Menjalani Hidup setelah Serangan Jantung

Pasien serangan jantung infark miokard akut dengan elevasi segmen ST yang bertahan hidup setelah menjalani terapi reperfusi diwajibkan untuk mengonsumsi clopidogrel (Vaclo®), aspirin, maupun kombinasi keduanya minimal selama 12 bulan.

 

Karenanya, dibutuhkan kepatuhan pasien agar mencegah terjadinya komplikasi maupun sumbatan baru pada pembuluh darah arteri, sehingga serangan kedua dari infark miokard akut yang terkadang lebih fatal akibatnya dapat dihindari.

 

Ketidakpatuhan terhadap penggunaan kedua obat ini juga terkadang disebabkan oleh efek samping perdarahan yang terjadi. Oleh karena itu, perlu dilakukan evaluasi dan pemantauan secara periodik terkait efek samping perdarahan yang terjadi dan gejala sindrom koroner akut yang mungkin berulang.

 

Segera kunjungi dokter jika didapatkan tanda-tanda terkait efek samping, seperti gusi berdarah, melena (kotoran menghitam saat BAB), atau ditemukan penampakan urin yang bercampur dengan darah. Begitu pula gejala-gejala sindrom koroner akut yang sudah dibahas di bagian awal yang mungkin bisa berulang. Khususnya pada ketidakpatuhan terapi.

 

Pasien yang mengonsumsi obat pencegah sumbatan pembuluh darah juga harus mengomunikasikan hal ini pada klinisi lain saat akan melakukan pengobatan atau tindakan lain, misalnya jika ingin cabut gigi, operasi minor, dan pembedahan lain, karena ada kecenderungan perdarahan jadi lebih lama terjadi.

 

Penyakit degeneratif, seperti dislipidemia, diabetes melitus, dan hipertensi, merupakan faktor risiko pencetus sindrom koroner akut seperti serangan jantung.

 

Oleh karena itu, terapi ketiga penyakit tersebut harus tetap dilanjutkan seumur hidup untuk tetap menjaga kadar kolesterol (LDL kurang dari 100 mg/dL), glukosa darah (kurang dari 100 mg/dL), dan tekanan darah dalam batas normal (kurang dari 130/80 mmHg).

Baca juga: 8 Faktor Risiko Penyebab Serangan Jantung

 

Hal lain yang tidak kalah penting adalah membiasakan hidup sehat dengan olahraga teratur sesuai dengan kemampuan, seperti melakukan aktivitas sedang (jalan, bersepeda, berenang, atau aktivitas aerobik yang sesuai) 30-60 menit selama 3-4 kali seminggu. Hindari pula merokok serta mengonsumsi makanan rendah lemak. Berat badan optimal pun harus dicapai dan dipertahankan.

 

Diharapkan dengan tingginya kepatuhan serta perbaikan gaya hidup akan meminimalisasikan serangan kembali dari sindrom koroner akut pada pasien yang sudah pernah mengalami serangan. (Team Medical/AS)