Stres dan cemas merupakan respons emosional. Beberapa orang mungkin kesulitan membedakan stres dan cemas. Lantas, apa perbedaan antara stres dan cemas? Apakah keduanya juga harus diatasi dengan cara yang berbeda pula? Ketahui penjelasannya yuk, Gengs!

 

Perbedaan Stres dan Cemas

Menurut psikolog klinis asal California, Amerika Serikat, Melanie Greenberg, stres merupakan respons tubuh yang berkaitan dengan kejadian eksternal. Stres merupakan respons alami terhadap hal atau kejadian yang mengancam, seperti mendengar atau melihat ular di semak-semak. 

 

Saat stres, tubuh akan mengaktifkan sistem limbik dan melepaskan adrenalin serta kortisol sehingga otak dan tubuh menganggap hal tersebut sebagai ancaman. Gejala stres di antaranya detak jantung yang menjadi lebih cepat, telapak tangan yang basah, dan napas yang menjadi pendek. 

 

Jika stres disebutkan oleh Melanie sebagai gejala, kecemasan merupakan puncaknya. Kecemasan menurutnya memiliki elemen kognitif, yaitu khawatir dan respons fisiologis, yaitu stres. “Kecemasan merupakan apa yang terjadi saat Kamu berurusan dengan banyak hal dan membuatmu khawatir serta stres,” jelasnya. 

 

Seperti diketahui, stres merupakan respons alami yang muncul saat kita berada pada situasi yang mengancam. Menurut ahli, kecemasan juga merupakan hal yang sama. Namun, kecemasan bisa terjadi saat tidak ada hal atau kejadian yang mengancam. 

 

Saat seseorang merasa cemas, ia akan mengalami gejala yang hampir sama dengan stres, seperti insomnia, kesulitan untuk berkonsentrasi, kelelahan, otot yang tegang, serta mudah marah. Selain itu, rasa cemas yang berlebihan hingga memengaruhi suasana hati atau kehidupanmu sehari-hari juga dapat menjadi gangguan, yaitu anxiety disorder

 

Baca juga: Berhenti Overthinking, Lakukan Tips Jitu Berikut!

 

 

Cara Mengatasi Stres dan Cemas

Setelah mengetahui perbedaan stres dan cemas, Kamu mungkin bertanya-tanya, apakah mengatasi kedua respons emosional tersebut berbeda? Pertama, Kamu perlu mengenali berbagai cara untuk meredakan stres. Berikut cara mengatasi stres yang bisa dilakukan!

  • Cobalah lakukan aktivitas fisik. Berolahraga atau melakukan aktivitas fisik dapat mengembalikan tubuh dari peningkatan adrenalin dan kortisol. 

 

  • Ketahui bahwa ada hal-hal yang tidak bisa Kamu kendalikan. Cobalah menerima bahwa tidak semua hal bisa Kamu kendalikan. Setelah itu, fokuskan energimu pada hal-hal yang dapat Kamu kendalikan.

 

  • Jangan bandingkan stres yang Kamu miliki dengan stres yang dialami orang lain. Setiap orang merespons kejadian atau hal-hal yang memicu stres dengan berbeda. Oleh karena itu, jangan bandingkan stresmu dengan orang lain. 

 

Baca juga: Manfaat Tersembunyi Mengeluh untuk Kesehatan Mental



Nah, kalau Kamu merasa cemas, berbagai cara berikut ini bisa membantu Kamu untuk meredakannya!

  • Batasilah asupan gula, alkohol, dan kafein. Rasa cemas bersifat fisiologis, mengonsumsi gula, alkohol, dan kafein dapat mendorong atau menjadi pemicu. 

 

  • Coba alihkan perhatian terhadap hal-hal yang membuat Kamu cemas. Lakukanlah lompat tali, mendengarkan musik, atau menggambar untuk mengalihkan perhatianmu.

 

Jika Kamu merasa stres atau cemas hingga mengganggu aktivitas dan suasana hatimu, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan ahli, seperti psikolog atau psikiater ya Gengs. Psikolog atau psikiater tentu akan membantu Kamu menemukan cara untuk mengatasi kondisi yang dialami.

 

Baca juga: Mood Swing saat Menstruasi Apa Penyebabnya?



Temukan psikolog atau psikiater di sekitarmu dengan fitur Direktori Praktisi yang ada di GueSehat.com, yuk!




Referensi

New York Times. 2020. The Difference Between Worry, Stress, and Anxiety.

American Psychological Association. 2019. What’s the difference between stress and anxiety?

Psycom. Stress vs anxiety: How to Tell the Difference