Memulai sebuah keluarga, termasuk memiliki anak, harus direncanakan dengan matang. Terlebih bagi wanita yang menderita diabetes. Diabetes dan kehamilan merupakan kombinasi yang membawa banyak risiko, baik pada ibu maupun bayinya. Oleh karena itu, jika seorang wanita mengidap diabetes, ia harus membuat perencanaan jauh-jauh hari jika ingin memiliki kehamilan yang sehat.

 

Persiapan Kehamilan untuk Wanita dengan Diabetes

Berikut ini adalah langkah-langkah yang bisa dilakukan sebagai persiapan kehamilan untuk wanita dengan diabetes:

 

1. Kunjungi dokter

Mengunjungi dokter tidak selalu ketika kita mengalami gejala penyakit. Salah satu tugas seorang wanita dengan diabetes yang tengah merencanakan kehamilan adalah membuat janji dengan dokter. Jangan ketika sudah hamil baru ke dokter.

 

Kontrol ke dokter sebaiknya dilakukan paling lambat 3 hingga 6 bulan sebelum merencanakan kehamilan. Jika Kamu tidak ingin menunda kehamilan setelah menikah, maka kunjungan ke dokter bisa dilakukan sebelum pernikahan.

 

Saat berkunjung ke dokter, Kamu harus mengutarakan kondisimu sebagai penderita diabetes. Biasanya, dokter akan menindaklanjuti dengan melakukan serangkaian tes, seperti: 

  • Tes A1C untuk mengetahui apakah diabetes Kamu terkontrol cukup baik dalam 3 bulan terakhir.
  • Tes darah dan urine untuk mengetahui apakah sudah ada komplikasi ginjal terkait diabetes.

  • Melakukan pemeriksaan fisik untuk menemukan masalah lain yang terkait dengan diabetes, seperti gangguan saraf atau gangguan jantung

  • Mengukur tekanan darah, karena diabetes dan hipertensi adalah kombinasi mematikan.

  • Mengesampingkan penyakit tiroid jika Kamu mengidap diabetes tipe 1.

  • Memeriksa kadar kolesterol dan kadar lemak darah yang disebut trigliserida, yang juga sebaiknya tidak boleh tinggi pada penderita diabetes.

  • Melakukan pemeriksaan mata untuk skrining glaukoma, katarak, dan retinopati.

  • Merekomendasikan konseling pra-konsepsi.

 
Baca juga: Pernah Alami Diabetes Kehamilan? Awas Berisiko Diabetes Seumur Hidup!
 

2. Konseling pra-konsepsi

Ini merupakan langkah penting lainnya bagi wanita dengan diabetes. Sesi edukasi ini akan membantu Kamu mempersiapkan fisik dan mental, sehingga siap untuk menjalani kehamilan. Pada sesi konseling ini, edukator akan mendiskusikan hal-hal ini:

 

1. Berat badan

Jika Kamu kelebihan berat badan atau obesitas, pasti Kamu akan disarankan untuk menurunkan bobot tubuh sampai mencapai berat badan ideal sebelum hamil. Selain baik untuk kesehatan selama kehamilan, menurunkan berat badan juga dapat mencegah komplikasi diabetes. Jika Kamu terlalu kurus, akan disarankan menambah berat badan agar tidak melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah.

 

2. Gaya hidup sebelum hamil

Jika Kamu merokok atau gemar minum alkohol, tidak ada tawar-menawar keduanya harus dihentikan. Merokok selama kehamilan dapat memengaruhi kesehatan ibu dan janin sebelum, selama, dan setelah kelahiran. Nikotin (zat adiktif dalam rokok), karbon monoksida, dan racun lainnya akan masuk melalui aliran darah menuju janin.

 

Dampaknya sangat fatal, antara lain janin kekurangan oksigen, meningkatkan detak jantung janin, dan meningkatkan risiko keguguran, lahir prematur, atau kematian pada bayi. Jikapun dapat dilahirkan, bayi rentan terhadap masalah paru-paru atau pernapasan.

 

Minum alkohol selama hamil juga dapat menyebabkan cacat lahir pada bayi, berupa keterbelakangan mental dan masalah pada fisik. Tidak ada batasan berapa jumlah alkohol yang aman dikonsumsi saat hamil, sehingga sebaiknya dihindari saja.

Baca juga: Lakukan 6 Tes Berikut Sebelum Merencanakan Kehamilan

 

3. Vitamin prenatal

Setidaknya satu bulan sebelum Kamu hamil, mulailah mengonsumsi vitamin harian yang mengandung asam folat. Asam folat terbukti menurunkan risiko kecacatan bayi berupa tidak terbentuknya selubung tabung saraf atau spina bifida.

 

Ini adalah kondisi serius ketika otak dan sumsum tulang belakang tidak terbentuk secara normal. Rekomendasi asupan asam folat adalah 400 mikrogram setiap hari, sebelum konsepsi dan sepanjang kehamilan. Sebagian besar toko obat menjual vitamin prenatal secara bebas dan tidak memerlukan resep.

 

4. Kadar gula darah

Dokter akan memeriksa apakah gula darah Kamu terkontrol atau tidak. Ini adalah kunci, karena Kamu mungkin tidak menyadari jika sudah hamil selama 2-4 minggu. Gula darah yang tinggi selama 13 minggu pertama dapat menyebabkan cacat lahir, menyebabkan keguguran, dan membuat ibu berisiko komplikasi diabetes.

 

5. Obat-obatan yang dikonsumsi

Kamu akan membutuhkan lebih banyak insulin atau obat antidiabetes selama kehamilan, terutama 3 bulan terakhir. Dokter akan memberi tahu cara menyesuaikan dosis selama kehamilan. Jika Kamu mengonsumsi pil diabetes, dokter mungkin akan mengalihkannya ke insulin, karena beberapa obat dapat membahayakan janin.

 

Bila Kamu juga memiliki hipertensi, Kamu wajib minum obat untuk menurunkan tekanan darah. Kemukakan juga obat atau suplemen apa yang biasa Kamu minum, sehingga dokter akan memutuskan apakah aman dilanjutkan ataukah harus dihentikan.

 

 

6. Perencanaan diet

Seorang wanita perlu melakukan beberapa perubahan pola makan saat hamil, termasuk penderita diabetes, untuk menghindari perubahan kadar gula darah. Di sisi lain, wanita akan diminta menambah kalori untuk keperluan tumbuh-kembang janin.

 

Jika semua tahap dilakukan dan diikuti, percayalah Kamu dapat melalui kehamilan dengan nyaman dan sehat tanpa komplikasi serius, selayaknya wanita tanpa diabetes. Memiliki kadar gula darah yang terkontrol sebelum kehamilan adalah sebuah keuntungan. Selamat mencoba, ya! (AY/AS)

 

Baca juga: Perawatan Kehamilan di Trimester Ketiga