Ngaku deh, Geng Sehat termasuk orang yang tidak suka makan pare, bukan? Jika benar, Kamu mungkin bisa mempertimbangkannya lagi. Di balik rasa pahitnya, pare ternyata menyimpan banyak manfaat.  Sayuran yang dalam bahasa Latin dikenal dengan Momordica charantia ini, sudah lama dijuluki sebagai obat beragam penyakit, mulai dari kanker hingga diabetes. Indonesia termasuk negara beruntung karena memiliki akses sangat mudah untuk mendapatkan pare. Pare adalah tumbuhan yang awalnya hanya di Amerika Selatan, Karibia, Afrika Timur, dan Asia. Simak yuk, penjelasan lebih lanjut mengenai manfaat pare terutama dikaitkan dengan penurunan gula darah pasien diabetes. Siapa tahu setelah membaca informasi ini, Kamu tidak lagi menyingkirkan pare saat melahap siomay.

Baca juga: 7 Mitos yang Salah Kaprah tentang Obat Diabetes

 

Penelitian Medis tentang Manfaat Pare

Secara umum, pare bermanfaat untuk mengontrol kestabilan gula darah pada penderita diabetes, khususnya penderita diabetes tipe 2. Hal ini karena rasa pahit dari pare memiliki sifat seperti insulin, yaitu membawa glukosa ke dalam sel tubuh lalu mengubahnya menjadi energi. Mengonsumsi pare pahit dapat membantu sel tubuh mengoptimalkan pemakaian dan transfer glukosa ke hati, otot, dan lemak tubuh. 

 

Salah satu penelitian tentang manfaat pare dilakukan oleh Sloan-Kettering Cancer Center, dan dikatakan bahwa pare memiliki efek hipoglikemik untuk menurunkan kadar gula darah yang cukup signifikan. Berikut ini beberapa penelitian lain yang menemukan tentang manfaat pare untuk kesehatan penderita diabetes.

 

  • Hasil riset yang dilakukan di India dan dipublikasikan di Asian Pasific Journal of Tropical Disease menyimpulkan bahwa pare memiliki sifat antidiabetes yang bekerja menurunkan kadar gula darah pada pasien diabetes tipe 2.  Zat aktif seperti charantin, alkaloid, vicine, dan peptide dalam pare, juga dapat memicu aktivitas pelepasan insulin yang lebih baik sehingga mampu melawan  resistensi insulin. Charatin berfungsi merangsang pertumbuhan sel beta pankreas yang merupakan organ penghasil insulin. Hal ini penting, karena pada pasien diabetes, sel beta pankreas mengalami kerusakan sehingga tidak bisa menghasilkan cukup insulin.

 

  • Penelitian yang telah dipublikasikan di Journal of Ethnopharmacology, menunjukkan bahwa mengonsumsi 2.000 mg dosis pare dalam waktu empat minggu dapat menurunkan kadar gula darah pada pasien diabetes. Menurut informasi kesehatan yang dipublikasikan di Chemistry and Biology pada Maret 2008, manfaat pare bisa meningkatan penyerapan glukosa dan meningkatkan toleransi glukosa.
Baca juga: Mengontrol Gula Darah dengan Ceplukan

 

Kandungan Nutrisi dalam Pare

Inilah beragam vitamin, mineral, dan antioksidan yang terkandung dalam sayur pare:

  • Vitamin C, A, E, B-1, B-2, B-3, dan B-9.
  • Mineral seperti potasium, kalsium, seng, magnesium, fosfor, dan besi.
  • Antioksidan seperti fenol, flavonoid, dan lain-lain.

 

Berapakah Dosis yang Aman untuk Mengonsumsi Pare?

Belum ada dosis standar yang dianjurkan untuk mengonsumsi pare untuk terapi diabetes. Pare masih dianggap sebagai pengobatan alternatif. Food and Drug Administration (FDA) belum menganjurkan pare untuk pengobatan diabetes atau terapi penyakit medis lainnya. Saat ini, sudah banyak juga pihak yang mengemas ekstrak buah pare dalam bentuk suplemen atau teh seduh. Namun, perlu diingat, bahwa penjualan suplemen pare berada di luar tanggung jawab badan pengawasan obat-obatan.

 

Tidak semua produk herbal aman untuk dikonsumsi oleh penderita diabetes. Hal ini dikarenakan obat herbal tidak memiliki komposisi bahan dan takaran dosis yang pasti, sehingga khasiatnya pun pasti dirasakan berbeda oleh setiap orang. Ada baiknya, penderita diabetes berkonsultasi terlebih dahulu jika ingin mencoba produk herbal tertentu. 

 

Efek Samping yang Harus Diwaspadai oleh Penderita Diabetes

Penderita diabetes boleh menikmati pare sebagai pelengkap menu sehat sehari-hari. Namun, tetap perhatikan jumlahnya, ya. Jika dikonsumsi dalam jumlah yang terlalu banyak, pare dapat menyebabkan efek samping dan mengganggu pengobatan medis yang telah dijalani oleh penderita diabetes. Berikut ini beberapa risiko dan komplikasi yang dapat ditimbulkan oleh konsumsi pare secara berlebih.

  • Diare.
  • Muntah.
  • Masalah.
  • Perdarahan vagina.
  • Mencetus kontraksi dan keguguran pada ibu hamil.
  • Jika pare dikonsumsi terlalu banyak sambil menerima suntikan insulin, hal ini berisiko menurunkan tekanan darah pasien diabetes.
  • Kerusakan hati.
  • Dapat mencetus favism, yaitu penyakit genetik yang memengaruhi sel-sel darah merah, khususnya pada orang dengan kelainan genetik G6PD (defisiensi glukosa-6-fosfat dehidrogenase).
  • Mencampur pare dengan obat lain untuk mengubah khasiatnya.
  • Mencetus masalah pengendalian gula darah pada orang yang baru saja menjalani operasi.
Baca juga: Diet untuk Penderita Diabetes

 

Olahan Pare yang Paling Baik Dikonsumsi oleh Penderita Diabetes

Praktisi kesehatan dari University of Michigan Health System menyarankan agar pare dikonsumsi dalam bentuk tumisan pare, pare rebus, atau jus pare. Pakar medis mengungkapkan bahwa penderita diabetes bisa mengkonsumsi 1-3 buah pare berukuran kecil atau segelas jus pare setiap hari.

 

Sekarang Kamu jadi semakin paham kan, ternyata bagus lho, makan pare. Asalkan, dikonsumsinya dalam jumlah yang wajar, ya! Khususnya, bagi penderita diabetes tipe 2. Selamat menambahkan pare sebagai menu sayur dalam diet sehat sehari-hari,

 

Ingat meskipun ada manfaatnya, kalangan medis belum sepakat bahwa mengonsumsi pare merupakan terapi yang dianjurkan untuk penderita diabetes.  Peneliti menyarankan agar dilakukan riset lebih lanjut sebelum merekomendasikan pare sebagai pengobatan resmi untuk pasien diabetes. Penderita diabetes tetap harus mengonsumsi obat diabetes dari dokter secara rutin untuk mengendalikan kadar gula darah.  (TA/AY)