Negara tetangga kita Singapura sedang heboh dengan penemuan kasus cacar monyet. Indonesia pun ikut dibuat khawatir dengan kemungkinan penyakit ini masuk ke negara kita, mengingat letak Singapura yang secara geografis berada sangat dekat dengan Indonesia.

 

Penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus monkeypox ini secara teoritis lebih sulit dikendalikan, karena sifatnya dapat ditularkan antara manusia dan hewan. Selain itu, main reservoir atau pembawa utama dari penyakit ini pun belum diketahui secara pasti. Meski begitu, dugaan kuat mengarah kepada kelompok hewan pengerat dan primata.

 

Namun, tahukah Geng Sehat kalau bukan cuma monkeypox atau cacar monyet saja penyakit yang bisa ditularkan dari hewan ke manusia? Jenis penyakit infeksi yang bisa ditularkan dari hewan ke manusia disebut juga dengan infeksi zoonosis (zoonotic disease). Para peneliti menyebutkan bahwa 6 dari 10 penyakit infeksi yang terjadi pada manusia disebarkan oleh hewan.

 

Baca juga: 6 Fakta Penting tentang Monkeypox atau Cacar Monyet

 

Faktanya, hewan memang membawa banyak manfaat bagi kehidupan manusia. Banyak pula orang berinteraksi dengan hewan dalam kesehariannya. Ada yang memeliharanya sebagai hewan peliharaan atau beternak. Hewan juga merupakan sumber bahan makanan yang penting karena menghasilkan daging, produk susu, serta telur.

 

Namun, beberapa jenis hewan berpotensi membawa kuman berbahaya (virus, bakteri, parasit, juga jamur) yang dapat ditularkan kepada manusia di sekitarnya. Kuman tersebut dapat menyebabkan berbagai jenis penyakit yang tingkat keparahannya bervariasi, mulai dari ringan sampai fatal dan mengancam jiwa.

 

Beberapa jenis hewan bahkan dapat tampak sehat, padahal mereka membawa kuman yang membuat kita sakit. Cara penularannya pun beragam, mulai dari kontak langsung, kontak tidak langsung, foodborne (melalui konsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi), serta vector-borne(melalui gigitan hewan).

 

Beberapa di antara infeksi tersebut bahkan cukup banyak terjadi di sekitar kita. Yuk, cari tahu beberapa jenis infeksi zoonosis yang perlu Geng Sehat ketahui!

 

  1. Rabies

Rabies adalah penyakit yang disebabkan oleh virus, yang sering ditularkan kepada manusia melalui gigitan hewan yang terinfeksi. Anjing, kucing, rubah, rakun, bahkan kelelawar bisa menjadi pembawa virus ini. Virus rabies menyerang sistem saraf manusia. Diawali dengan demam dan nyeri tubuh, kemudian berkembang menjadi kelumpuhan, halusinasi, kejang, hingga kematian.

 

Untungnya, penyakit rabies pada hewan dapat dikendalikan dengan pemberian vaksin rabies yang tersedia di klinik maupun rumah sakit hewan. Geng Sehat yang memelihara hewan berpotensi terjangkit rabies harus membawanya ke dokter untuk memperoleh vaksin anti rabies, ya!

 

Baca juga: Gempar Cacar Monyet, Kenali Gejala dan Perbedaannya dengan Cacar Air!

 

  1. Leptospirosis

Leptospirosis adalah penyakit infeksi bakteri yang bisa menyerang hewan maupun manusia. Pada manusia, gejalanya bervariasi dan sering kali tidak khas, sehingga diagnosis bisa saja salah. Tanpa terapi yang tepat, penyakit ini dapat menyebabkan gagal ginjal, meningitis (peradangan pada selaput otak), gagal hati, hingga kematian.

 

Bakteri penyebab leptospirosis berasal dari genus Leptospira, dan ditemukan dalam air kencing atau urine hewan pembawa (tikus, babi, sapi, kuda, dan sebagainya). Bakteri ini bisa masuk ke tubuh manusia melalui kontak langsung dengan urine dan cairan tubuh lainnya (kecuali liur), serta kontak dengan air, tanah, maupun makanan yang terkontaminasi. Bakteri dapat masuk jika terdapat luka di kulit ataupun melalui selaput lendir pada mata, hidung, dan mulut.

 

Penyakit ini sering mewabah di daerah yang mengalami musibah banjir karena adanya air yang terkontaminasi. Jadi, Geng Sehat harus turut menjaga lingkungan agar terhindar dari banjir dan penyakit yang menyertainya, ya!

