Sejalan dengan tema bulan ini dari Gue Sehat, yaitu #GueSayangBumi, tanggal 22 April nanti kita akan memperingati Hari Bumi atau Earth Day. Geng Sehat pasti sering mendengar tentang Aksi Peduli Lingkungan, Aksi Selamatkan Bumi, ataupun bentuk-bentuk aksi lainnya, yang bertujuan untuk menyelamatkan bumi dari kerusakan. Gerakan global ini tentu memerlukan aksi nyata dari tiap individu untuk bersama-sama merealisasikannya.

 

Mengapa para pencinta lingkungan sangat giat mengampayekan Aksi Peduli Bumi? Karena kerusakan lingkungan, pemanasan global (global warming), dan dampak perubahan iklim semakin mengancam bumi.

 

Saat ini, kita sudah dapat merasakan dampak-dampak tersebut, seperti suhu yang semakin panas, pergantian musim yang sulit diprediksi, kejadian bencana alam yang meningkat, kegagalan panen, dan meningkatnya kasus penyakit baru. Jika kita tidak mencari solusi dari sekarang, dampak yang lebih parah akan dirasakan oleh anak cucu kita.

 

Baca juga: Yuk, Jaga Lingkungan dengan Beralih ke Produk Rumah Tangga Ramah Lingkungan

 

Yang kita lakukan bisa dimulai dari hal-hal kecil tetapi berdampak besar jika kita konsisten melakukannya. Geng Sehat bisa ikut mengambil peran kecil dalam aksi ini, contohnya ketika di tempat kerja.

 

Hampir setiap hari, minimal 8 jam, Kamu menghabiskan waktu di tempat kerja. Hal-hal sederhana bisa kita lakukan sebagi bukti #GueSayangBumi. Inilah cara menyayangi bumi di kantor!

 

1. Matikan lampu bila tidak digunakan

“Hemat energi. Matikan lampu bila tidak digunakan.” Tulisan seperti ini dapat kita jumpai di spot-spot tertentu di tempat kerja kita. Apakah kita sudah melakukannya dengan baik? Mungkin sebagian dari kita masih banyak yang mengabaikan atau tidak peduli dengan hal tersebut. Apalagi karena kita tidak merasa membayar tagihan listriknya.

 

Namun tahukah Gengs, dengan mematikan lampu Kamu sudah berperan dalam menghemat energi dan mengurangi efek global warming. Aksi kecil nyata yang bisa Gengs lakukan di tempat kerja antara lain mematikan lampu di ruangan kantor pada saat siang hari, mematikan lampu toilet setelah digunakan, serta mematikan lampu ruang meeting setelah tidak digunakan.

 

2. Matikan alat-alat elektronik setelah digunakan

Tempat kerja kita dipenuhi dengan alat-alat elektronik, seperti komputer, laptop, LCD, dan smartphone. Jika semakin tinggi daya listrik yang digunakan, maka akan semakin tinggi pula emisi karbon yang dihasilkan dari pembangkit listrik.

 

Selain itu, sebagian besar bahan bakar yang digunakan adalah fosil, yang tidak dapat diperbarui. Dengan aksi kecil nyata seperti mematikan alat-alat tersebut saat tidak digunakan adalah pilihan bijak yang Geng Sehat dapat lakukan.

 

Baca juga: Selain Ramah Lingkungan, Sedotan Stainless Steel Juga Punya Banyak Manfaat!

 

3. Hemat dalam pemakaian air bersih

Penelitian Green 2002 menyebutkan, di masa mendatang ketersediaan air minum untuk manusia diperkirakan akan mengalami krisis, baik secara kualitas maupun kuantitasnya.

 

Coba Geng Sehat bayangkan bagaimana jika kita hidup tanpa air! Nah, kita bisa lakukan aksi kecil nyata untuk menghemat air. Misalnya pada saat mencuci muka dan tangan, berwudu, serta menyikat gigi, umumnya kita membiarkan air keran terus mengalir. Padahal, ini termasuk pemborosan. Geng Sehat bisa mematikan keran terlebih dahulu pada saat air belum digunakan dan menyalakannya kembali saat dibutuhkan.

 

 

4. Gunakan tisu secukupnya

Kita menggunakan tisu setiap hari karena sifatnya yang praktis, sekali pakai, dan tidak perlu dicuci. Pernahkah Geng Sehat menghitung berapa banyak tisu yang dipakai setiap hari? Sehabis ke toilet, cuci tangan, makan, dan lain-lain.

