Astrina Yulda masih nampak sehat dan bugar di usianya yang ke-64 tahun. Wanita yang berprofesi sebagai dokter ini selau lincah, riang gembira dan ramah terhadap siapa saja. Astrina adalah penderita diabetes melitus tipe 2. Ia tidak ragu membagikan rahasia fit dan energiknya, termasuk saat ditemui di acara “Lindungi Keluarga dari Diabetes’ dalam rangka memperingati Hari Kesehatan Sedunia 2018 di Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular (P2PTM), Kementerian Kesehatan, 13 April 2018 lalu. Berikut ini rahasia Astrina untuk pembaca Guesehat.

 

Astrina mengaku selalu aktif sejak muda. Hobi wanita yang bertubuh sedikit gemuk ini adalah menyetir mobil. Karena aktif di udara panas seperti Jakarta, Astrina suka minum teh kemasan yang manis. Dalam sehari ia bisa menghabiskan 2-3 botol. Waktu itu Astrina masih seorang dokter muda dan berdinas di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta Pusat. Pulang pergi ia menyetir sendiri.

 

Dalam keluarganya sebenarnya ada riwayat diabetes, mengingat ayah Astrina seorang penderita diabetes. “Tetapi saya tidak pernah berpikir akan kena diabetes juga, makanya saya tidak membatasi asupan terutama minuman teh kemasan dingin,” ungkapnya.

 

Baca juga: 8 Gejala Diabetes yang Sering Tidak Disadari
 

Berawal dari diabetes gestasional

Astrina terdeteksi diabetes saat melahirkan anak pertama di usia 34 tahun. Menjelang persalinan, dokter memperkirakan berat badan bayi 3,2 kg. Selama hamil ia sama sekali tidak diminta tes gula darah, layaknya prosedur rutin bagi ibu hamil saat ini.

 

Astrina sempat kesulitan melahirkan bayinya. Sampai dibutuhkan 5 dokter untuk membuat bayinya lahir, yang ternyata berbobot 4,5 kilogram! Saat itulah Astrina menyadari ia menderita diabetes gestasional, yang seharusnya mendapatkan pengawasan sejak awal.

 

Tidak begitu lama sejak melahirkan, Astrina dilarikan ke rumah sakit dan dirawat karena gula darahnya melonjak hingga 380 mg/dl. Ia dinyatakan memiliki diabetes tipe 2. “Saya sangat ketakutan saat didagnosis dan sejak saat itu gaya hidup saya berubah drastis,” paparnya. Awalnya ibu satu anak ini mengaku sangat berat harus meninggalkan minuman manis kesukaannya. Namun ketakutan akan komplikasi diabetes mengalahkan segalanya.

Baca juga: Persiapan Kehamilan untuk Wanita dengan Diabetes
 

Obat herbal tak menolong

Saking ngebetnya ingin mengalahkan diabetes, Astrina mengaku mengikuti apa saja saran orang, mulai dari makan pare, kulit pohon jamblang hingga kayu manis, namun semuanya tidak mempan. Seiring waktu ia menyadari bahwa hanya obat diabetes dan perubahan gaya hidup yang dapat mengendalikan gula darahnya.

 

Menganti nasi dengan havermut

Salah satu perubahan gaya hidup yang dilakukan Astrina adalah diet. Ia menyingkirkan jauh-jauh nasi putih. Kalaupun harus makan nasi, cukup 2 sendok makan. Selebihnya piring makannya diisi dengan ikan dan sayuran. Inilah pola makan Astrina selama 32 tahun terakhir:

 

  1.  Dalam 5 tahun terakhir ia mengganti nasi dengan havermut.
  2.  Kalau terpaksa makan nasi, porsinya hanya 2 sendok makan dengan memperbanyak lauk berupa protein (ikan, ayam, dan hanya kadang-kadang saja daging sapi), dan berbagai jenis sayuran.
  3. Hanya minum air putih
  4. Sama sekali menghindari buah seperti durian, nangka atau kelengkeng dan rambutan yang manis.
  5. Buah yang direkomendasikan adalah pepaya atau nanas. Nanas mengandung enzim bromelin yang bermanfaat sebagai pengencer darah, membunuh sel kanker, menyehatkan sendi, kaya serat, dan sebagai antispetik.
  6. Cemilan dua kali sehari yaitu antara jam 10-11 pagi dan jam 4 sore. Jenis camilan apa saja, namun direkomendasikan cracker, biskuit sedikit gula atau buah-buahan.

 

Aktif berolahraga

Astrina sangat aktif berolahraga. Dalam seminggu ia melakukan 5 kali olahraga, mulai dari senam diabetes hingga senam osteoporosis. Jika ada kesempatan berenang, Astrina masih sanggup berenang 30 kali bolak balik kolam renang. 

 

Puasa

Astrina memberikan tips bagi penderita diabetes untuk menjalani apa yang dianjurkan dokter dan dibantu dengan berpuasa. Ia membagi pengalaman jika berpuasa dua kali seminggu (Senin dan Kamis), gula darahnya langsung normal di kisaran 110-115 mg/dl.

 

Tidak pernah absen minum obat

Sampai saat ini Astrina rutin minum obat diabetes, terdiri dari dua tablet oral diabetes. Mantan ketua Persatuan Diabetes Indonesia (Persadia) cabang Kota Depok ini tidak pernah mengalami komplikasi seperti hipoglikemia. Semua karena disiplin menjalani pola hidup yang baik.

 

Baca juga: 4 Cara Agar Penderita Diabetes Patuh Minum Obat

 

Pengalaman Astrina tersebut membuktikan bahwa penderita diabetes dapat hidup normal seperti orang tanpa diabetes. Bahkan lebih sehat dari orang tanpa diabetes selama mengikuti pentunjuk dokter dan disiplin menjalani pola hidup sehat. “Jangan lupa berdoa. Itu juga penting agar kita selalu sehat,” pungkas Astrina. (AY)