Ceplukan atau ciplukan (Physalis angulata L.) adalah sejenis buah kecil. Ketika masak, buah ini akan ditutupi oleh pembesaran kelopak bunga yang menutup melingkari buahnya. Di berbagai daerah, buah ini dikenal dengan nama yang berbeda. Di Sunda buah ini disebut cecenet atau cecendet, di Bali keceplokan, di Minahasa bernama leletokan. Ada juga yang menyebutnya nyurnyuran atau kopok-kopokan. Di Inggris, buah ini disebut morel berry.

 

Ceplukan merupakan tumbuhan liar yang banyak tumbuh di area sawah, kebun, tegal, hutan, maupun semak-semak yang disinari matahari. Buahnya digemari anak-ana. Rasanya pun manis asam dan berwarna hijau kekuningan jika sudah masak. Dulu ceplukan sering dijadikan mainan oleh anak-anak kecil, tapi mungkin sekarang tidak lagi, ya.

 

Walapun begitu, kita tidak bisa menganggap remeh buah yang kecil ini. Bagian tanaman ceplukan yang kering atau brangkas mempunyai khasiat untuk mengontrol kadar gula darah. Rebus 1 tanaman ceplukan utuh beserta akarnya bersama 3 gelas air dengan api kecil hingga mendidih. Biarkan beberapa saat hingga rebusan hangat, saring, lalu diminum. Frekuensi meminumnya 2 kali sehari, pada pagi dan malam hari.

 

Di kalangan herbalis, tanaman anggota famili Solanaceae ini sejatinya bukanlah obat herbal baru. Herbalis di Batu, Jawa Timur, Ir. Wahyu Suprapto, sering menggunakan ceplukan untuk mengontrol kadar gula darah pasiennya yang menderita diabetes melitus.

Baca juga: 7 Mitos yang Salah Kaprah Tentang Obat Diabetes

 

Meski rasanya manis dan dikonsumsi dalam jumlah yang banyak, buah ceplukan tidak akan memberikan dampak apapun pada penderita diabetes. Ia menyarankan untuk mengonsumsi langsung 3-5 buah ceplukan yang berukuran kecil. Ceplukan dapat mengontrol gula darah mencapai 50-75 persen.

 

Masyarakat yang belum tahu akan manfaat buah ceplukan biasanya hanya menganggap tanaman ini sebagai gulma yang tumbuh liar. Usai panen padi, biasanya buah ini dibuang tanpa dimanfaatkan. Padahal ceplukan banyak tumbuh di daerah persawahan dan sangat berguna.

Baca juga: Buah Naga Merah, Si Merah Kaya Manfaat

 

Seluruh bagian tanaman anggota famili Solaneceae ini bermanfaat untuk berbagai macam penyakit, termasuk diabetes melitus dan tekanan darah tinggi. Sementara itu, buahnya sering digunakan sebagai obat memperlancar berkemih atau diuretik, batuk, sakit kepala, dan sakit perut. Menurut hasil penelitian Suswini Kusmaningati, dari Pusat Ilmu Hayati Institut Teknologi Bandung, buah ceplukan mengandung protein serta minyak lemak dengan komponen utama asam palmitat dan asam stearat.

 

Ceplukan juga mengandung berbagai bahan yang berkhasiat, di antaranya asam lemak tak jenuh, alkaloid, flavonoid, saponin, polifenol, steroid, triterpenoid, monoterpenoid, dan seskuiterpenoid. Kandungan alkaloid dan beberapa bahan lainnya memang membuat bagian tanaman yang lainnya terasa pahit, namun khasiatnya cukup banyak.

 

Tanaman kerabat tomat ini menyebar ke seluruh tanah air dan negara-negara tropis lain. Ceplukan merupakan tanaman asal Amerika, dan yang sering tumbuh di tanah air setidaknya ada 2 jenis, yaitu physolis ongulata dan physalis minima.

Baca juga: Kenali Kandungan Vitamin pada Buah dan Sayur Melalui Warnanya!

 

Jangan lagi menganggap ceplukan hanya sebagai tanaman gulma yang menganggu pertanian dan tumbuhan lain. Ceplukan sangat banyak khasiatnya, salah satunya untuk mengontrol kadar gula darah. Dengan cara dan pengolahan yang tepat, tanaman ini akan sangat bermanfaat. (Sumber: Tiffani Dias Anggraeni)