 

Coba kita kalkulasi, jika jumlah penduduk Indonesia 200 juta orang dan setiap hari mereka menggunakan ½ gulung tisu, artinya penggunaan tisu Indonesia setiap harinya adalah 100 juta gulung.

 

Bila berat satu gulung tisu adalah ¼ kg, maka penggunaan tisu dalam satu hari mencapai 25 ribu ton. Bayangkan berapa banyak pohon yang harus dibabat untuk memenuhi stok tisu di pasaran? Padahal, 1 pohon mampu menyediakan oksigen untuk 3 orang serta menyerap karbon dan emisi.

 

Baca juga: 5 Makanan Ini Berdampak Buruk untuk Lingkungan!

 

Mulai hari ini, Geng Sehat bisa melakukan aksi kecil nyata dengan menghemat penggunaan. Caranya, setiap selesai mencuci tangan, Kamu bisa mengeringkan tangan dengan bertepuk tangan sebanyak 30 kali atau menggunakan sapu tangan. Jika memang benar-benar memerlukan tisu, biasakan untuk tidak mengambilnya lebih dari 1 lembar dan gunakan secara lebih efektif.

 

5. Gunakan kertas bekas atau print bolak-balik

Aktivitas menge-print menjadi hal yang rutin dilakukan sebagian besar Geng Sehat. Kertas merupakan salah satu pengeluaran rutin kantor yang paling banyak. Tahukah Gengs kalau kertas yang kita gunakan terbuat dari pohon yang umurnya bertahun-tahun? Kamu bisa bayangkan bagaimana perbandingan jumlah kertas yang kita gunakan dan waktu yang diperlukan oleh pohon untuk tumbuh?

 

 

 

Aksi kecil nyata yang bisa Geng Sehat lakukan antara lain menggunakan kertas bolak-balik, memilih menu print 2 pages per sheet (2 halaman dicetak menjadi 1 halaman), mencetak dokumen dengan ukuran huruf yang lebih kecil tetapi masih nyaman dibaca, mengirim draft dokumen (yang masih perlu disunting) melalui surat elektronik (email), dan hindari menge-print salinan draft dokumen yang tidak perlu. Sebisa mungkin, pakai kertas bekas (reuse) untuk mencetak atau fotokopi dokumen.

 

6. Hindari penggunaan plastik

Plastik mengandung unsur yang sulit terurai. Dibutuhkan hingga 1.000 tahun untuk mengurainya di dalam tanah. Pemerintah sudah menerapkan “Plastik Berbayar” sejak 01 Maret 2019, dengan harapan jumlah pengguna kantong plastik berkurang.

 

Kita bisa mendukung pengurangan penggunaan plastik melalui aksi kecil di tempat kerja kita, antara lain membawa botol minum (tumbler) sendiri, tidak menyediakan air mineral kemasan di ruang meeting (sebagai gantinya disediakan gelas), serta mengganti kantong plastik dengan tas yang bisa dipakai ulang.

 

Ganti Peralatan Ramah Lingkungan - GueSehat.com

 

Nah Gengs, tidak perlu melakukan hal-hal besar bukan untuk menyelamatkan bumi kita? Kamu bisa menerapkan hal-hal di atas secara konsisten di tempat kerja  Kamu.

 

Mulailah dari diri sendiri dan yakin setiap perbuatan baik akan diikuti oleh teman-teman di sekitar Geng Sehat. Semakin banyak hal-hal kecil yang kita lakukan, lama-lama akan berdampak besar. Semangat ya, Gengs!

 

Baca juga: 7 Risiko Penyakit Akibat Pencemaran Lingkungan

 

Referensi

1. Nunez C. Cause and Effects of Climate Change. 2018.

2. How Does Saving Energy Help The Environment. 2019.

3. Samuel U. Ukata, et al. Cost Analysis of Domestic Water Consumption in Calabar Metropolis, Cross River State, Nigeria. J Hum Ecol. 2011. Vol. 36(3). p. 199-203

4. Nur Arinta. Nasib Hutan di Balik Sehelai Tissue. 2018.

5. Thompson RC, et al.. Plastics, the environment and human health: current consensus and future trends. Philos Trans R Soc Lond B Biol Sci. 2009. Vol.364(1526). p.2153–2166.