Mums pernah mendengar soal rumput fatimah yang dipercaya bisa mempercepat persalinan? Sebelum percaya terlalu jauh, penting banget nih menyimak informasi seputar bahaya rumput fatimah. 

 

Bahaya Rumput Fatimah untuk Ibu Hamil

Labisia pumila, populer dikenal sebagai rumput fatimah, adalah salah satu herbal asal Malaysia. Tanaman ini telah dimanfaatkan oleh banyak generasi wanita Melayu dengan tujuan menginduksi dan memfasilitasi persalinan. Zat yang terkandung dalam rumput fatimah serupa dengan obat yang diberikan untuk merangsang kontraksi. Tak heran, tanaman ini diyakini secara turun-temurun dapat mempercepat persalinan.

 

Biasanya, air rebusan akar atau seluruh rumput fatimah diberikan kepada ibu hamil satu sampai dua bulan sebelum melahirkan untuk membantu kontraksi rahim. Apakah langkah ini aman? Perlu Mums tahu, oksitosin yang terkandung di dalam rumput fatimah tidak dapat diukur. Semakin lama direndam, kadar oksitosin yang terlarut menjadi lebih terkonsentrasi.

 

Ditambah lagi, belum banyak penelitian tentang rumput fatimah, sehingga belum ada bukti medis yang menjamin keamanan penggunaan tanaman herbal ini untuk proses persalinan. Dari situlah, penggunaan rumput fatimah untuk persalinan dianggap berbahaya karena:

 

1. Memaksa kontraksi 

Kandungan senyawa fitokimia dalam rumput fatimah dapat mendorong kontraksi untuk berjalan cepat. Namun, jika kontraksi dilakukan dengan paksa akan membahayakan janin dan menyebabkan janin meninggal di dalam rahim. 

 

2. Membuat janin stres

Ketika seseorang mengonsumsi rumput fatimah, oksitosin dalam tubuh akan meningkat. Oksitosin ini membantu proses kontraksi uterus. Bila oksitosin meningkat, kontraksi rahim juga akan dipaksa bertambah cepat dan hal ini dapat menyebabkan janin menjadi stres. 

 

Penting diketahui, jika bayi di dalam kandungan terlalu stres bisa terjadi berbagai komplikasi serius yang dapat memengaruhi kesehatan dan tumbuh kembangnya, seperti:

  • Kebutuhan oksigen janin tidak tercukupi (hipoksia).
  • Ukuran bayi lebih kecil dibandingkan ukuran janin di usianya.
  • Detak jantung terlalu lambat atau cepat.
  • Air ketuban mengandung tinja (mekonium).

 

3. Menyebabkan perdarahan

Rumput fatimah yang dapat merangsang kontraksi rahim secara terus menerus juga dapat memicu atonia uteri atau kegagalan rahim untuk berkontraksi. Kondisi ini merupakan penyebab paling umum perdarahan postpartum atau perdarahan setelah persalinan, yang menjadi salah satu faktor utama penyebab kematian ibu.

 

4. Menyebabkan robekan rahim 

Kontraksi pada rahim tentu akan membuat rahim bekerja lebih keras. Jika rumput fatimah terus diminum, apalagi jika direndam terlalu lama, dapat menyebabkan kondisi rahim kelelahan hingga menyebabkan ruptur uteri atau robeknya dinding rahim. 

 

Baca juga: Kenapa ya, Jadi Sulit BAB Pasca Melahirkan?

 

 

 

5. Kematian ibu dan janin 

Kontraksi yang terlalu sering akan menyebabkan bayi mengalami kekurangan oksigen. Jika terus berlanjut, bayi akan mengalami gagal jantung hingga kematian. Risikonya pada ibu hamil pun tak main-main. Kontraksi yang berlangsung intens dapat menjadi komplikasi serius yang menyebabkan rahim robek. Bila ini terjadi, maka dapat menyebabkan perdarahan hebat dan mengancam nyawa.

 

Baca juga: Mengenal 5 Metode Induksi Persalinan

 

Daripada Pakai Rumput Fatimah, Lebih baik….

Ketimbang mengonsumsi rumput fatimah yang belum terjamin keamanannya, lebih baik Mums mengonsumsi makanan dan minuman yang sudah teruji kandungan nutrisi dan manfaatnya. Ingat, mempersiapkan persalinan sangat mirip dengan persiapan maraton. Mums perlu menyimpan cadangan energi dari jauh-jauh hari. Jadi, ketika tiba saatnya untuk melahirkan, Mums memiliki cukup tenaga.

 

Satu fakta penting yang perlu diketahui adalah otot rahim di usia kehamilan cukup bulan adalah salah satu otot terkuat di tubuh manusia. Dan seperti otot lainnya, otot dapat bekerja paling baik bila diberi banyak bahan bakar dan hidrasi. Maka, makanan yang diasup sebelum persalinan haruslah dipilih secara bijak agar mampu menjadi sumber energi untuk menempuh proses persalinan.

 

Asupan makro nutrisi, seperti protein dan karbohidrat, dapat menjadi pilihan. Tak perlu ribet, Mums bisa mengonsumsi alpukat, pisang, apel dengan selai kacang, yoghurt, atau telur orak-arik. Makanan yang mudah dicerna juga baik untuk Mums konsumsi, seperti sup atau kaldu dengan daging dan kacang-kacangan.

 

Jangan lupa asupan cairannya, ya. Sangat penting untuk tetap terhidrasi sebelum, selama, dan sesudah proses persalinan. Selain mengonsumsi air putih, Mums boleh minum air kelapa murni, jus buah, serta smoothie.



Walau berlabel “alami”, tanaman atau obat herbal bukanlah jaminan aman untuk dikonsumsi. Terlebih lagi jika berkaitan dengan kesehatan dan keselamatan Mums serta si Kecil. Maka, yuk lebih bijak dan teliti dalam memilih informasi. Pastikan setiap langkah yang Mums lakukan selama kehamilan di bawah pengawasan dokter dan sesuai dengan kaidah medis. (AS)

 

Baca juga: Atonia Uteri, Komplikasi Persalinan yang Perlu Diwaspadai

 

Referensi

Drugs. Kacip Fatimah

NCBI.  Herbal Medicines for Induction of Labor