Perawatan diabetes yang tidak boleh ditawar adalah kontrol gula darah secara teratur. Caranya adalah dengan menerapkan gaya hidup sehat dan minum obat diabetes setiap hari. Tetapi jika kedua hal ini sudah dilakukan namun gula darah tetap tinggi, mungkin sudah saatnya Kamu menggunakan suntikan insulin.

 

Kebanyakan penderita diabetes tipe 2 memang pada akhirnya akan membutuhkan insulin, meskipun saat terdiagnosis pertama kali, dokter hanya memberikan obat diabetes yang diminum (obat oral). Hal ini karena diabetes adalah penyakit yang progresif. Semakin lama seseorang menderita diabetes, sel-sel beta di pankreas sebagai penghasil insulin, semakin kehilangan fungsinya. Pada titik inilah suntikan insulin menjadi satu-satunya jalan. Peralihan dari obat ke suntikan insulin tidak sesulit yang dikira, lho! Patokannya apa saja untuk mulai pengobatan insulin?

Baca juga: Terapi Insulin untuk Penderita Diabetes
 

Berpedoman pada nilai tes HbA1c

Tes apa ini? Tes HbA1c pada prinsipnya adalah tes gula darah, namun versi yang lebih akurat. Dengan tes ini dapat diketahui rata-rata kadar gula darah dalam tiga bulan terakhir. Jadi berbeda ya dengan tes gula sewaktu, baik sebelum maupun sesudah makan, tes HbA1c lebih akurat untuk menentukan seorang penderita diabetes terkontrol apa tidak. Penderita diabetes disarankan melakukan tes ini setiap 3 bulan sekali tanpa meninggalkan tes gula darah rutin sebelum dan sesudah makan. Gula darah puasa diharapkan antara 80-130 mg/dL dan sesudah makan di bawah 160 mg/dL.

Baca juga: Lebih dari Separuh Penderita Gagal Ginjal Disebabkan Diabetes
 

Nilai HbA1c pada orang normal adalah 6. Penderita diabetes sulit mencapai nilai 6 seperti orang normal, meskipun sudah berobat. Maka para ahli sepakat, nilai HbA1c penderita diabetes harus dapat dipertahankan pada nilai 7 atau 6,5. Ketika nilai HBA1c tidak dapat mencapai 7 meskipun penderita diabetes sudah mengonsumi 2-3 jenis obat oral untuk diabetes, maka direkomendasikan memulai terapi insulin.

 

Jenis-jenis insulin

Lantas, insulin jenis apa yang sesuai untuk penderita diabetes yang baru akan memulai terapi insulin? Berikut adalah jenis-jenis insulin:

 

  1. Insulin basal

Insulin basal adalah insulin dengan aksi kerja panjang. Cukup diberikan satu kali suntikan diharapkan dapat mengendalikan kadar gula darah selama 24 jam. Insulin basal diberikan jika nilai HbA1c tidak mencapai target 7, meskipun sudah minum obat-obat oral diabetes. Bahkan ketika nilai HbA1c di atas 9, penderita diabetes dapat langsung diberikan insulin basal, tanpa harus diberikan tambahan obat oral lain, hanya  metformin yang sudah rutin diminum sejak awal.

 

  1. Insulin aksi cepat (rapid acting)

Kapan penderita diabetes mulai diberikan insulin aksi cepat? Ketika pasien sudah mendapatkan insulin basal tetapi gula darah sesudah makannya tetap jelek, misalnya sebelum makan dapat tercapai 130 mg/dL, tetapi setelah makan tetap tinggi misalnya rata-rata 250-300 mg/dL, maka artinya insulin basal yang sudah diberikan tidak lagi efektif. Bahkan meskipun sudah ditambah sampai dosis maksimal pun, tetap tidak akan mampu menurunkan gula darah sesudah makan. Insulin aksi cepat diberikan sesaat atau maksimal 30 menit sebelum makan untuk mencegah kenaikan gula darah setelah makan.

 

  1. Insulin basal bolus

Insulin basal bolus hanyalah istilah untuk penggunaan kombinasi insulin kerja panjang-pendek. Jadi penderita diabetes bisa mendapatkan 4 kali suntikan dalam sehari, yaitu 1 kali suntikan insulin basal di malam hari sebelum tidur dan 3 kali suntikan insulin kerja pendek sebanyak 3 kali sehari sebelum makan pagi, siang dan malam. Itu adalah dosis optimal. Biasanya setelah menggunakan insulin kombinasi ini, kadar gula darah dapat terkendali.

Baca juga: 7 Cara Menggunakan Insulin Pen

 

Apa Risiko Penggunaan Insulin?

Jika penderita diabetes sudah mendapatkan insulin dosis optimal, ada satu hal penting yang harus dipatuhi yaitu makan secara rutin. Jika tidak, ada risiko terjadi hipoglikemia. Makan secara rutin tetap menggunakan prinsip 3 J (Jumlah, Jenis dan Jam). Artinya, jumlah kalori tidak berlebihan, jenis makanan yang tidak terlalu banyak karbohidrat dan lemak heawani, dan jam makan diusahakan sama setiap hari.

 

Pemberian suntikan insulin memang terlihat sedikit rumit, ya! Tapi jangan khawatir, penderita diabetes dapat menerima penjelasan lengkap sebelum menggunakan insulin, oleh dokter atau perawat, termasuk panduan diet dan pola hidup yang sehat.(AY)