Dunia musik tanah air harus kehilangan satu lagi musisi terbaiknya. Didi Kempot atau yang dijuluki juga sebagai The Godfather of Broken Heart meninggal dunia Selasa, 5 Mei pukul 7.45 di Solo, Jawa Tengah. Kematian penyanyi yang memiliki nama asli Dionisius Prasetyo secara tiba-tiba itu tentu membuat publik terkejut. Namun, belum diketahui penyebab kematian sang legenda campursari itu. Lantas, apa saja penyebab kematian mendadak?

 

Didi Kempot dilaporkan meninggal dunia di Rumah Sakit Kasih Ibu, Solo, Jawa Tengah. Kabar duka tersebut pun dikonfirmasi oleh pihak Rumah Sakit Kasih Ibu, Solo. Penyebab kematian pelantun Sewu Kutho dan rencana pemakamannya pun belum diketahui. Keluarga mengatakan, Didi Kempot meninggal karena kelelahan. Kakak Kandung Didi Kempot, Lilik, mengatakan akhir-akhir ini adiknya kelelahan karena banyak kegiatan, seperti dikutip dari Kompas.com

 

Apakah Kelelahan Bisa Memicu Kematian?

Dikutip dari Time, dr. Alan Yeung, Direktur Medis di Stanford Cardiovascular Health menjelaskan bahwa meskipun jarang, kelelahan bisa menyebabkan kematian. Yeung mengatakan bahwa gagal jantung akibat stres atau kelelahan bekerja, mungkin hanya akan berakibat fatal jika berbagai faktor datang bersamaan, termasuk periode stres yang berlangsung lama, situasi stres yang mendadak dan berpotensi kondisi jantung yang mendasarinya.

 

"Namun, kelelahan saja yang dapat menyebabkan kematian merupakan kasus yang sangat langka," tambah Yeung. Perlu diketahui, tingkat stres yang tinggi dapat membuat jantung bekerja lebih keras daripada biasanya. Dalam keadaan yang sangat jarang, kata para ahli, berpotensi menyebabkan kematian. Hal inilah yang perlu diketahui tentang kematian karena terlalu banyak bekerja.

 

Baca juga: Ini Penyebab Serangan Jantung dan Perbedaannya

 

 

Kemungkinan Penyebab Kematian Mendadak

Tidak seorang pun mengetahui kapan ajal akan menjemput. Saat seseorang meninggal dunia secara tiba-tiba, beberapa orang berpikir bahwa penyebabnya ialah penyakit jantung. Sebenarnya, apa saja penyebab kematian mendadak yang mungkin terjadi?

 

1. Serangan Jantung Mendadak (Sudden Cardiac Death)

Kematian jantung mendadak atau disebut juga dengan sudden cardiac death (SCD) adalah kematian mendadak dan tak terduga yang disebabkan oleh perubahan irama jantung atau henti jantung mendadak. Henti jantung mendadak (sudden cardiac arrest) bukanlah serangan jantung (infark miokard), namun bisa saja terjadi selama serangan jantung. 

 

Berbeda dengan henti jantung mendadak, serangan jantung terjadi saat ada penyumbatan di satu atau lebih arteri ke jantung sehingga jantung tidak menerima cukup darah yang mengandung oksigen. Jika oksigen dalam darah tidak dapat mencapai otot jantung, maka fungsi jantung akan terganggu. 

 

Sedangkan, henti jantung mendadak adalah kondisi yang membuat jantung berhenti  berdetak tiba-tiba. Kondisi tersebut bisa ditandai dengan napas yang berhenti dan hilangnya kesadaran. Kondisi jantung ini terjadi saat sistem listrik pada jantung tidak berfungsi dan tiba-tiba menjadi tidak teratur yang membuat pompa jantung terhenti.  

 

2. Gangguan Emboli Paru

Gangguan ini lebih sering terjadi pada orang-orang lanjut usia, pengidap kanker, pasien yang menjalani operasi, pasien yang menggunakan obat-obatan yang mengandung estrogen, dan mereka yang sebelumnya memiliki trombosis vena dalam (deep venous thrombosis)

 

Emboli paru merupakan kondisi adanya penyumbatan pada pembuluh darah di paru-paru yang disebabkan oleh gumpalan darah. Gumpalan darah yang terbentuk ini menghambat aliran darah ke jaringan pada paru-paru sehingga dapat menyebabkan kematian mendadak. 

 

Baca juga: Serangan Jantung dan Henti Jantung, Sama atau Beda?

 

 

3. Diseksi Aorta

Diseksi aorta merupakan gangguan pada lapisan dalam dinding aorta yang robek dan terpisah dari lapisan tengah dinding aorta. Perlu diketahui, aorta adalah arteri terbesar dalam tubuh untuk menerima darah yang kaya akan oksigen dari jantung serta mengalirkannya ke seluruh tubuh melalui arteri.  

 

Diseksi aorta lebih berisiko pada pria lanjut usia atau mereka yang memiliki riwayat tekanan darah tinggi atau hipertensi. Namun, faktor risiko diseksi aorta ini juga bisa berhubungan dengan kondisi kesehatan lainnya. Gejala diseksi aorta mirip dengan gejala penyakit jantung, seperti nyeri pada dada serta punggung atas, sesak napas, denyut nadi lemah, pingsan, hingga kesulitan untuk berbicara. 

 

Jadi, itulah ketiga kemungkinan penyebab kematian mendadak yang perlu Geng Sehat ketahui dan waspadai. Namun, perlu diketahui bahwa penyebab kematian Didi Kempot belum diketahui hingga saat ini. 

 

Baca juga: Tips Menjaga Kesehatan Jantung

 

 

 

 

Sumber

Time.com. How Working Too Much Can Actually Kill You

Kompas.com. 2020. Penyanyi Didi Kempot Meninggal Dunia di RS Kasih Ibu Solo

Kompas.com. 2020. Didi Kempot Meninggal, Diduga Serangan Jantung

Web MD. 2018. Heart Disease and Sudden Cardiac Death

Journal of Emergency Medical Services. 2015. Five Common Causes of Sudden Unexpected Death Every EMS Provider Should Know

Grid Health. 2020. 5 Kematian Mendadak Perlu Diwaspadai.