Penyebab Mood Swing saat Menstruasi

Mendekati masa menstruasi, suasana hati perempuan cenderung berubah. Terkadang sedih, marah, bahagia, atau bahkan bersemangat. Perubahan suasana hati (mood swing) yang dialami perempuan saat menstruasi juga bisa berujung pada depresi, lho. Lantas, apa penyebab mood swing saat menstruasi?

Penyebab Mood Swing saat Menstruasi

Premenstrual syndrome (PMS) merupakan kondisi yang ditandai dengan gejala fisik dan emosional, berlangsung sekitar seminggu sebelum menstruasi. Kondisi ini dapat memengaruhi suasana hati seseorang disertai gejala fisik lainnya, seperti pegal, nyeri, sakit kepala, atau bahkan kembung.

Perubahan suasana hati (mood swing) yang dialami bisa terjadi secara tiba-tiba. Gejala emosional orang-orang dengan PMS di antaranya sedih, mudah marah, gelisah, atau mudah tersinggung. Seseorang dengan sindrom ini bisa merasa bahagia, kemudian marah atau mudah tersinggung satu atau dua jam setelahnya.

Mood swing atau perubahan suasana hati merupakan salah satu gejala umum dari PMS. Para ahli belum mengetahui penyebab pasti dari PMS, namun penyebab mood swing saat menstruasi bisa saja berkaitan dengan fluktuasi hormon yang terjadi selama menjelang siklus menstruasi.

Baca juga: Apakah Diabetes Bisa Menyebabkan Mood Swing Hingga Depresi?

PMS seperti diketahui dapat membuat emosi seseorang berubah, salah satunya membuat seseorang mudah sedih atau bahkan merasa sedih dalam waktu tertentu. Namun, kalau seseorang merasa sedih berminggu-minggu disertai dengan gejala lainnya, kondisinya tersebut bisa mengarah pada depresi.

Seseorang yang mengalami depresi seringkali merasakan gejala lainnya, seperti lelah, cemas, gelisah, linglung, hilang minat terhadap apa yang biasa dilakukannya, tidak tertarik untuk melakukan seks, terlalu sering atau sedikit tidur, terlalu banyak atau sedikit makan, hingga menunjukkan gejala fisik lainnya.

Lantas, apa penyebab seseorang mengalami mood swing menjelang atau saat menstruasi hingga berujung pada depresi? Premenstrual dysphoric disorder (PMDD) mirip dengan PMS, namun gejalanya bisa lebih parah nih Gengs. Menurut penelitian, 75% wanita mengalami PMS selama masa reproduksi, namun hanya 3%-8% wanita yang memiliki PMDD.

Orang-orang dengan PMDD dilaporkan mengalami gejala, seperti depresi, cemas, serangan panik, sering menangis, dan kehilangan minat, hingga memiliki keinginan bunuh diri. Nah, orang-orang dengan PMDD ini bisa mengalami depresi menjelang menstruasi.

Mengendalikan Mood Swing Menjelang atau saat Menstruasi

Perubahan suasana hati (mood swing) menjelang atau saat menstruasi memang bisa terjadi secara tiba-tiba. Namun, kondisi ini dapat dikendalikan. Berikut hal-hal yang harus diperhatikan untuk mengendalikan mood swing menjelang atau saat menstruasi!

1. Catat Perubahan Suasana Hati

Cobalah untuk mencatat suasana hatimu setiap hari dan perhatikan apakah ada perubahan mendekati masa menstruasi atau bahkan saat menstruasi. Mencatat suasana hatimu setiap hari juga dapat membantu psikolog atau psikiater untuk mengetahui kondisimu, apalagi kalau Kamu merasakan sedih terus-menerus disertai dengan gejala emosi lainnya selama berminggu-minggu.

2. Terapkan Gaya Hidup Sehat

Salah satu cara untuk mengendalikan mood swing menjelang atau saat menstruasi ialah dengan memperhatikan dan menerapkan gaya hidup sehat. Usahakan untuk minum banyak air putih, menerapkan pola makan dengan gizi seimbang, cukupi kebutuhan vitamin dan mineral, berolahraga secara teratur, serta istirahat yang cukup.

Baca juga: Para Calon Ayah, Ini Tips Hadapi Mood Swings Wania Hamil

3. Berkonsultasi dengan Ahli

Jika Kamu merasa perubahan suasana hati (mood swing) ini terjadi selama berminggu-minggu, bahkan hingga mengganggu aktivitas harianmu, segeralah berkonsultasi dengan ahli, seperti psikolog maupun psikiater. Ceritakanlah apa yang Kamu alami pada ahli. Dengan begitu, psikolog atau psikiater bisa menentukan terapi yang tepat untukmu.

Namun, jika Kamu mengalami gejala fisik lainnya dan muncul saat menjelang maupun saat menstruasi, serta terjadi terus-menerus, segeralah berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pengobatan yang tepat.