Meninggalnya aktor Ashraf Sinclair pada Selasa 18 Februari 2020 akibat serangan jantung sangat mengejutkan masyarakat Indonesia. Pasalnya, selain usianya yang terbilang cukup muda, yaitu 40 tahun, suami dari Bunga Citra Lestari ini tidak diketahui memiliki riwayat penyakit jantung.

 

Menurut pemberitaan, satu hari sebelum meninggal dunia, Ashraf pulang dari New York, Amerika Serikat. Setelah sampai di Jakarta pada pagi hari, aktor dan model asal Malaysia tersebut meeting kemudian olahraga.

 

Setelah itu, Ashraf pulang dan sampai ke rumahnya pukul 9 malam. Setelah sempat mengobrol dan makan bersama istrinya BCL, Ashraf tidur, sementara BCL mandi. Pada pukul setengah 4 pagi, BCL mencoba membangunkan Ashraf, tetapi sang Suami tidak kunjung bangun. Ashraf pun langsung dibawa ke salah satu rumah sakit terdekat. Malang, ia dinyatakan sudah meninggal dunia akibat serangan jantung.

 

Penyakit jantung memang masih menjadi penyebab utama kematian di dunia. Serangan jantung yang datang secara tiba-tiba seperti yang dialami Ashraf biasa disebut silent heart attack.

 

Kasus serangan jantung secara tiba-tiba pada orang dewasa berusia muda juga semakin meningkat. Oleh sebab itu, Geng Sehat perlu mewaspadai penyakit ini. Berikut penjelasan lengkap tentang penyebab dan gejala serangan jantung atau silent heart attack, seperti yang dialami Ashraf.

 

Baca juga: Jantung Berdebar, Gejala Penyakit Apa?

 

Apa itu Silent Heart Attack?

Silent heart attack atau serangan jantung diam-diam adalah serangan jantung yang tidak menimbulkan gejala sebelumnya. Orang yang mengalami silent heart attack tidak merasakan nyeri dada atau sesak napas sebelum kondisinya sudah parah.

 

Faktor risiko silent heart attack sama dengan serangan jantung pada umumnya yang menimbulkan gejala tertentu. Faktor risiko yang dimaksud meliputi:

  • Merokok
  • Riwayat penyakit jantung di keluarga
  • Usia
  • Kolesterol tinggi
  • Tekanan darah tinggi
  • Diabetes
  • Kurang olahraga
  • Kelebihan berat badan

 

Silent heart attack sangat berbahaya karena bisa menyebabkan kematian mendadak pada orang yang terlihat sehat-sehat saja. Silent heart attack juga meningkatkan risiko terkena komplikasi yang lebih berbahaya lagi, misalnya gagal jantung.

 

Tidak ada tes yang bisa dilakukan untuk menentukan risiko atau potensi Kamu terkena silent heart attack. Namun kalau Kamu memiliki faktor risiko yang disebutkan di atas, maka sebaiknya Kamu memeriksakan diri ke dokter.

 

Satu-satunya cara untuk mendiagnosis silent heart attack adalah dengan melakukan tes elektrokardiogram, ekokardiogram, dan lainnya. Kalau Kamu khawatir terkena silent heart attack, periksakan diri ke dokter.

 

Baca juga: Wanita dengan Diabetes Lebih Berisiko Sakit Jantung

 

Kenapa Orang Berusia Muda dan Sehat Bisa Terkena Serangan Jantung?

Mungkin Kamu sudah terbiasa mendengar bahwa penyakit jantung adalah penyakit orang tua. Jadi, banyak orang yang terkejut ketika ada orang berusia muda, di bawah 45 tahun, dan terlihat sehat meninggal dunia akibat serangan jantung.

 

Kenyataannya, penyakit jantung tidak memilih-milih usia. Semua orang bisa terkena penyakit jantung. Namun, penyebabnya yang tidak mudah untuk diketahui, khususnya pada orang yang terlihat sehat.

 

Selain akibat obesitas, serangan jantung bisa disebabkan oleh penggumpalan darah, yang sebenarnya bisa disebabkan oleh banyak kondisi, termasuk konsumsi sejumlah obat. Menurut ahli di American Heart Association, penyakit dan serangan jantung umumnya disebabkan oleh faktor risiko yang disebut 'The Big Four', yaitu diabetes, merokok, tekanan darah tinggi, dan kolesterol.

 

Namun, ahli mengingatkan pentingnya kesadaran setiap orang bahwa keempat masalah kesehatan tersebut bukan satu-satunya faktor risiko dari penyakit jantung. Orang yang terlihat sehat sekalipun bisa memiliki kesehatan jantung yang tidak terlalu baik.

 

Menurut ahli, sudah banyak orang dewasa yang masih berusia muda dan rajin olahraga mengalami serangan jantung. Banyak kasus dengan kronologis di mana penderita hanya merasa pusing saat atau sehabis olahraga, sebelum kemudian tidak sadarkan diri dan mengalami koma.

 

Biasanya, serangan jantung yang datang secara tiba-tiba seperti itu terjadi akibat peningkatan kadar lipoprotein, yang merupakan jenis kolesterol yang bisa meningkatkan risiko serangan jantung.

 

Memiliki kadar kolesterol tinggi juga merupakan faktor risiko serangan jantung yang cukup berbahaya. Pasalnya, kolesterol tinggi tidak menimbulkan gejala yang signifikan. Satu-satunya cara untuk mengetahui kadar kolesterol Kamu adalah dengan melakukan skrining atau tes kolesterol.

 

Permasalahannya, banyak orang, khususnya orang berusia muda dan merasa memiliki tubuh yang sehat, tidak melakukan skrining atau tes kesehatan secara keseluruhan karena merasa memiliki tubuh dan jantung yang sehat.

 

Jadi, ahli menekankan pentingnya setiap orang untuk selalu waspada dan melakukan tindakan preventif. Pertama-tama, Kamu harus tahu riwayat kesehatan keluarga. Tidak hanya terkait penyakit jantung, melainkan juga stroke, diabetes, dan kadar kolesterol. Kemudian, informasikan kepada dokter tentang riwayat keluarga Kamu secara lengkap. Dokter akan merekomendasikan tes atau skrining yang sesuai dengan kondisi Kamu.

 

Selain itu, ahli juga menyarankan untuk berolahraga setidaknya 30 menit setiap hari serta mengonsumsi makanan sehat, khususnya sayuran dan buah. Lalu, batasi pula pengonsumsian daging merah.

 

Menurut ahli, begitu beranjak 20 tahun, setiap orang harus memerhatikan kadar kolesterol dan tekanan darahnya. Lakukan pemeriksaan kolesterol setiap 5 tahun, lalu berkonsultasi ke dokter apakah perlu melakukan perubahan pola diet dan gaya hidup.

 

Untuk tekanan darah, menurut American College of Cardiology, kalau sudah mencapai 130/80, maka sudah tergolong tinggi. Tanyakan kepada dokter tentang perubahan gaya hidup yang perlu dilakukan untuk menurunkan tekanan darah. Hentikan pula kebiasaan tidak sehat, khususnya merokok, termasuk rokok elektrik. Merokok bisa meningkatkan risiko penyakit dan serangan jantung, serta tekanan darah tinggi. (AS)

 

Baca juga: Gejala Serangan Jantung Ringan Mirip Masuk Angin!

 

 

Sumber

Mayo Clinic. Silent heart attack: What are the risks?. April 2017.
Daily Beast. Why Healthy Young People Have Heart Attacks. Maret 2018.