Jumlah orang yang terinfeksi Covid-19 yang disebabkan oleh coronavirus yang baru semakin meningkat saja di Indonesia. Meskipun Covid-19 adalah istilah baru, mungkin Geng Sehat tidak asing dengan istilah coronavirus. 

 

Sebelumnya, coronavirus pertama kali mulai dikenal banyak orang pada 2003, ketika terjadi wabah sindrom pernapasan akut atau yang disebut SARS. Baik Covid-19 maupun SARS disebabkan oleh coronavirus. Lalu, apa perbedaan Covid-19 dan SARS?

 

Coronavirus yang menyebabkan SARS disebut SARS-CoV, sementara virus yang menyebabkan Covid-19 disebut SARS-CoV-2. Ini hanya dua dari beberapa jenis coronavirus lain yang sudah diidentifikasi dapat menular ke manusia. Meskipun namanya mirip, ada beberapa perbedaan antara coronavirus yang menyebabkan Covid-19 dan SARS. Berikut penjelasan lengkap tentang perbedaan Covid-19 dan SARS!

 

Baca juga: Dampak Physical Distancing pada Kesehatan Mental, Siapa Paling Berisiko?
 

Apa Itu Coronavirus?

Coronavirus adalah nama satu keluarga virus. Saat ini setidaknya sudah ada 7 jenis coronavirus yang diidentifikasi, dan tidak semuanya bisa menular di manusia. Sebagian besar ditemukan pada hewan, kelelawar adalah hewan yang paling banyak menjadi rumah dari beragam Coronavirus. 

 

Coronavirus berbentuk menyerupai mahkota. Dalam bahasa latin, corona artinya mahkota. Inilah mengapa keluarga virus ini disebut corona. Pada umumnya, coronavirus yang menular ke manusia hanya menyebabkan gangguan pernapasan yang ringan, misalnya batuk dan pilek. Bahkan, empat jenis coronavirus pada manusia menjadi penyebab 20 - 30 persen infeksi saluran penapasan bagian atas pada orang dewasa.

 

Jenis coronavirus baru  bisa saja muncul ketika hewan yang terinfeksi coronavirus menularkannya ke manusia. Ketika virus tersebut menular dari hewan ke manusia, maka disebut transmisi zoonosis.

 

Coronavirus yang ditularkan dari hewan ke manusia bisa menyebabkan penyakit yang serius. Hal ini dikarenakan banyak faktor, namun khususnya sistem imun manusia yang rendah terhadap virus baru tersebut. 

 

Berikut sejumlah jenis-jenis coronavirus yang menyebabkan wabah penyakit terbesar di dunia: 

  • SARS-CoV: virus yang menyebabkan SARS, pertama kali muncul pada 2003
  • MERS-CoV: virus yang menyebabkan MERS, pertama kali muncul pada 2012
  • SARS-CoV-2: virus yang menyebabkan Covid-19, pertama kali muncul pada 2019

 

Apa itu SARS?

SARS adalah nama penyakit pernapasan yang disebabkan SARS-CoV. SARS adalah singkatan dari severe acute respiratory syndrome (sindrom pernapasan akut). Pandemi SARS berlangsung dari akhir 2002 hingga pertengahan 2003.  

 

Selama wabah SARS berlangsung, lebih dari 8000 orang terinfeksi dan 774 orang meninggal dunia. SARS-CoV diduga berasal dari kelelawar. Gejala awal SARS adalah demam. Penyakit ini juga disertai gejala lain seperti:

  • Batuk
  • Kelelahan
  • Nyeri badan

 

Gejala gangguan pernapasan yang dialami penderita bisa bertambah parah, hingga menyebabkan sesak napas. Jika kondisinya serius, penderita akan terkena pneumonia. 

 

Baca juga: Benarkah Sinar Matahari dan Klorin dapat Mematikan Covid-19?
 

Apa Perbedaan Covid-19 dan SARS?

