Setiap sel dalam tubuh Kamu membutuhkan gula (glukosa) agar dapat berfungsi. Ketika kadar gula darah terlalu rendah, sel-sel Kamu menjadi kekurangan energi. Awalnya, gula darah yang rendah hanya menyebabkan gejala ringan, tetapi jika kadar gula darah tidak segera naik, Kamu berisiko mengalami komplikasi serius.

 

Penderita diabetes adalah kelompok yang kerap mengalami gula darah rendah atau hipoglikemia. Menurut American Diabetes Association, jika kadar gula darah ada di kisaran di bawah 70 miligram per desiliter (mg/dL) maka sudah dikategorikan terlalu rendah.

 

Apa penyebab hipoglikemia?

Hipoglikemia disebut juga insulin shock. Hipoglikemia sering terjadi jika penderita tidak teratur makan, makan dengan porsi sangat sedikit, atau terlewat makan sementara ia tengah mengonsumsi obat atau suntik insulin. Hipoglikemia juga dapat terjadi pada nondiabetes yang melewatkan makan, atau pankreas melepaskan lebih banyak insulin daripada seharusnya.

Penyebab lain gula darah rendah adalah minum terlalu banyak alkohol, terutama saat perut kosong. Alkohol dapat mengganggu kemampuan hati untuk melepaskan cadangan glukosa ke aliran darah. Radang hati atau hepatitis dan masalah lain di hati juga dapat menyebabkan gula darah rendah. Penyebab lain adalah gangguan ginjal, anoreksia nervosa, tumor pankreas, atau kelainan kelenjar adrenal.

Baca juga: Bagi yang Berisiko, Wajib Tahu Perjalanan Penyakit Diabetes!
 

Apa saja gejala hipoglikemia?

Ada berbagai gejala gula darah rendah. Tetapi gejala ini tidak selalu berkaitan dengan gula darah turun. Satu-satunya cara untuk memastikan apakah kadar glukosa darah Kamu memang turun adalah dengan melakukan tes gula darah.

1. Jantung berdebar. Kadar gula darah yang rendah dapat menyebabkan detak jantung yang cepat dan jantung berdebar. 

2. Sulit berdiri dengan kedua kaki. Hipoglikemia menyebabkan lemah disertai pusing sehingga penderitanya tidak berdaya bahkan untuk sekedar duduk dan berdiri.

3. Perubahan mood. Merasa cemas, gelisah, atau mudah tersinggung juga bisa menjadi gejala hipoglikemia.

4. Lapar. Ini tentu saja gejala alami ketika gula darah turun. Lapar adalah tanda tubuh Kamu butuh gula.

5. Sulit berpikir. Bahkan untuk pekerjaan ringan sekalipun, ketika hipoglikemia datang, sulit dilakukan. Hal ini karena hipoglikemia menyebabkan sulit konsentrasi dan penurunan kesadaran.

6. Kulit basah. Penderita diabetes yang mengalami hipoglikemia akan banjir keringat.Jika terjadi di malam hari saat tidur, kasur bisa sampai basah kuyup, tetapi penderitanya merasa dingin.

7. Gangguan penglihatan. Ini juga gejala umum hipoglikemia, di mana penderitanya merasakan pandangan buram atau tidak setajam biasanya.

8. Sakit kepala. Salah satu penyebab sakit kepala pada penderita diabetes adalah penurunan kadar gula darah.

9. Gangguan tidur. Ketika hipoglikemia terjadi saat tidur, penderitanya tidak dapat tidur nyenyak. kadang diganggu mimpi buruk atau menangis dalam mimpi.

10. Kejang. Tanpa dilakukan pertolongan segera, penderita hipoglikemia bisa mendadak kejang.

Baca juga : 4 Cara Agar Penderita Diabetes Patuh Minum Obat

 

Apakah hipoglikemia berbahaya?

Pada penderita diabetes, gejala hipoglikemia terutama terkait dengan perubahan irama jantung mungkin tidak terlalu jelas dirasakan. Inilah kondisi yang disebut “hypoglycemia unawareness.” Penderita diabetes sering tidak menyadari gejala ini karena terlalu sering mengalami hipoglikemia, sehingga mengubah respon tubuh terhadap gangguan detak jantung ini. Saat gula darah terlalu rendah, tubuh akan melepaskan hormon stres, seperti epinefrin. Epinefrin ini bertanggung jawab atas tanda-tanda peringatan dini hipoglikemia, seperti rasa lapar dan pusing.

Baca juga: Kapan Insulin Mulai Diberikan?

 

Tetapi jika hipoglikemia terlalu sering terjadi, tubuh akan berhenti melepaskan hormon stres. Ini tentu hal yang tidak baik dan sering disebut (hipoglikemia terkait kegagalan otonom, atau HAAF). Jika Kamu menderita diabetes, penting untuk memantau kadar gula darah sesering mungkin. Gula darah rendah dapat datang dengan cepat, tetapi bisa diatasi dengan cepat pula, yaitu cukup dengan minum atau makan yang mengandung gula. Namun, jika dibiarkan dan sering terulang, dapat menyebabkan komplikasi parah dan bahkan kematian.

Hipoglikemia penderita diabetes di malam hari bisa menyebabkan syok, pingan, hingga kamatian tanpa disadari. Karena terlalu lemah, bahkan untuk membuka mata ataumemeinta tolong saja tidak sanggup. Maka orang terdekatlah yang harus ikut mengawasi dan mengenali tanda-tanda hipoglikemia. Pastikan penderita diabetes sudah makan malam sebelum tidur.  (AY)