasi. Selain itu, langsung melakukan seks vagina setelah melakukan seks anal juga bisa menyebabkan infeksi vagina dan infeksi saluran kencing.

 

Masih banyak risiko kesehatan lainnya akibat seks anal. Kontak oral di anus juga bisa meningkatkan risiko Kamu dan pasangan terkena hepatitis, herpes, HPV, dan infeksi lainnya.

 

Selain itu, meskipun luka serius akibat seks anal cukup langka, risikonya tetap ada. Pendarahan setelah melakukan seks anal bisa disebabkan oleh luka, hemoroid, atau kondisi lain yang lebih serius, seperti perforasi (lubang tembusan) di usus besar. Kondisi tersebut cukup berbahaya dan harus segera ditangani, dengan metode operasi dan pemberian antibiotik untuk mencegah infeksi.

 

Baca juga: Para Pria, Ini 5 Cara Meningkatkan Daya Tarik Seksual Kamu!

 

Bagaimana Mencegah Masalah Kesehatan Akiabt Seks Anal?

Satu-satunya cara untuk benar-benar menghindari risiko kesehatan serius akibat seks anal adalah dengan sama sekali tidak melakukannya. Namun, kalau Kamu dan pasangan mau mencoba melakukannya, pastikan gunakan kondom untuk mencegah penularan infeksi dan penyakit.

 

Untuk meningkatkan keselamatan dan mencegah risiko seks anal, Kamu bisa melakukan tips-tips ini:

  • Jangan lakukan seks oral atau seks vagina setelah berhubungan seks anal, kecuali jika menggunakan kondom baru.
  • Gunakan pelumas yang cukup untuk menurunkan risiko luka pada jaringan kulit anus. Kalau menggunakan kondom lateks, sebaiknya gunakan yang pelumas berbahan dasar air.
  • Cobalah rileks sebelum penetrasi dilakukan, untuk menurunkan risiko luka. Mandi air hangat sebelum seks anal atau berada dalam posisi telentang juga mempermudah penetrasi.
  • Hentikan seks anal jika menimbulkan rasa sakit.
  • Kalau terjadi pendarahan setelah seks anal, atau kalau Kamu merasakan ada benjolan di sekitar anus, atau bahkan ada cairan seperti keputihan yang keluar dari anus, segera periksakan ke dokter. 

 

Baca juga: Posisi Seks Paling Nyaman untuk Orang Gemuk

 

Tips-tips di atas bisa Geng Sehat ikuti untuk menurunkan risiko kesehatan akibat seks anal. Pastikan Geng Sehat dan pasangan mengerti panduan keamanannya. Dengan melakukan seks anal secara aman, Geng Sehat bisa terhindar dari risiko berbahayanya. (UH/AY)

 

Jenis-Jenis Penyakit Menluar Seksual