 

  1. Lyme disease

Membaca nama penyakit ini bisa jadi kali pertama buat sebagian Geng Sehat. Yup, penyakit lyme (lyme disease) memang relatif tidak sepopuler penyakit infeksi lainnya. Namun, ada baiknya Geng Sehat juga memahami tentang penyakit zoonosis yang satu ini.

 

Tidak seperti rabies yang disebabkan oleh gigitan hewan yang relatif berukuran besar, penyakit lyme disebabkan oleh gigitan hewan yang berukuran sangat kecil, yaitu kutu. Spesies kutu dari genus Ixodesmemiliki ukuran sebesar biji wijen dan bisa membawa bakteri Borrelia burgdorferi yang menyebabkan penyakit lyme. Infeksi bakteri ini bisa menyerang sistem saraf dan menyebabkan kelumpuhan pada penderitanya. Pemeriksaan riwayat pasien yang kurang terperinci bisa menyulitkan diagnosis.

 

Pasien yang digigit kutu penyebab penyakit lyme umumnya sering beraktivitas di rerumputan, di mana kutu berdiam menunggu hostatau inang datang, terlebih jika sang Inang tidak mengenakan pakaian tertutup atau repellent khusus, serta tidak segera mandi setelah selesai beraktivitas. Buat Geng Sehat yang hobi outbond atau aktivitas outdoor lainnya, jangan malas mandi setelahnya ya supaya tidak ada kutu yang menempel!

 

Baca juga: Waspada Potensi Penyakit Cacar Monyet Masuk ke Indonesia

 

  1. Flu burung

Penyakit zoonosis yang satu ini sempat menghebohkan beberapa daerah di Indonesia, Gengs! Walaupun frekuensi penularan dari hewan ke manusia tergolong rendah, ini tetap mungkin terjadi. Sesuai namanya, flu burung (avian flu/bird flu) merupakan infeksi virus influenza jenis avian influenza A, yang terjadi pada kelompok hewan unggas.

 

Pada hewan, penularannya dapat terjadi sangat cepat dan menyebakan kematian mendadak pada sekelompok hewan dalam waktu singkat. Unggas menyebarkan virus ini melalui liur, lendir, serta kotoran mereka.

 

Virus dapat masuk ke tubuh manusia melalui kontak dengan selaput lendir (mata, hidung, mulut) maupun saluran pernapasan. Gejala yang ditimbulkan pada manusia mirip dengan infeksi virus influenza (demam, sakit tenggorokan, nyeri otot, batuk), tetapi bisa juga lebih parah sampai mengganggu fungsi organ tubuh yang lain.

 

Masih banyak penyakit zoonosis lain yang ada di sekitar kita, Gengs. Namun, bukan berarti kita harus takut untuk berinteraksi dengan hewan, ya! Ada beberapa tips yang bisa Geng Sehat lakukan untuk meminimalisasi terjangkit penyakit infeksi yang dibawa oleh hewan, antara lain:

  • Terapkan kebiasaan mencuci tangan yang baik dan benar. Geng Sehat harus segera mencuci tangan setelah berada di sekitar hewan, walaupun tidak menyentuhnya secara langsung. Jangan lupa selalu gunakan sabun dan air mengalir, ya! Jika tidak tersedia air bersih dan sabun, Geng Sehat bisa menggunakan hand sanitizeryang mengandung setidaknya 60% alkohol. Segera setelah air bersih tersedia, cucilah tangan Geng Sehat dengan baik.
  • Berinteraksi wajar dan aman dengan hewan peliharaan, serta pastikan mereka rutin diperiksa kesehatannya oleh dokter hewan.
  • Gunakan repellentatau losion untuk mencegah gigitan nyamuk dan kutu.
  • Terapkan prinsip pengolahan bahan makanan serta air minum yang benar, untuk meminimalisasi infeksi melalui makanan dan minuman. Hindari mengonsumsi daging hewan liar, apalagi yang tidak dimasak dengan sempurna.
  • Sebisa mungkin hindari gigitan atau cakaran hewan.

  

Baca juga: Meningitis, Infeksi Ringan dari Hewan yang Dapat Membuat Kritis

 

Perbedaan Cacar Monyet dan Cacar Air - GueSehat.com

 

Referensi:

Centers for Disease Control and Prevention: Zoonotic Diseases

GOV.UK: List of zoonotic diseases

Centers for Disease Control and Prevention: Leptospirosis

Centers for Disease Control and Prevention: Rabies

Centers for Disease Control and Prevention: Lyme Disease

Centers for Disease Control and Prevention: Influenza (Flu)