Covid-19 dan SARS memiliki beberapa persamaan. Misalnya, baik Covid-19 dan SARS:

  • Penyakit pernapasan yang disebabkan coronavirus
  • Diduga berasal dari kelelawar, sebelum menular ke manusia lewat hewan perantara
  • Menyebar lewat droplet pernapasan ketika orang yang terinfeksi batuk atau bersin, atau lewat kontak dengan permukaan yang terkontaminasi
  • Memiliki kemampuan yang mirip dalam hal bertahan hidup di udara dan beberapa benda
  • Bisa menyebabkan penyakit yang berpotensi berbahaya dan membuat penderitanya membutuhkan bantuan pernapasan
  • Cenderung mudah menular kepada kelompok yang berisiko, seperti orang lanjut usia dan mereka yang memiliki kondisi kesehatan tertentu
  • Tidak memiliki pengobatan spesifik

 

Namun, kedua penyakit dan virus ini juga memiliki beberapa perbedaan penting. Berikut beberapa perbedaan Covid-19 dan SARS.

Gejala Covid-19 SARS
Gejala umum demam, batuk, kelelahan, sesak napas demam, batuk, nyeri tubuh, sakit kepala, sesak napas
Gejala yang jarang hidung mampet, sakit kepala, nyeri tubuh, sakit tenggorokan, mual, diare menggigil, diare

 

Tingkat Keparahan

Diperkirakan bahwa 20 persen orang yang terinfeksi Covid-19 akan membutuhkan penanganan medis di rumah sakit. Ada pula kelompok dengan jumlah presentase lebih kecil yang membutuhkan alat bantu pernapasan.

 

Sebenarnya dari sisi gejala dan tingkat keparahan, SARS lebih berat dibandingkan Covid-19. Sekitar 20 - 30 persen orang yang terinfeksi SARS membutuhkan alat bantu pernapasan. Sementara itu, tingkat kematian Covid-19 sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti lokasi dan karakteristik populasinya.

 

Transmisi

Namun Covid-19 lebih mudah menular ketimbang SARS. Salah satu penyebabnya karena jumlah virusnya berada pada titik tertinggi di hidung dan tenggorokan orang yang terinfeksi, beberapa saat setelah gejala muncul. Sedangkan pada SARS, jumlah virusnya baru mencapai titik tertinggi pada stadium akhir penyakit. Ini menandakan bahwa penderita Covid-19 bisa menularkan virusnya lebih mudah dan lebih dini.

 

Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), beberapa penelitian menunjukkan bahwa Covid-19 bisa ditularkan meskipun orang yang terinfeksi tidak mengalami gejala apapun. Perbedaan Covid-19 dan SARS yang lain adalah tidak ada kasus di mana terjadi penularan SARS sebelum gejalanya muncul. 

 

Faktor Molekul

Penelitian terbaru menunjukkan informasi genetik coronavirus yang menyebabkan Covid-19. Ditemukan bahwa virusnya lebih dekat dengan coronavirus di kelelawar ketimbang virus SARS. Coronavirus yang menyebabkan Covid-19 ini memiliki kemiripan genetik hingga 79 persen dengan virus SARS.

 

Baca juga: Orang Obesitas Lebih Berisiko Menjadi Parah Saat Tertular Coronavirus
 

Covid-19 dan SARS adalah penyakit yang disebabkan oleh coronavirus. Virus-virus ini berasal dari hewan sebelum menular ke manusia lewat hewan perantara. Ada banyak kemiripan antara Covid-19 dan SARS.

 

Namun, ada pula perbedaan Covid-19 dan SARS yang perlu diketahui. Informasi di atas bisa membantu Kamu untuk lebih memahami tentang perbedaan kedua penyakit dan virus ini. (UH)

 


Sumber:

Healthline. COVID-19 vs. SARS: How Do They Differ?. April 2020.
Mayo Clinic Proceedings. SARS: Epidemiology, Clinical Presentation, Management, and Infection Control Measures. Juli 2003.
The Lancet. Genomic characterisation and epidemiology of 2019 novel coronavirus: implications for virus origins and receptor binding. Februari 2020.